Share

celaka

Aku yang merasa kurang yakin akan pendengaranku dari dapur, merasa perlu untuk segera maju dan memastikan kabar yang terdengar.

"Ada apa?"

"Yanto terjatuh saat memetik kelapa, Nyi," jawab Bapak itu dengan gelisah. Mbak Devi langsung histeris mendengar suaminya terkena musibah. Segera wanita itu meninggalkan luka ayah yang belum selesai diperban untuk menyusul suaminya ke kebun.

"Apakah suami saya sadar Pak?"

"Tidak tahu, Nyi, pingsan dianya ...."

"Allah, jangan sampai terjadi apa apa pada suamiku," ujar wanita itu dengan tangis tertahan. Dengan cepat dia berlari ke rumahnya untuk mengambil tas dan jilbab. Sementara aku masih berdiri dengan keadaan tak tahu harus berbuat apa.

"Apa yang kau tunggu segera balut dulu ke ayahmu!"

Aku yang tidak mau beradu argumen segera mendekat untuk mengobati luka ayah. Perlahan kulepas lilitan perban yang ternyata lengket dengan darah, agak sulit memang membukanya tapi aku berusaha pelan pelan.

"Pelan-pelan, aku kesakitan!" ujar Pak Haji dengan geram.
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status