Share

Bab 1270

Penulis: Aku Mau Minum Air
"Ya, aku mendukung Bianca! Pil Dua Warnanya adalah investasi yang sangat bagus, itu bisa menjadi harapan kebangkitan Keluarga Caonata!" ujar salah seorang tulang punggung Keluarga Caonata tiba-tiba.

"Dalam situasi sulit, wajar kalau kita menggunakan solusi yang di luar kebiasaan. Nggak ada yang lebih cocok menjadi kepala keluarga selain Bianca. Aku juga mendukung keputusan ini!"

"Kak Bianca sangat pintar. Dia pasti bisa membuat keluarga kita kembali berjaya. Aku mendukung Kak Bianca!"

"Ya, Kakek benar. Kami semua mendukung keputusan ini!"

Tak lama, mayoritas anggota Keluarga Caonata telah menyetujui gagasan Jericho. Beberapa orang yang ragu tadi juga sudah tidak terdengar suaranya. Sesuai harapan Jericho, banyak orang yang setuju untuk mengangkat Bianca menjadi kepala keluarga baru.

"Bianca, semua orang menaruh harapan padamu sebagai kepala keluarga baru. Gimana pendapatmu soal hal ini?" tanya Jericho.

"Aku belum bisa putuskan sekarang, Kakek," sahut Bianca sambil menggelengkan kepalan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2629

    Saat hujan mulai reda, zona isolasi di balik tembok kayu sudah mulai terbentuk.Misandari melintasi gubuk-gubuk kecil dengan rok putih sederhana yang sudah ternodai darah dan lumpur hingga ke ujungnya. Dia bahkan tak sempat membersihkan sisa-sisa ramuan herbal di sudut bibirnya.Jarum perak di tangannya menusuk ujung jari ungu kehitaman seorang anak kecil. Dia menekan keluar setengah mangkuk darah hitam berbau busuk, lalu segera menuangkan ramuan hangat ke dalam mulut anak itu yang pecah-pecah karena dehidrasi."Barisan ketiga masih kurang 20 tandu lagi!" Dia berseru lantang, suaranya menjadi serak karena terus-menerus berteriak.Tak jauh dari situ, Luther tengah menggunakan cahaya emas untuk membakar luka busuk seorang pasien. Benang-benang cahaya itu menjalar di sela-sela daging dan kulit, membakar habis belatung-belatung yang menggeliat di dalamnya.Pria tua yang dirawat itu gemetar karena sakit, tetapi tetap menggigit erat batang kayu tanpa mengeluh. Dia melihat butiran keringat ya

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2628

    "Rakyat rendahan ini benar-benar keterlaluan, berani-beraninya menyerang perwira Negara Drago. Aku pasti akan membuat kalian membayar mahal," ancam Damian dengan marah sambil terus memberontak setelah diikat para pengawal pribadi Misandari.Tanpa basa-basi, Misandari langsung mengangkat tangan dan menampar Damian beberapa kali sampai kepala Damian pusing, pipi bengkak, dan darah mengalir di sudut bibir. "Orang sepertimu juga pantas jadi perwira Negara Drago? Aku akan mencopot jabatanmu.""Mencopot jabatanku? Huh! Kamu pikir kamu ini siapa? Sungguh konyol," kata Damian yang sama sekali tidak takut. Dia ini orang kepercayaan Naim dan tidak ada yang berani mencopot jabatannya, selain pihak kerajaan."Berhenti!"Saat itu, tiba-tiba terdengar teriakan seseorang dari belakang, lalu terlihat Naim yang mengenakan pakaian pelindung dan sekelompok pasukannya bergegas menuju lokasi.Melihat situasi itu, ekspresi Damian langsung terlihat sangat gembira. "Hahaha .... Pangeran Naim sudah datang, kal

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2627

    Dengan tetesan hujan bercampur bau amis darah yang menempel di wajahnya, Misandari menatap ke arah dinding kayu. Mendengar jeritan kesakitan yang terus bergema, dia tiba-tiba mencabut pedang panjang di pinggangnya. Pada saat itu, terlintas cahaya dingin dan kunci besi di dinding kayu pun langsung terputus.Misandari berteriak dengan nada yang sangat tegas, "Buka semua pintu dan pisahkan area isolasi. Yang sehat pindahkan ke tanah lapang di sisi timur, yang terinfeksi kumpulkan ke gubuk di sisi barat. Cepat!"Di ujung jari Luther, muncul tiga cahaya emas yang langsung memelesat dan menghantam bambu runcing di atas dinding kayu. Potongan-potongan bambu langsung terjatuh satu per satu, ini untuk mencegah para warga terluka saat memanjat dinding kayu.Para tenaga medis menerobos lumpur dan kerumunan, lalu menyalakan daun mugwort yang mereka bawa. Dalam sekejap, asap yang tebal serta menyengat membubung tinggi dan menekan penyebaran bau busuk."Ini ... obat?" tanya seorang pria kurus sambil

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2626

    Saat Misandari dan Luther memimpin tim penyelamat dan tiba di kawasan kumuh Kota Wuga, mereka tak kuasa menahan keterkejutan atas pemandangan yang terbentang di depan mata.Di balik dinding kayu, tanah yang berlumpur telah menghitam dan memancarkan bau busuk akibat tercemar oleh berbagai kotoran.Rakyat berdesak-desakan di dalam seperti ternak yang dikurung. Mata mereka kehilangan cahaya kehidupan, yang tersisa hanyalah kekosongan dan keputusasaan.Banyak dari mereka mengenakan pakaian compang-camping, bahkan ada yang bertelanjang dada. Tulang-tulang menonjol membentuk bayangan menyeramkan di bawah cahaya remang-remang.Seorang kakek berambut putih meringkuk di sudut. Entah sejak kapan kedua kakinya telah membusuk, dipenuhi belatung putih yang menjalar di lukanya. Namun, dia tampak tak merasakan apa-apa, hanya terus-menerus memasukkan gumpalan tanah ke mulut dengan tangan kurus kering.Di sampingnya, seorang wanita muda memeluk erat anak kecil yang sudah tak bernyawa. Wajah sang anak m

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2625

    "Para pangeran itu, semuanya menduduki posisi tinggi, tapi memandang rakyat seperti rumput liar. Dulu Ayahanda menyerahkan wilayah selatan kepada mereka, berharap mereka bisa mengasah kemampuan dan melindungi kehidupan rakyat.""Tapi sekarang, nyatanya mereka hanya tahu berebut kekuasaan, memperlakukan nyawa manusia seperti bidak di papan catur." Misandari menatap penuh amarah, sorot matanya menyimpan hawa dingin yang menusuk.Terhadap ketiga kakaknya, selain kemarahan, yang lebih dominan dalam hatinya adalah kekecewaan. Menurutnya, tidak satu pun dari mereka yang bijak, bahkan tak layak menjadi kaisar."Sekarang bukan waktunya mencari siapa yang salah. Yang terpenting saat ini adalah menyelamatkan rakyat yang tak berdosa," kata Luther.Luther sendiri juga tidak punya kesan baik terhadap Naim, Nolan, maupun Nivan. Naim hanyalah orang munafik, berpura-pura baik di depan tetapi menusuk dari belakang. Nolan kejam dan brutal, hanya mengandalkan kekuatan tanpa akal. Sementara itu, Nivan ego

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2624

    Saat ini, di sebuah perkemahan sementara di Kota Pupa. Ribuan warga sipil berdesakan menjadi satu kerumunan, termasuk orang-orang yang terluka dan yang terinfeksi wabah. Saat pasukan zombi menyerbu, mereka sudah tidak sempat mengurus wabahnya lagi dan hanya bisa menyelamatkan diri terlebih dahulu.Meskipun pasukan zombi di Kota Pupa sudah dimusnahkan, bahaya yang ditimbulkan racun mayat masih belum disingkirkan. Wabah adalah ancaman terbesar karena menyebar dengan sangat cepat di tengah kepanikan kerumunan. Awalnya hanya ratusan orang yang terinfeksi, tetapi sekarang sudah mencapai ribuan orang.Itu pun karena tindakan pencegahan yang dilakukan Misandari. Jika bukan karena menekan dengan obat-obatan, situasinya pasti akan jauh lebih buruk. Meskipun begitu, kondisi di Kota Pupa sudah termasuk yang terbaik.Sementara itu, tiga kota lainnya sudah kacau balau. Meskipun tidak terancam racun mayat lagi, situasi kota tetap tidak mungkin bisa dipulihkan dalam waktu dekat ini.Saat kembali ke p

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status