Share

Tak Berharta tapi Setia

Ada-ada saja, dia pikir dia siapa. Hanya mantan juga berani mengaturku seperti ini.

Jangan-jangan dia cemburu? Baguslah, jadi dia bisa merasakan apa yang aku rasakan dulu.

“Bu.” Suara Davin memanggil.

Aku beranjak untuk membukakan pintu.

“Ibu pulang dari tadi?”

“Tidak, Ibu baru saja pulang. Ayo mandi dulu, setelah itu makan.”

“Devan mana, Bu?”

“Tidur. Jangan ganggu, dia masih sakit.” Aku meninggalkan Davin dan menuju ke dapur untuk memasak.

Tiga hari sudah Devan tidak sekolah tapi sekarang kondisinya sudah membaik, sebenarnya demamnya cepat turun tapi dia masih merasa lemas, mungkin besok baru akan sekolah. Aku juga tidak akan memaksakan.

Selama tiga hari pula warung tidak kubuka, akan repot jika harus bolak-balik ke rumah jika Devan membutuhkan sesuatu.

“Bu, aku mau sekolah.”

“Yakin? Sudah tidak lemas lagi?” tanyaku memastikan.

“Iya, Bu. Aku bosan di rumah terus.”

“Ya sudah. Siap-siap, biar nanti kamu diantar pakai ojek. Davin juga sudah pergi dari tadi.”

Beberapa menit lalu Davin su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status