Share

Part 15

last update Last Updated: 2025-12-13 00:25:15

Nayaka menutup pintu apartemen Zelena lalu melepas sepatu. Zelena akhirnya bisa bernapas lega. Mereka pulang lebih awal sebelum makan siang selesai.

Nayaka langsung menarik Zelena ke wastafel dan membuka kran.

Air mengalir mengenai kulit Zelena. Rasa perih berubah sedikit lega.

Nayaka tidak menjauh. Ia berdiri sangat dekat di samping Zelena. Satu tangan menahan siku Zelena agar ia tidak refleks mengangkat tangannya, satu tangan lain menyesuaikan sudut air agar bagian yang kena sup benar-benar mengenai seluruhnya.

"Minimal lima menit disiram air mengalir. Harusnya waktu di mall tadi sih."

"Kamu kayak udah profesional, Ka. Jadi arsitek bisa, jadi dokter juga bisa," komentar Zelena.

"Bukan profesional." Nayaka membantah. "Aku cuma nggak suka ada yang menyakiti orang yang aku sayang … eh—"

Zelena sontak menatap Nayaka di sebelahnya.

Nayaka dengan cepat meralat tanpa memandang pada Zelena. "Maksudku, orang yang aku lindungi."

Zelena tidak menjawab. Bukan karena tidak tahu harus mengatakan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Jeo Anne
iya sm...kak Zizanya mgkn lg fokus ke novelnya satu lg
goodnovel comment avatar
Nyonya Juna
kak kg blm up...nungguin dr smlm lho
goodnovel comment avatar
Rheia
blm update zi?
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dikejar Cinta Mantan Suami   Part 26

    “Tidak perlu,” ucap Zelena langsung menolak. “Saya bisa pulang sendiri.”Jeandra mengangkat alis, seolah sudah menduga jawaban itu. “Jam segini?”“Saya bisa pesan taksi,” balas Zelena cepat. Ia meraih ponselnya dari dalam tas, menjauh sedikit dari mobil.Jeandra tidak mengejar. Ia hanya berdiri bersandar di mobilnya sendiri, mengamati dari kejauhan dan tampak begitu tenang.Zelena menekan nama Nayaka di layar ponsel. Nada sambung terdengar sekali. Dua kali. Lalu berhenti. Ia mencoba lagi."Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan."“Ya ampun,” gumamnya lirih.Tidak putus asa, Zelena membuka aplikasi taksi online, jarinya bergerak cepat, lalu berhenti. Layar ponsel berkedip. Indikator baterai menunjukkan daya yang tersisa 1%.“Serius?” desisnya panik.Ia menunggu aplikasi memuat, tapi terlalu lambat. Baterai terus menurun. Zelena mencoba menekan tombol pesan cepat, tapi sia-sia.Layar mendadak gelap. Ponselnya mati.Zelena terdiam beberapa detik, menatap l

  • Dikejar Cinta Mantan Suami   Part 25

    Pukul setengah tujuh malam Zelena bersiap-siap untuk menemui Jeandra di tempat yang telah ditentukan lelaki itu.Zelena berdiri di depan cermin kamarnya. Rambutnya dibiarkan tergerai rapi, tidak terlalu ditata, hanya disisir lurus agar jatuh natural. Ia memilih gaun hitam sederhana dengan potongan simpel. Tidak menarik perhatian, tapi cukup pantas untuk pertemuan profesional. Blazer tipis ia sematkan di lengan, berjaga-jaga jika udara malam terasa dingin.Ia menatap pantulan dirinya beberapa detik lebih lama dari biasanya.Ia sama sekali tidak gugup. Ia hanya ingin memastikan satu hal, bahwa dirinya terlihat seperti Zelena yang sekarang. Bukan perempuan yang dulu pernah terlalu mencintai seseorang bernama Jeandra.Ponselnya bergetar di atas meja. Pesan dari Jeandra masuk.[Zel, aku sudah di resto. Kamu sudah berangkat?]Zelena sengaja tidak membalas pesan itu. Biar saja Jeandra tahu bagaimana rasanya terombang-ambing tanpa kabar seperti yang dulu Zelena rasakan.Ia memasukkan map beri

  • Dikejar Cinta Mantan Suami   Part 24

    "Gimana, Zel?" tanya Nayaka begitu Zelena muncul di hadapannya. "Cutiku nggak disetujui," jawab Zelena sembari menunjukkan formulir cutinya pada laki-laki yang selama satu tahun ini setia mendampinginya. Dahi Nayaka sontak berkerut. Tangannya menerima lembaran itu, membaca cepat alasan penundaan yang tertulis rapi di bagian bawah. “Ditunda karena permintaan klien,” gumamnya. “Klien siapa?” Zelena menghela napas. “Pak Jeandra.” Nama itu membuat Nayaka terdiam sesaat sebelum mengembalikan lembaran kertas tersebut pada Zelena. "Waktu itu kamu udah bilang aku nggak bisa kan, Ka?" tanya Zelena memastikan. "Udah. Nggak ngerti juga kenapa dia ngotot mau sama kamu. Nggak lolos di aku dia langsung ke pak bos. Padahal waktu itu aku udah bilang ke dia kamu nggak available. Tapi ya itu, dia nggak mau dengar.” "Terus kalau cutinya ditunda kita liburannya gimana?" tanya Yuri yang duduk di sebelah Zelena dan diam menyimak sejak tadi. "Kalian tetap lanjut bertiga. Nggak usah cancel gar

  • Dikejar Cinta Mantan Suami   Part 23

    Zelena tengah sibuk mengisi form pengajuan cuti. Setelah proyek besarnya selesai, ia ingin sedikit bersenang-senang menikmati hidup. Anggap saja ini sebagai self reward. Zelena tidak sendiri tapi ia akan pergi dengan Nayaka, Yuri, dan juga Bayu. Tidak jauh-jauh. Cukup di dalam negeri. Rencananya mereka akan ke Bali. Ketiga rekan kerjanya kemarin sudah mengajukan permohonan cuti dan telah disetujui. Zelena agak sedikit terlambat karena kemarin tidak masuk. Zelena memastikan sekali lagi semua kolom sudah terisi dengan benar. Setelahnya ia melangkah keluar ruangan menuju ruangan atasannya. Tapi ternyata lelaki itu tidak berada di tempat sehingga Zelena meninggalkannya di atas meja. Setelahnya Zelena keluar dari sana. * "Zel, dipanggil ke ruangan bos." Yuri yang baru datang memberitahu. Zelena baru saja makan siang dengan Nayaka di kantin dekat kantor. “Sekarang?” “Iya. Barusan,” jawab Yuri sambil mengangguk. Nayaka yang duduk di seberang meja langsung menangkap peruba

  • Dikejar Cinta Mantan Suami   Part 22

    Mobil Nayaka melaju meninggalkan area Mutiara Mall. Suasana di dalam mobil jauh lebih tenang dibanding hiruk-pikuk acara tadi.Zelena menyandarkan punggung, melepas heels-nya sedikit, melepaskan napas panjang.“Capek?” tanya Nayaka sambil melirik sekilas lalu fokus ke jalan.“Lumayan,” jawab Zelena jujur. “Tapi acaranya sukses. Itu yang penting.”Nayaka tersenyum tipis. Beberapa menit berlalu dalam keheningan. Sampai akhirnya Nayaka berdeham kecil dan memanggil Zelena.“Zel.”“Hm?”“Kira-kira … kamu mau nikah kapan?”Zelena menoleh cepat. Alisnya sedikit terangkat. “Hah?”Nayaka tertawa. “Santai. Bukan aku yang nanya.”“Terus siapa?” “Mama.” “Lagi?” Ini bukanlah pertama kalinya Nayaka bercerita mamanya minta untuk segera menikah.“Iya. Tadi pagi nelepon aku dan nanya lagi. Katanya, ‘Kasihan juga Zelena kalau kelamaan nunggu kamu.’”Zelena memalingkan wajah ke jendela. Lampu merah membuat mobil berhenti, dan pantulan wajahnya terlihat samar di kaca.“Kamu, kan, tahu kita nggak pacara

  • Dikejar Cinta Mantan Suami   Part 21

    Acara grand opening Mutiara Mall akhirnya benar-benar mencapai ujungnya. Musik latar mulai dipelankan, para tamu satu per satu meninggalkan area utama, dan kru event sudah sibuk membereskan dekorasi. Suasana yang tadi penuh sorak dan kilatan kamera kini perlahan kembali ke ritme normal.Zelena berdiri bersama Nayaka di dekat area VIP. Ia mengecek jam tangan sekilas, lalu mengembuskan napas lega. Hari panjang yang melelahkan, tapi hasilnya memuaskan.“Saya balik duluan, Pak Abi,” pamit Zelena sopan sambil mengulurkan tangan.Nayaka ikut berdiri di sampingnya. “Terima kasih banyak atas kepercayaannya, Pak. Kami tunggu kabar lanjutannya soal apartemen.”Abi menyambut jabatan tangan mereka dengan senyum puas. “Terima kasih juga. Proyeknya luar biasa. Sampai ketemu lagi.”Zelena membalas dengan senyum singkat dan profesional. Tidak berlebihan.Di sisi lain, Jeandra berdiri agak menjauh. Sejak kejadian di toilet tadi, kepalanya terasa penuh. Kalimat-kalimat Zelena terus berputar di kepalan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status