Share

Bab 17. Semoga berjodoh

"Hai apa kamu tuli?" pekik Asha, jujur ia kesal setiap ia bicara tapi Damian kerap kali hanya diam saja tak menyahut dirinya, seolah-olah ia berbicara dengan tembok saja.

Akan tetapi, bukan menjawab pertanyaan Asha, Damian menatap tajam padanya, kemungkinan ia tersinggung pada ucapan Asha barusan yang mengatakan ia tuli.

"Ups, sorry deh, lagian diajak ngomong diam aja, lagi sariawan?"

'Oh Tuhan mimpi apa aku? Bisa-bisanya aku dijodohkan dengan orang seperti dia.'

Lagi dan lagi, Damian hanya terdiam, ia tetap fokus mengemudikan mobilnya. Asha yang menyadari jika ini bukanlah jalan menuju rumahnya pun panik, ia takut jika cowok kulkas ini akan melakukan sesuatu yang tidak baik kepadanya, seperti menculik dirinya.

"Hey, kamu mau bawa aku ke mana? Ini bukan jalan menuju rumahku! Cepat turunkan aku! Jangan macam-macam kamu ya, gini-gini dulu waktu aku masih sekolah pernah ikut ekstrakurikuler pencak silat," ucap Asha yang tak digubris oleh Damian.

Asha makin panik, ia lalu memukul Damian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status