Share

171. Seperti Hubungan Baru

Author: ReyNotes
last update Last Updated: 2025-06-07 18:41:32

Spontan Dylan yang sedang berlutut di depan Vina bangun. Keduanya berdiri dan menghampiri Clara dengan canggung.

“Tadi daddy lagi ngapain sama mommy?” Clara mendelik pada daddy-nya.

“Cuma bantu mommy ambilin pensilnya yang jatuh kok.”

“Tadi Ara lihat daddy mau cium mommy.”

“Iya, sih.” Dylan terkekeh sambil melirik Vina yang sedang merapikan rambut Clara.

“Nanti mommy mual, lho. Nggak boleh, ya!” Dengan galak Clara berucap pada sang daddy.

Clara memang tau akhir-akhir ini mommynya mual- mual. Terutama saat berdekatan dengan daddy-nya. Dokter bilang pada Clara semua itu karena hormon kehamilan.

Dylan tersenyum dan mengusap sayang kepala Clara dan mengangguk pelan. “Iya, enggak kok. Daddy juga nggak mau mommy mual.”

“Umm... Clara pipis dan ganti pakaian dulu sama nanny, ya. Setelah itu mommy antar ke tempat les.”

“Mommy yang antar? Yeayyy. Oke, Ara ganti baju dulu.” Anak perempuan cantik itu segera pergi bersama nanny-nya ke kamar mandi.

Vina mengambil tasnya dan berkata pada Dylan. “Aku
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
ReyNotes
Sama-sama, Kak Au nom de lalun. maaf lahir batin. terima kasih selalu support Rey ...
goodnovel comment avatar
au nom de lalun
Selamat Hari Raya Idul Adha Kak Rey maaf telat hihi....
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   298. Tawaran untuk Clara

    Dylan duduk di ruang kerjanya dengan sebuah amplop putih tebal di tangannya. Logo sebuah agensi hiburan besar tercetak di pojok kiri atas. Ia membuka surat itu dengan hati-hati, membaca kata demi kata, matanya sesekali membesar.Penawaran kontrak untuk menjadikan Clara sebagai penyanyi cilik profesional.Dylan tahu putrinya punya bakat, tapi ia tak menyangka bakat itu sampai menarik perhatian industri sebesar ini.Berkas itu ia kembalikan ke dalam amplop. Dylan keluar dari ruang kerja dan berjalan ke ruang makan.“Chagiya.” Dylan mencium leher Vina dari belakang.“Tumben, kerjanya cepet.” Vina menoleh sedikit“Kangen sama kamu.”Berikutnya, Vina terkekeh geli karena Dylan kembali menciuminya. Kedua tangan Dylan melingkari pinggang ramping Vina. Bahkan dengan sengaja merapatkan area pribadinya ke bokong Vina.“Sayang... nanti ada lihat!” Vina menolak godaan itu secara halus.“Siapa yang lihat jam segini? Ini jam sibuk. Semua orang sedang beraktifitas,” kilah Dylan.“Jangan di sini.”“O

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   297. Keuanganku Aman?

    Tiba di rumah, Clara masih tampak tegang. Ia tidak menyangka akan mendapat perlakuan tidak baik dari orang-orang di taman.“Ara kan nggak sombong, ya, Mom.” Clara tampak sedih.“Nggak. Clara anak baik.” Vina mencoba menghibur sang putri.Lalu, Dylan masuk. Vina membiarkan Dylan menemani Clara sementara ia pergi ke kamar si kembar untuk menyusui mereka.Dylan kembali mendengar keluh kesah Clara. Sejak mereka dalam perjalanan pulang, Vina memang sudah berbisik agar ia bicara pada Dylan.Bagi Vina, Dylan lebih bisa memberi pendapat sekaligus nasehat pada putri mereka yang mulai terkenal sebagai penyanyi cilik.“Jadi, nggak papa kalau ada yang minta foto? Ara takut kalau rame-rame gitu.” Clara memberengut pada sang daddy.“Boleh aja. Tetapi kalau kamu memang sedang santai. Misal, Clara sedang makan terus ada yang minta foto. Ara bilang aja Ara makan dulu, ya. Fotonya nanti.” Dylan memberi contoh.“Kalau mereka marah lagi kaya tadi? Terus Clara dibilang sombong?”“Itu tandanya mereka yang

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   296. Piknik di Taman

    Selain Vina yang menorehkan keberhasilan pada dunia fashion, Dylan semakin mengukuhkan namanya sebagai seorang pebisnis handal.Namun Dylan selalu mengelak bahwa kesuksesannya karena bimbingan Brandon. Hubungan mereka dengan keluarga Richmont juga semakin dekat.Hidup Vina bertambah sempurna saat Rere benar-benar pindah. Adiknya itu menjadi pegawai eksekutif di perusahaan Dylan. Ia menjadi salah satu orang yang menyeleksi pelamar.“Gimana kamu tau kalau orang itu Goldies sejati?” tanya Vina sambil menyusui.“Tinggal buka media sosialnya. Aku bisa lihat postingannya dan tagar yang orang itu pakai.” Rere bicara sambil menatap laptopnya.“Bisa aja dia baru bikin media sosial saat mau melamar kerja.”Rere melirik sang kakak. Vina benar-benar masih belum memahami cara kerja media sosial.“Kan bisa lihat tanggal pembuatan dan tanggal postingannya, Kak.”“Ohh bisa, ya?”Rere hanya merespon dengan mendengus geli.Meski tenggelam dalam kesibukan bisnis masing-masing, Vina dan Dylan selalu berp

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   295. Bersinar Dengan Caranya Sendiri

    Sebelum mencapai ruang makan, Dylan melihat karangan bunga besar yang indah. Ia menduga siapa yang mengirim bunga tersebut.“Bunganya dari Uncle Emil juga. Kata mommy, terserah Ara mau taro di mana. Di situ bagus, kan, Dad?”“Iya.” Dylan menjawab singkat.“Uncle Emil baik ya, Dad.”“Nggak tau. Daddy belum begitu kenal.”“Daddy kenalnya sama Uncle Brandon, ya? Uncle Brandon juga baik, tetapi diem aja. Ara nggak pernah ngobrol sama dia.”Dylan hanya menanggapi dengan senyum tipis. Jauh sekali memang jika membandingkan keramahan Brandon dan Emil.Di ruang makan, Dylan menatap meja yang penuh dengan makanan mewah. Vina yang sedang menata piring tersenyum pada sang suami.“Emil mengirimkan makanan sebagai tanda syukur kerja sama kita.”Kita? Dia dan istriku, kali! Dylan meralat lalu mendengus dalam hati.“Sayang? Nggak papa kan, kita makan ini?” Vina menatap Dylan yang hanya diam menatap makanan di meja.“Nggak papa.” Dylan memaksakan senyum dan duduk di samping Vina.Mereka mulai menyendo

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   294. Bisnis Baru

    “Serius, Re?!” Vina berseru antusias.Rere menelepon dan mengabarkan bahwa Rendra mendapat pekerjaan di kota di mana Vina tinggal. Mereka memutuskan untuk pindah hingga Rere dan Vina dapat berkumpul kembali.“Iya, Kak. Rendra sedang mengurus kepindahan kami.”“Ya ampuun. Senangnya aku.” Vina menutup mulutnya dan duduk di tepi ranjang.Ia mendengarkan cerita Rere tentang bagaimana Rendra mendapatkan pekerjaan sebagai salah satu dokter spesialis di salah satu rumah sakit. Rendra memang menuliskan nama Dokter Clark sebagai salah satu referensi kenalannya.“Rendra bilang sih pasti karena Dokter Clark terkenal sebagai dokter keluarga triyulner jadi ia diterima.” Rere terkekeh.“Jangan ambil pusing kalau ada yang mencemooh begitu.”“Tidak. Aku dan Rendra santai saja. Yang penting, Rendra memang bisa menjadi dokter ahli, bukan sekedar numpang nama tenar aja.”Vina tersenyum. Seandainya ia memiliki sifat santai seperti Rere mungkin hidupnya juga tanpa beban.Seperti sekarang ini, Vina masih s

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   293. Berkumpul Lagi

    Dylan menerima ponsel Marcel. Di layarnya terdapat video Tamara yang sedang bermain piano bersama Clara. Dylan menekan tanda play.Alunan musik piano terdengar lalu suara kanak-kanak Clara bernyanyi merdu.“Semua akan baik-baik saja. Tapi, aku nggak lihat semua seperti sehari-hari. Tidak ada mommy, tidak ada daddy.”“Aku telepon mommy, wajah cantiknya lelah. Matanya berair. Jadi, aku tertawa saja untuk menghibur mommy dan berkata aku baik-baik saja.”“Setiap malam, saat memejamkan mata, aku bermimpi. Kita berkumpul lagi. Iya... kita akan berkumpul lagi. Meski aku nggak tau kapan.”“Paling tidak, sekarang aku bisa bermimpi bersama-sama lagi.”Di akhir video itu, Tamara terlihat memeluk Clara. Kini, mata Dylan juga berair. Ia sadar telah menorehkan kesedihan pada banyak orang terutama keluarganya.Lirik yang dinyanyikan Clara itu benar-benar menyentuh perasaannya. “Aku tidak ingin Vina melihat ini.” Marcel berkata saat video rekaman itu selesai. “Kak Tama bilang, Clara menciptakan lagu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status