Share

Bab 1883

Penulis: Aku Mau Minum Air
"Sialan! Apa sebenarnya benda-benda ini? Kenapa bisa sebanyak ini?"

"Benar-benar nggak ada habis-habisnya! Satu demi satu gelombangnya, seolah-olah nggak ada habisnya!"

"Kita harus mencari cara untuk keluar. Kalau nggak, kita semua akan mati kelelahan."

"Hanya ada kabut tebal di sekitar kita, kita bahkan nggak bisa membedakan arahnya. Ditambah lagi, ada serangan bayangan yang tiada hentinya ini. Bagaimana kita bisa keluar?"

Para anggota Paviliun Lingga itu sudah mulai kehilangan akal. Mereka awalnya meremehkan serangan itu, tetapi mereka perlahan-lahan menjadi ketakutan dan akhirnya putus asa. Bukannya tidak mampu mengalahkan bayangan itu, tetapi mereka tidak melihat harapan untuk bertahan hidup.

Setelah membunuh satu bayangan, akan segera muncul lebih banyak bayangan lagi. Tidak peduli berapa banyak pun bayangan yang sudah dibunuh para anggota Paviliun Lingga itu, jumlah bayangan itu tidak pernah berkurang dan malahan makin banyak. Sementara itu, setiap gelombang serangan itu juga sel
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2622

    Orang tua itu menggunakan Teknik Pelarian Tanah, melesat di dalam tanah berlumpur. Meskipun tadi dia bersembunyi dengan sangat baik, saat altar dihancurkan, dampaknya tetap mengenainya.Energi internal di tubuhnya menjadi kacau, organ dalam terasa nyeri. Namun, saat ini dia tak peduli pada lukanya. Dia harus secepat mungkin menuju istana bawah tanah untuk melapor pada tetua agar mereka bisa memindahkan markas.Pintu masuk istana tersembunyi di antara akar-akar pohon beringin berusia ribuan tahun. Tanpa mengetahui rahasianya, bahkan menggali 100 meter pun tak akan menemukannya.Orang tua itu melesat cepat, membakar energi dalam tubuhnya. Setelah menembus tanah selama belasan menit, akhirnya dia mendekati lokasi istana. Dia menjentikkan tiga jimat tulang dari ujung jarinya.Akar beringin itu seakan-akan hidup, perlahan membuka, menampakkan lorong gelap. Begitu dia masuk, tanah di belakangnya langsung menutup rapat.Buk! Tubuh tuanya terjatuh di lantai ubin. Energi dalam tubuhnya sudah ha

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2621

    Cahaya emas di tubuh Luther tiba-tiba memuncak, bagaikan matahari terik yang menggantung di atas rawa.Menghadapi sangkar darah milik Tangan Darah, pusaran serangga guna-guna dari Hati Racun, serta hujan jarum tulang yang ditembakkan Wajah Tulang, bukannya mundur, Luther malah tersenyum dingin."Dengan trik rendahan seperti ini, kalian mau pamer di depanku?" Detik berikutnya, Luther merentangkan kedua lengan. Seketika, untaian cahaya emas yang tak terhitung jumlahnya meledak dari dalam tubuhnya, membentuk jaring emas raksasa yang menyapu ke segala arah.Sangkar darah Tangan Darah yang baru saja hendak menutup, langsung tersangkut cahaya emas itu. Benang darah yang tampak sekuat baja pun hancur seperti benang rapuh saat bersentuhan dengan cahaya emas.Tangan Darah terkejut. Dia mencoba menarik kembali benang darahnya, tetapi cahaya emas itu seakan-akan hidup dan merambat cepat ke arah lengannya."Gawat!" Ekspresi Tangan Darah berubah drastis. Dia segera menyalurkan kekuatan untuk memutu

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2620

    Setelah menuntaskan krisis racun mayat, kebencian Luther terhadap Sekte Tulang Putih sudah mencapai puncaknya.Wabah, kabut merah, racun mayat. Setiap aksi adalah cara keji untuk memusnahkan kota. Meskipun dia telah berjuang sekuat tenaga untuk menggagalkan rencana mereka, tetap saja puluhan ribu warga tewas tanpa sempat diselamatkan. Empat kota besar di wilayah selatan juga mengalami tingkat kehancuran yang berbeda-beda.Ini tak bisa terus dibiarkan. Jika Sekte Tulang Putih kembali menemukan trik baru, entah berapa banyak warga tak berdosa lagi yang akan menjadi korban. Langkah terbaik sekarang adalah mencabut sampai ke akar, melenyapkan Sekte Tulang Putih, mengembalikan kedamaian wilayah selatan.Sesampainya di Kota Pupa, Luther bahkan tak sempat beristirahat. Dia langsung mencari Misandari."Dua kabar. Satu bagus, satu buruk." Begitu bertatap muka, Misandari lebih dulu berbicara."Kabar apa?" tanya Luther."Kabar bagus, anak buahku sudah mengunci lokasi altar Sekte Tulang Putih. Kab

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2619

    Duar! Sebuah ledakan besar mengguncang bumi.Begitu sosok putih itu jatuh ke tanah, pusaran angin emas berputar di sekelilingnya. Para zombi yang menerjang seakan-akan menabrak penghalang tak terlihat. Tubuh abu kehijauan mereka pun hancur berkeping-keping.Cairan mayat berwarna cokelat kehitaman bercampur pecahan tulang terpercik ke batu bata kota, mengepulkan asap putih berbau amis."Itu dia sang ahli tak tertandingi!" Entah siapa yang berteriak, warga yang semula meringkuk karena ketakutan kini bersorak riuh.Saat krisis kabut merah melanda Kota Linaer sebelumnya, mereka melihat jelas bagaimana sosok putih bak dewa itu menyerap seluruh kabut merah dengan kekuatan luar biasa, menyelamatkan Kota Linaer dari bencana.Kini, zombi mengepung kota kuno. Melihat kembali sosok putih yang familier itu tak ada bedanya dengan menemukan penyelamat."Akhirnya dia datang!" Nolan menggenggam pedangnya yang meneteskan darah, memandang sosok berjubah putih itu yang beraksi seperti tak ada lawan. Dia

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2618

    Tembok kuno di Kota Linaer memantulkan cahaya biru yang dingin di bawah cahaya senja dan masih tersisa anak panah berkarat dari ratusan tahun yang lalu di celah-celah batu batanya.Nolan berdiri di atas benteng dengan sepatu militer menginjak kerak darah yang membeku sampai berderak. Pedang di pinggangnya baru saja menebas zombi, tetapi darah yang menetes dari ujung pedangnya langsung membeku saat menyentuh tembok kota."Gulingkan semua tong minyak ke bawah benteng dan para penembak bersiap-siap. Tunggu sampai para bajingan itu mendekat dalam jarak seratus meter baru tembak," teriak Nolan dengan suara serak dan ekspresi ganas.Gerombolan zombi di bawah tembok terlihat seperti ombak hitam yang menerjang maju dan terus mengulurkan lengan mereka yang berwarna abu-abu di bawah cahaya senja. Kuku-kuku zombi di barisan paling depan sudah aus, tetapi mereka masih tetap mencakar tembok itu dengan gila sampai serpihan batu beterbangan.Beberapa zombi yang bertubuh sangat besar memanjat tembok d

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2617

    Saat cahaya emas terakhir di ujung jari Luther akhirnya menghilang, kepala zombi terakhir di depan pintu gerbang hancur menjadi debu. Cairan hitam muncrat ke atas batu ubin yang sudah tua serta lusuh dan menyebarkan bau amis yang menjijikkan.Nivan pun berdiri dengan bertumpu pada tombak panjangnya yang sudah patah dan napas yang terengah-engah karena kelelahan. Bahkan masih ada serpihan tulang zombi di celah-celah zirahnya. Dia menatap zombi-zombi yang berserakan di tanah, lalu menatap sosok putih di depannya dengan tatapan penuh syukur dan lega."Terima kasih atas pertolongan Senior. Aku nggak akan pernah melupakan budi besar ini," kata Nivan pada sosok putih di udara dengan sangat hormat.Tidak ada noda sedikit pun di pakaian putih Luther. Setelah menatap sisa-sisa tubuh zombi di sekelilingnya dengan tajam, dia mengernyitkan alisnya. "Semua ini hanya prajurit rendahan, mana pasukan utama zombi yang sebenarnya?"Ekspresi Nivan langsung menjadi serius saat mendengar perkataan itu, lal

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status