Share

Bab 1628

Author: Aku Mau Minum Air
Bambung membantu Livia menyeka noda di wajahnya, lalu tersenyum sembari berucap, "Livia, kamu harus makan tepat waktu dan menjaga diri. Aku pergi dulu."

Livia mengangguk dan menyaksikan Bambung pergi begitu saja. Bertahun-tahun kemudian, dia baru akan menyadari bahwa buku yang diberikan Bambung adalah harta karun yang tak ternilai harganya.

Saat ini, di pinggir sungai. Beberapa wanita sedang mencuci pakaian sambil mengobrol. Tiba-tiba, seorang wanita berpakaian kuning menunjuk ke belakang dan berseru, "Lihat! Ada pria tampan!"

Orang-orang sontak menoleh untuk melihat. Mereka tak kuasa termangu. "Bukannya itu Bambung?"

"Bambung?" Wanita berpakaian kuning itu mengamati dengan saksama, lalu berseru terkejut, "Eh! Kalian benar! Tapi, kenapa dia terlihat berbeda sekali hari ini? Pakaian dan rambutnya rapi, dia juga nggak tersenyum bodoh lagi. Memang tampan."

Kemudian, wanita itu berteriak ke kejauhan, "Aprilia! Suamimu datang!"

Wanita bernama Aprilia itu tanpa sadar mendongak, lalu melihat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1629

    Aula Luhur, Paviliun Enigma. Seorang pria dengan aura elegan tampak mengeluarkan gulungan kertas puyer dari sebuah kotak. Di bagian sampul, tertulis kata "Peringkat Nirwana".Peringkat Nirwana Paviliun Enigma terdiri dari para ahli bela diri top. Tidak ada batasan umur atau perbedaan jenis kelamin. Siapa pun yang berkemampuan berhak untuk bergabung. Jelas, orang yang termasuk dalam peringkat ini adalah para tokoh legendaris yang terkemuka.Pria itu membuka gulungan tersebut. Hanya ada sepuluh nama di atasnya.[ Peringkat ke-1: Riley, Gunung Narima. ][ Peringkat ke-2: Deska, Paviliun Lingga. ][ Peringkat ke-3: Azka, Pendekar Pedang Atlandia. ][ Peringkat ke-4: Logan, Ketua Sekte Pedang. ][ Peringkat ke-5: Yusril, Ketua Organisasi Mondial. ][ Peringkat ke-6: Friscia, Ketua Sekte Sihir. ][ Peringkat ke-7: Frost, Pemimpin Kota Embun. ][ Peringkat ke-8: Edran, Ketua Dewan Militer. ][ Peringkat ke-9: Ghost, Ketua Peringkat Gelap. ][ Peringkat ke-10: Anderson, pejabat istana. ]Pria

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1630

    Wanita itu tidak pernah melihat gurunya segelisah ini."Misandari, kekacauan besar akan terjadi. Aku sudah meramal hasil dari insiden Biara Isikala dan hasilnya sangat buruk. Insiden ini mungkin akan berdampak pada nasib negara," ujar pria tua itu dengan serius."Berdampak pada nasib negara? Jangan-jangan Gerald akan meninggal?" Kelopak mata Misandari berkedut mendengarnya.Kemarin, Misandari telah memperingatkan tentang hal ini, juga memberikan jimat perlindungan. Harapannya adalah Gerald baik-baik saja. Kalau Gerald meninggal, perang dan pertumpahan darah akan terjadi."Nggak ada kaitannya dengan Gerald, maksudku adalah nadi naga." Pria tua itu mengernyit sambil meneruskan, "Insiden Biara Isikala ini akan menghancurkan nadi naga. Ketika hal itu terjadi, negara akan rugi besar dan musibah akan datang. Negara Drago akan kacau balau.""Separah itu?" Misandari mengernyit. Sebagai anggota keluarga kekaisaran dan murid Departemen Astronomi, dia tentu memahami betapa pentingnya nadi naga. B

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1631

    "Ada masalah apa?" tanya Deska sambil menepuk-nepuk debu di tubuhnya dan menuruni altar dengan perlahan. Matanya yang merah itu tampak kejam, seolah-olah dirinya adalah penguasa di dunia ini. Faktanya di mata orang biasa, kemampuan Deska memang tiada tara."Master, Tombak Gentala Merah tiba-tiba bergetar seperti terangsang akan sesuatu," lapor salah seorang anggota."Bergetar?" Deska menoleh melirik Tombak Gentala Merah, lalu mengayunkan tangannya. Detik berikutnya, tombak itu melompat dan mendarat di tangan Deska.Deska memejamkan mata untuk merasakannya sesaat. Segera, dia tahu apa yang terjadi. "Ternyata Pedang Arkais telah muncul kembali di dunia ini, pantas kamu begitu bersemangat."Begitu ucapan ini dilontarkan, semua anggota Paviliun Lingga sontak tercengang."Pedang Arkais? Pedang nomor satu di dunia?""Setahuku, Pedang Arkais ada di tangan Azka. Jangan-jangan, dia kembali ke Midyar?""Huh! Besar sekali nyalinya. Tanpa perintah dari Paviliun Lingga, dia berani menerobos Midyar.

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1632

    Luther menuju ke puncak Gunung Talaka tanpa halangan apa pun. Pada akhirnya, dia berdiri di depan pintu biara. Di atas pintu itu, terlihat tulisan yang besar, yaitu Biara Isikala.Biara Isikala tidak kecil ataupun besar. Dari penampilan luarnya, biara ini sudah tua sehingga banyak bagian bangunan yang terlihat rusak.Tanpa diduga, Raja Toraba yang hebat malah bersembunyi di biara seperti ini. Luther maju sembari mengetuk pintu dengan ringan.Alhasil, tidak ada respons apa pun dari dalam. Sesaat kemudian, Luther mengetuk dengan lebih kuat dan terdengar suara kekanak-kanakan dari dalam. "Ya, sebentar."Pintu biara akhirnya dibuka. Terlihat seorang biksu kecil yang berusia 7 atau 8 tahun menjulurkan kepala ke luar. Dia menatap Luther dengan penasaran dan bertanya, "Tuan, ada yang bisa kubantu?""Aku tersesat di gunung ini dan kebetulan melihat biara ini. Aku ingin minta air minum, apa boleh?" Luther berbohong."Boleh, silakan masuk." Biksu kecil itu tidak mencurigai Luther sehingga langsu

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1633

    "Siapa kamu? Apa tujuanmu kemari?" Kedua biksu itu sontak berpindah posisi. Mereka berdiri di depan dan belakang Luther untuk menghalangi jalannya.Mereka telah mengasingkan diri selama bertahun-tahun dan jarang berinteraksi dengan orang luar. Kini, tiba-tiba muncul orang asing yang mengatakan ingin bertemu dengan raja mereka. Jelas, orang ini punya niat jahat."Namaku Gerald. Aku datang untuk menemui Raja Toraba. Aku harap kalian bisa memberiku jalan," sahut Luther dengan nada datar."Gerald?" Kedua biksu itu bertatapan, lalu terkejut. Mereka tidak menduga Gerald yang menghilang 10 tahun lalu akan tiba-tiba datang kemari."Tuan, ini biara, nggak ada raja di sini. Kamu salah tempat," ujar biksu berwajah bulat dengan suara rendah."Aku datang jauh-jauh kemari. Aku tulus ingin menemuinya. Tolong laporkan kedatanganku," ucap Luther sambil menangkupkan tangannya."Tuan, tolong jangan persulit kami. Biara kami sangat kecil, nggak cocok untuk orang sepertimu," ujar biksu berwajah bulat lagi.

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1634

    Aula di Biara Isikala tidak termasuk besar dan tidak ada dekorasi mewah. Di depan sana, hanya terdapat patung Buddha Sakyamuni setinggi 3 hingga 4 meter. Tempat ini cukup rapi dan bersih.Di depan patung itu, duduk seorang pria paruh baya bertubuh kurus. Biksu itu mengenakan jubah berwarna kuning dan merah. Dia memejamkan mata sambil memukul ikan kayu dan melafalkan kitab suci."Master, Tuan Gerald sudah tiba," ujar biksu berjubah kuning itu sambil maju.Esmond akhirnya menghentikan gerakan tangannya. Dia perlahan-lahan berdiri, lalu menangkupkan tangan kepada Luther dan menyapa, "Tuan Gerald, lama nggak berjumpa.""Benar, sudah 10 tahun berlalu." Luther mengangguk, lalu bertanya, "Aku seharusnya memanggilmu Master Esmond atau Raja Toraba?""Aku sudah memutuskan seluruh hasrat duniawi. Panggil saja aku Esmond," timpal Esmond sembari menunduk."Oke." Luther tersenyum tipis, lalu berkata, "Master Esmond, aku datang untuk mencari jawaban atas keraguanku.""Kamu ingin bertanya tentang insi

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1635

    "Oke." Luther tidak berbasa-basi lagi. Dia langsung bertanya ke intinya, "Aku hanya punya satu pertanyaan, siapa dalang di balik insiden itu? Siapa yang ingin membunuh kami?"Esmond mengangguk karena sudah menduga akan pertanyaan ini. Akan tetapi, dia tidak langsung menjawab, melainkan bertanya balik, "Apa kamu pernah mendengar tentang Paviliun Lingga?""Paviliun Lingga?" Luther memicingkan mata sambil menyahut, "Walter pernah membahasnya, tapi aku nggak tahu apa-apa tentang kelompok itu.""Kalau begitu, biar kujelaskan." Ekspresi Esmond tampak serius. "Paviliun Lingga sudah ada sebelum Negara Drago didirikan. Kelompok ini berada di atas kekaisaran dan memiliki banyak ahli bela diri, terutama Master Paviliun Lingga yang bernama Deska. Kemampuannya sungguh tak terprediksi.""Di seluruh dunia, selain ahli bela diri hebat dari Gunung Narima yang nggak pernah menampakkan diri itu, nggak ada yang bisa bersanding dengan Deska. Selain itu, kaisar sekarang juga diangkat oleh Deska. Dengan kata

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1636

    Luther tidak pernah meminta siapa pun mempertaruhkan nyawa demi dirinya. Esmond memilih untuk berpangku tangan demi keselamatan sendiri. Menurut Luther, pria ini tidak bersalah."Ayahmu menolongku berkali-kali dan begitu memercayaiku, tapi aku malah nggak bisa membantu di saat kritis seperti itu. Aku benar-benar malu pada diriku sendiri," ujar Esmond dengan sedih.Esmond akan merasa lebih baik jika Luther memaki atau menghajarnya. Namun, Luther malah tidak menyalahkannya sedikit pun. Hal ini membuatnya merasa makin bersalah."Aku punya pertanyaan lagi. Kami dan Paviliun Lingga nggak punya dendam apa pun. Kenapa Deska ingin membunuh kami?" tanya Luther."Karena posisi kalian membuat mereka merasa terancam!" Esmond menjelaskan dengan tanpa daya, "Sepuluh tahun lalu, kekuasaan Raja Atlandia sangat besar. Reputasi kalian ada di mana-mana dan melampaui kekaisaran. Bagi Paviliun Lingga, eksistensi kalian telah mengancam posisi mereka.""Hanya karena sedikit ancaman, Paviliun Lingga sudah ing

Latest chapter

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2544

    Wajah Luther menunjukkan ketidakpuasan dan kata-katanya pun terdengar lebih tajam dari sebelumnya. Jika dia diam saja dan membiarkan Nivan menggeledah, justru akan membuat orang semakin curiga."Gerald, ada pencuri di kediamanku. Sekarang seluruh tempat dalam kondisi siaga penuh. Demi keselamatanmu, kami harus menggeledah tempat ini!" kata Nivan dengan wajah muram.Saat ini, dia sangat mencurigai Luther adalah pencurinya. Hanya saja tanpa bukti, dia belum bisa langsung bertindak kasar. Tentunya, jika Luther terus-menerus menghalangi, dia juga tidak akan bersikap ramah lagi."Pencuri?" Luther mengangkat alis. "Jadi, keributan tadi ada hubungannya dengan pencuri?""Nanti aku jelaskan detailnya. Untuk mencegah pencuri kabur, tempat ini harus digeledah dulu." Nivan malas menjelaskan. Dia melambaikan tangan, memberi isyarat pada Benton dan Yoku untuk bertindak.Keduanya bertatapan. Tanpa berbasa-basi, mereka langsung memimpin pasukan pengawal untuk menerobos masuk ke ruangan dalam. Nivan me

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2543

    "Cepat, cepat! Semua lari lebih cepat lagi!" Nivan sangat cemas, terus-menerus mendesak para pengawal. Saat ini, dia tiba-tiba menyesal karena membangun kediamannya terlalu besar sehingga tidak bisa segera tiba di lokasi kejadian."Pangeran! Apa yang terjadi?" Benton dan Yoku tiba bersama pasukan elite yang mendengar suara alarm. Sebagian besar dari mereka bahkan bertelanjang dada karena belum sempat memakai baju. Bagaimanapun, ini pertama kalinya mereka mendengar alarm darurat di dalam kediaman."Ada pencuri yang menyusup masuk! Segera tutup semua pintu! Jangan biarkan pencuri itu kabur!" Nivan tak sempat menjelaskan, langsung memberikan perintah."Cepat! Tutup seluruh area!" seru Benton sambil memimpin pasukannya segera bertindak. Latihan selama bertahun-tahun akhirnya dibutuhkan pada saat seperti ini."Ayo! Ikut aku!" Nivan terus berlari tanpa berhenti, memimpin satu regu pengawal menuju lokasi.Tepat saat itu, dari arah ruang rahasia terdengar suara ledakan besar. Seolah-olah terja

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2542

    Melihat anak tangga batu yang menurun ke bawah, Luther menarik napas dalam-dalam dan perlahan melangkah masuk.Jalur rahasia itu cukup panjang, tetapi di dalamnya ada cahaya. Setelah turun cukup jauh, jalur itu mulai mendatar dan menjadi semakin luas.Sepanjang perjalanan, tidak ada hal yang mencurigakan dan tidak ada lagi perangkap yang terpicu.Tak lama kemudian, Luther tiba di sebuah ruang rahasia yang cukup luas. Di dalam ruangan itu, di segala sisi, tersusun berbagai macam harta karun yang langka.Ada senjata-senjata sakti, kitab-kitab teknik bela diri, ramuan langka, dan benda-benda berharga lainnya.Luther memeriksa dengan saksama, tetapi tidak menemukan kotak giok yang menyimpan energi naga. Akhirnya, pandangannya tertuju ke bagian paling dalam dari ruang rahasia itu.Di sana tampak sebuah pintu besar yang terbuat dari baja berkualitas tinggi, penuh dengan ukiran simbol-simbol rumit di permukaannya.Luther mengeluarkan kompas dan memperhatikannya baik-baik. Jarum kompas terus m

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2541

    Nivan berjalan ke depan ruang harta karun, lalu mengetuk pintunya dengan cepat beberapa kali. Terdengar suara keras, lalu pintu besar ruangan itu perlahan terbuka.Di dalamnya, harta-harta tampak berkilauan dan memukau. Ada liontin giok yang memancarkan aura abadi, tungku perunggu yang dipenuhi pola misterius, serta pil ajaib yang bersinar dengan cahaya aneh.Di posisi paling tengah, terdapat sebuah kotak giok yang disimpan di dalam kaca antipeluru.Nivan melangkah maju, memasukkan kata sandi, membuka pelindung itu, lalu membuka kotak giok itu. Di dalamnya, tampak sebuah energi naga.Energi naga itu berbentuk seperti mutiara sebesar telur ayam, di dalamnya terdapat arus berbentuk naga yang terus berputar."Luar biasa!" Nivan menaruh energi naga yang dipersembahkan oleh Luther di sebelahnya, ekspresi kegembiraan tak bisa disembunyikan di wajahnya.Energi naga bisa mengubah takdir seseorang dan membawa keberuntungan besar. Awalnya, Nivan berjuang mati-matian untuk mendapatkan satu energi

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2540

    "Tuan Gerald begitu murah hati, Anna benar-benar nggak tahu harus bagaimana membalasnya," kata Anna sambil mengelus permukaan kotak giok yang halus dengan ujung jarinya secara lembut. Saat menatap Luther, matanya yang berkaca-kaca terlihat penuh dengan perasaan bersyukur.Luther tersenyum dan berkata dengan tenang, "Hanya membantu saja, Nona Anna nggak perlu terlalu memikirkannya. Lagi pula, benda ini memang berjodoh dengan Pangeran Nivan, aku hanya menjadi perantaranya saja.""Apa ada yang Tuan Gerald inginkan? Asalkan mampu, Anna pasti akan memenuhinya," kata Anna sambil tersenyum."Aku nggak menginginkan apa pun. Aku hanya berharap Pangeran Nivan bisa membantuku dengan sepenuh hati saat aku dalam kesulitan nantinya," jawab Luther."Ternyata begitu, aku mengerti," kata Anna sambil menganggukkan kepala. Ternyata Luther tidak mengincar harta, melainkan ingin Nivan berutang budi.Dengan kedudukan Nivan yang saat ini, sebuah utang budi jauh lebih berharga daripada harta apa pun. Jika Niv

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2539

    Mendengar perkataan itu, tangan Luther yang sedang memegang bidak putih langsung berhenti. Setelah itu, dia perlahan-lahan meletakkan bidaknya dan berkata sambil tersenyum, "Aku kira Nona Anna datang untuk bermain catur. Nggak disangka, ternyata tugasmu untuk membujukku."Anna tersenyum, lalu berkata dengan tanpa ragu, "Hehehe .... Tuan Gerald begitu cerdas, mana mungkin nggak tahu tujuan kedatanganku. Pangeran Nivan pernah menyelamatkan hidupku dan memperlakukanku seperti tamu terhormat, aku tentu saja harus membalas budinya. Aku harus membantunya menyelesaikan masalah, aku harap Tuan Gerald nggak merasa terganggu.""Nona Anna bisa bicara begitu terus terang, sungguh sifat yang langka. Mana mungkin aku merasa terganggu," kata Luther sambil tersenyum. Dia awalnya mengira Anna akan berpura-pura mengatakan kata-kata manis, tetapi Anna ternyata begitu terus terang. Hal ini memang membuatnya terkesan.Anna terus meletakkan bidaknya, lalu berkata sambil tersenyum, "Tuan Gerald, sejujurnya,

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2538

    Kediaman Nivan sangat besar sampai seperti sebuah labirin. Meskipun Luther memiliki denah bangunannya, dia tetap harus meneliti jalannya saat bergerak di dalamnya. Bagaimanapun juga, denah dan kenyataan tetap memiliki sedikit perbedaan.Di bawah bimbingan pelayan wanita itu, Luther berbelok sana sini selama sepuluh menit baru akhirnya sampai di sebuah paviliun kecil yang memiliki taman. Paviliun itu luas dan penuh dengan kicau burung serta wangi bunga. Suasananya juga tenang dan damai, tempat persembunyian yang sangat baik."Tuan Gerald, silakan beristirahat di sini. Kalau ada perlu, silakan panggil aku kapan pun," kata pelayan itu sambil memberi hormat pada Luther dan tatapannya terlihat lembut serta kagum. Dia sudah menyaksikan penampilan Luther di arena latihan tadi dan tahu pria ini adalah tamu kehormatan Nivan juga. Jika bisa merebut hati tokoh yang begitu hebat, mungkin nasibnya akan langsung berubah."Nggak perlu, kamu boleh pergi sekarang. Aku nggak butuh dilayani," kata Luther

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2537

    "Pedang yang begitu cepat! Pengamatan yang sangat tajam!""Nggak disangka, jurus andalan Jenderal Benton bisa dihancurkan begitu saja. Sungguh tak terbayangkan!""Aku kira Jenderal Benton bisa membalikkan keadaan kita, tapi pada akhirnya dia tetap kalah."Melihat pedang besar yang patah dan ekspresi Benton yang terlihat terkejut, semua orang pun mulai berbisik-bisik. Mereka semua tahu jelas betapa kuatnya Benton. Sebagai seorang ahli grandmaster tahap sempurna, Benton hampir tak terkalahkan saat memegang pedang besarnya. Namun, pada saat kritis, jurus Benton malah dipatahkan dengan satu tebasan pedang Luther.Kekalahan Benton yang begitu mendadak dan mengejutkan, banyak orang yang merasa sayang. Mereka mengira dia hanya kurang beruntung, padahal dia memiliki peluang untuk menang.Namun, di mata ahli yang sebenarnya, keadaannya sama sekali berbeda. Dengan kondisi Benton yang sedang melancarkan jurus pemungkas dan tubuh yang sedang terikat, Luther malah masih mampu melayangkan serangan p

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2536

    Benton menggenggam erat Pedang Bulan Sabit dengan kedua tangannya, lalu mengeluarkan teriakan keras seperti guntur yang meledak di tengah hari, membuat udara di sekitarnya bergetar hebat.Dengan satu putaran langkah, tubuhnya seolah-olah berubah menjadi banteng liar yang mengamuk, menerjang langsung ke arah Luther tanpa ragu.Pedang berat di tangannya tampak ringan seperti bulu, diayunkan dengan dahsyat, memotong udara hingga mengeluarkan suara siulan tajam, seakan-akan hendak merobek semua yang ada di depan mata.Dengan kekuatan dahsyat, pedang itu dihantamkan ke arah Luther dari atas kepala. Serangan itu hampir mencurahkan seluruh tenaga Benton. Di sepanjang lintasan tebasan pedang, debu di tanah pun tersapu oleh pusaran angin yang tercipta, membentuk pilar-pilar debu yang beterbangan.Benton tahu Luther bukanlah orang biasa. Jika ingin menang, dia harus mengambil inisiatif lebih dulu."Teknik yang bagus," ucap Luther dengan tenang, menghadapi serangan dahsyat dari Benton.Tubuhnya m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status