Share

222. Rilis Musik Video

Author: ReyNotes
last update Huling Na-update: 2025-07-07 22:43:36

Dylan kembali ke ruang bayi setelah berbincang dengan dokter. Sayup-sayup, ia mendengar suara bayi menangis dan mnejerit kencang. Dylan menebak itu adalah suara Kael.

“Apa yang menangis itu Kael, Chagiya?” Dylan masuk dan menatap bayi di gendongan Vina.

“Betul.” Vina mengangguk, lalu duduk di sofa menyusui.

Dylan mengusap pelan kepala sang putra yang tampak tidak sabar menunggu pabrik susunya dibuka. Begitu Vina menyodorkan puncak dadanya, Kael langsung mengisap kuat dan lebih tenang.

Suasana kamar bayi saat ini sepi. Vina hanya ditemani seorang nanny saja. Bahkan, Dylan pun melihat ranjang bayi kosong.

“Kean di mana, Chagiya?”

“Dibawa Kak Tama jalan-jalan sama Clara dan Reino. Kedua anak itu rebutan mau mendorong kereta bayi Kean.”

Dylan terkekeh. Senang mendengar Clara sangat senang dan telah siap menjadi seorang kakak. Dylan kembali duduk di samping Vina.

“Apa ada masalah dengan pekerjaanmu, Sayang?” Vina mengelus pipi Dylan.

Tangan Dylan menangkap tangan Vina yang mengelusnya, lal
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
au nom de lalun
wow trending no. 1 vidio musik Clara dan Reino, congratulations! Dylan sembuh ya, jangan sakit2, semangat!!
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   238. Menerima Tawaran

    “Kamu mau aku tampil di konser finalmu?”Erick mengangguk tegas. “Kita nyanyikan lagu yang kamu ciptakan untukku. Ayolah, untuk mengenang masa-masa kita masih bisa berkarya bersama.”Dylan menoleh pada Marcel yang saat ini menjadi managernya. Kakak Dylan itu tampak berpikir.“Kamu memang tidak ada kegiatan karena sedang pemulihan. Tetapi, kamu sendiri bagaimana? Bisa tampil di panggung?”Tentu saja maksud Marcel berkaitan dengan kesehatan Dylan. Meskipun suara Dylan tidak berubah, tetapi fisiknya belum tentu kuat untuk suatu pertunjukan.“Iya, Kak Marcel benar. Aku bahkan sepertinya belum bisa bermain piano penuh satu lagu itu.”“Nyanyi saja. Aku yang main piano.” Erick tetap memaksa.Kini, Dylan menatap istrinya. “Bagaimana, Chagiya?”Belum sempat Vina menjawab, Erick sudah merayu kembali.“Kalian bisa bawa semua keluarga. Aku yang siapkan resortnya. Panorama Resort akan aku booking untuk kalian.”“Hah? Panorama Resort? Mauuu!” Terdengar Reino berteriak histeris.Resort yang sedang d

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   237. Semangat Sembuh

    Esok paginya, dengan pakaian gombrong dan masker, Dylan masuk ke ruang pengobatan rumah sakit. Sengaja Vina tidak pergi berbarengan agar tidak menimbulkan perhatian.Halaman rumah sakit masih banyak wartawan yang berkumpul. Beberapa juga sibuk mondar-mandir di lobi.Setelah jeda satu jam, Vina masuk ke rumah sakit namun menuju ruang perawatan Reino. Ia membuka maskernya saat telah berada di dalam.“Haii, anak ganteng.” Vina menghampiri Reino dan mencium dahinya.“Ara nggak ikut, Auntie? Sekolah, ya?” Reino terlihat kecewa karena sepupunya tidak ikut.“Iya. Sebentar lagi, Reino juga bisa sekolah, ya.”Kepala anak lelaki itu mengangguk-angguk. Matanya menatap layar nintendo dan kembali sibuk bermain. Vina menghampiri Linda.“Kak, aku ke ruang pengobatan Dylan, ya. Tadi sengaja ke sini dulu biar nggak kelihatan wartawan.”“Kenapa takut? Aku sudah ancam mereka kalau sampai beritain gosip nggak bener, aku black list medianya.” Dengan emosi, Linda membalas.“Sabar, Kak.” Vina terkekeh dan m

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   236. Berita di Televisi

    Vina tampak serius mendengarkan wartawan melaporkan situasi di rumah sakit. Sementara Dylan dan Tamara hanya bisa saling melirik tanpa berkomentar apa pun.Tentu saja Vina tidak percaya dengan gosip yang dibawa wartawan mengenai hubungan Dylan dengan Genia. Ia hanya menatap tayangan di mana Clara terlihat sangat tidak nyaman berada di kerumunan.“Sudahlah. Nggak usah nonton-nonton berita begini.” Dylan meraih remote, namun dicegah Vina yang menunjuk ke layar televisi.“Tunggu, tunggu. Itu ada Kak Linda.”Linda tampil dengan kaca mata hitam. Wanita cantik itu terlihat datar namun mendengarkan pertanyaan-pertanyaan para wartawan yang mengerubunginya.“Anakku dirawat karena demam berdarah. Hati-hati untuk semua karena musim ini memang sedang banyak nyamuk demam berdarah berkembang.”“Itu sebabnya keluarga berkumpul barusan. Bukan karena Lano mau menjenguk Genia seperti gosip kalian!” Linda mengakhiri kalimatnya dengan ketus.“Sekali lagi, jangan hubungkan adik iparku itu dengan Genia. Ka

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   235. Diserbu Wartawan

    “Kamu coba saja biar merasakan sendiri bagaimana perbedaannya.” Vina terkekeh.Siapa sangka, ucapan bercandanya malah dianggap serius oleh Dylan. Begitu sampai di penthouse, lelaki itu dengan santainya mencoba mengisap dot susu.Vina melongo melihat kelakuan sang suami. Baru akan berkomentar, Dylan sudah menunjukkan ekspresi tak sukanya dengan menggeleng-geleng.“Teksturnya enakan yang asli, Chagiya.”“Ngawur banget sih pake beneran dicoba.” Vina mendengus geli.“Lho kan biar tau bedanya.”Vina mengambil dot dari tangan Dylan. Mencuci dan mensterilnya kembali.“Tapi, banyak juga bayi yang memilih dot dibanding puting ibunya. Karena dengan menggunakan dot, susu lebih mudah keluar sementara melalui puting, mereka harus mengisap lebih kuat.”“Ooh begitu. Makanya jadi bingung dan akhirnya mereka memilih salah satu saja, ya?”Vina mengangguk. Meski lebih mudah menyusui dengan botol, Vina merasa kedekatannya dengan bayi berkurang hingga tetap ingin menyusui si kembar secara langsung saja.“

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   234. Sementara Mengungsi

    Tapi, Kean tidak mengindahkan permintaan sang daddy. Ia terus menggeliat hingga Dylan takut bayinya terjatuh dan sesekali berseru penuh khawatir.“Chagiya, ini bagaimana pegangnya?”Vina melirik dan menenangkan Dylna. “Tunggu, ya. Kael belum selesai menyusu.”Tapi, Kean malah lebih rewel. Ia mulai menendang-nendang kaki-kakinya dengan kuat lalu merengek. Semakin lama semakin keras jeritannya.Saking tegangnya, tangan Dylan akhirnya kram. Ia sulit mengontrol tubuh Kean hingga ahak merosot, namun berhasil ia tahan dengan kaki.“Chagiya. Tanganku kram.”Dengan sigap, Vina mengambil alih Kean. Akhirnya ia menyusui dua bayinya sekaligus. Setelah keduanya tenang, Vina memberi perhatian pada sang suami.Tampak kedua tangan Dylan bergetar pelan. Lelaki itu juga terlihat berusaha melakukan peregangan namun kurang berhasil.Akhirnya, Vina menjulurkan tangan dan menggenggam tangan Dylan. Jari jempolnya mengusap-usap tangan suaminya dan menatap Dylan penuh perhatian.“Sepertinya kalau stress, sen

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   233. Takdir Terindah

    Linda benar-benar totalitas melaksanakan niatnya memberantas nyamuk demam berdarah. Ia menelusuri ke mana saja putranya selama seminggu sebelum terkena penyakit tersebut.Setelahnya, Linda sendiri yang membuat semua tempat tersebut mendapatkan fogging. Tentu saja termasuk rumah Dylan.“Kak, ada bayi-bayi di rumahku, lho.” Vina sempat protes.“Kalian ngungsi dulu. Lano punya penthouse di gedung Richwall.”Vina termangu sejenak. Ia membayangkan kerepotan membawa anak-anaknya mengungsi beserta perlengkapan mereka.“Vin! Demam berdarah itu salah satu penyakit yang bisa menyebabkan kematian. Jangan dianggap remeh. Apalagi kamu punya bayi dan suami yang sedang lemah pertahanan tubuhnya.” Linda berseru kala melihat keraguan di wajah Vina.Ucapan Linda membuat Vina mengangguk. Ia mengembuskan napas panjang melihat Linda akhirnya pergi.Rere yang masih tinggal di rumah Vina menggeleng-geleng melihat kelakukan Linda. Pasalnya ia juga jadi kena getahnya karena harus ikut mengungsi.“Apa aku sewa

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status