Home / Romansa / Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan / 45. Yura jujur tentang Ayahnya

Share

45. Yura jujur tentang Ayahnya

Author: ZuniaZuny
last update Last Updated: 2025-05-07 23:13:25

"Damian, aku... aku masih istri Dony," bisik Yura, suaranya bergetar, berharap Damian mengerti posisinya.

Damian menarik napas dalam-dalam, matanya tidak bergeming dari wajah Yura. "Aku tahu, tapi dengar, Yura. Aku tidak memintamu untuk membuat keputusan sekarang juga. Hanya saja, pikirkanlah tentang ini. Ikut aku, dan biarkan aku tunjukkan bagaimana hidup bisa lebih bahagia," rayunya, mencoba meyakinkan Yura dengan setiap kata.

“Satu hal lagi, aku sudah mengatakan semuanya pada Dony.”

“Apa?”

Yura tercengang, bagaimana bisa Damian melakukannya dengan santai. Bahkan tanpa menanyakan padanya terlebih dahulu.

“Iya, kamu tenang saja. Bahkan ibumu, Sherly akan mendukung pernikahan kita. Semua cukup mudah bagiku.”

Yura melupakan watak keras seorang Damian. Kini, dia sungguh takut akan keselamatan ayahnya. Di saat seperti ini, tak ada yang lebih penting selain kesembuhan ayahnya. Yura terlihat gelisah, tangannya memilin dress yang dipakai, tatapan juga menghindari Damian. Hal itu membuat Dam
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   54. Berita di masa lalu Damian

    Yura menatap lurus ke foto-foto yang tersebar di atas meja. Matanya yang semula sayu kini semakin meredup, tertutup kabut kekecewaan. Bibir bawahnya terjepit antara gigi, sebuah usaha untuk menahan gejolak emosi yang mengancam akan meledak.Foto-foto itu menunjukkan Damian sedang bermesraan dengan berbagai wanita. Di sisi lain, Sindy yang tampak puas dengan efek yang dia timbulkan, terus berbicara tanpa henti. "Damian itu memang brengsek, Yura. Lihat saja, dia tidak pernah serius. Dulu, aku bahkan sempat tergila-gila padanya, tapi untung aku sadar lebih dulu dan mulai mengumpulkan bukti," ujarnya sembari menunjuk-nunjuk foto-foto tersebut.Yura hanya bisa menundukkan kepala, rasa sakit dan pengkhianatan menyelimuti hatinya. Setiap kata yang Sindy ucapkan seperti belati yang menusuk-nusuk hatinya pelan-pelan. Dia berusaha keras untuk mengambil napas dalam-dalam, menstabilkan emosinya yang bergejolak. Namun, dalam diam, air mata mulai berjatuhan membasahi pipinya yang pucat. Kehadiran f

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   53. Siapakah yang paling kuat?

    "Apa maksudmu? Apa yang terjadi pada Dony?" Sindy bertanya dengan suara gemetar, ketakutan mencengkeram jantungnya."Ah, entahlah," sahut Yura dengan nada acuh tak acuh sambil tersenyum misterius. "Namun, yang jelas, Damian tadi memberitahu kepadaku bahwa dia bertekad untuk mengakhiri hidup Dony, KEKASIHmu itu." Ucapannya mendapat penekanan khusus pada kata 'kekasih', yang membuat seluruh pengunjung di restoran itu menoleh, berbisik-bisik seraya mengamat-amati kejanggalan yang terjadi di hadapan mereka.Suasana restoran yang semula ceria kini berubah menjadi panggung drama, mata penonton terpaku pada Sindy yang pucat pasi. Sementara Yura terus bermain-main dengan emosi setiap orang dengan tebaran kata-katanya yang seolah membawa bayu badai. Atmosfer tebal dengan ketegangan, seakan sebuah adegan film tentang perselingkuhan klasik sedang dipertontonkan di depan mata.Yura mengumpulkan semua pandangan pengunjung restoran yang padat itu dengan satu hembusan napas. “Pendengar yang terhorma

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   52. Saling ancam, pertengkaran dua wanita

    "Apa gerangan yang ingin dibicarakan Sindy tentang Dony?" gumam Yura dalam keraguan yang mengusik pikirannya.Yura dengan cepat melangkah menuju restoran tempat pertemuan yang dijanjikan. Selama perjalanan, hatinya diliputi rasa penasaran yang menggebu-gebu. Pikirannya menerawang, mencoba menebak-nebak apa yang mungkin ingin dibicarakan oleh Sindy tentang Dony. Sesampainya di restoran, Yura mencari sosok Sindy yang sudah duduk di pojok ruangan, matanya tajam memerhatikan sekeliling. Sebelum sempat Yura menyapa, Sindy yang tampak gelisah dan marah langsung berdiri dengan tegas. Tanpa basa-basi, Sindy menghampiri Yura dan dengan tiba-tiba, tangannya menampar pipi Yura dengan keras.Plak! Suara tamparan keras itu bergema, membelah keheningan yang selimuti restoran, membuat beberapa pengunjung tertegun dan menoleh."Ada apa ini?" tanya Yura, raut wajahnya mencerminkan kebingungan yang mendalam. "Kamu tahu tidak apa yang telah kamu perbuat?!" bentak Sindy dengan mata yang membara, amarah

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   51. Pertemuan dengan Sindy

    "Lihatlah Andy, Luhan menghubungiku," ucap Damian saat melihat ponselnya bergetar.Damian menghentakkan kakinya ke lantai, dengan napas berat, ia menjawab telepon dan menekan tombol pengeras suara. "Halo?"Dari seberang sana, suara kakek Luhan yang tenang dan dingin terdengar, "Damian, kita perlu bicara tentang Dony." Mendengar nama itu, urat di leher Damian menegang, matanya menyala dengan kemarahan yang tak terbendung. "Aku akan membunuhmu, Luhan! Dan Dony juga!" teriaknya dengan amarah yang meledak-ledak. "Aku tahu, kamu yang telah menyembunyikan Dony." "Ha haha." Tertawa ringan, Luhan menjawab, "Tenang, lebih baik kita bertemu dan bicara seperti orang dewasa." "Brengsekh kamu, Pak Tua!"Tanpa berpikir panjang, Damian melempar ponselnya pada Andy, dan bergegas mengambil kunci mobilnya. Ia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, menembus jalanan yang sepi menuju kediaman Luhan. Setiap detik dalam perjalanan itu, pikirannya dipenuhi dengan bayangan mengenai apa yang akan ia la

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   50. Kamu ada, menenangkan hati ini

    "Aku takut Yah," bisiknya di antara isakan, "Aku takut kehilangan Ayah ... Aku tidak tahu harus apa kalau Ayah benar benar pergi." Ia menggigit bibir, mencoba menahan suara isaknya agar tak menggema di ruangan kosong itu, tapi gagal.Damian datang mengunjungi ruangan dimana Yura berada.“Damian.”Yura terpaku seketika, matanya membelalak tak percaya saat melihat Damian berjalan menghampirinya. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Damian langsung melingkarkan lengannya mengelilingi Yura dengan hangatnya, seolah bisa merasakan getir kesedihan yang mendera hati wanita yang dicintainya itu. Sebuah isyarat bahwa ia hadir sebagai pelindung yang akan mengusir segala kelam dari hidup Yura.“Bagaimana kondisi ayahmu?” tanya Damian, duduk di samping ranjang rumah sakit.“Syukurlah, kondisi ayah sudah stabil. Semua ini berkat Tuan Damian, terima kasih ya?”Damian tersenyum sekilas. “Kamu ini bicara apa? Aku tak hanya merebutnya dari Dony.”Yura memandang sayu pada lelaki yang kini menggaruk tengk

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   49. Ayah, kapan kamu bangun?

    “Benarkah Damian? Apakah dia benar-benar aman?” tanya Yura, memastikan.“Ya, Yura. Percayalah padaku, ayahmu baik-baik saja,” jawab Damian, mencoba meyakinkan.Yura menghela napas panjang, mencoba menenangkan detak jantungnya yang masih berdebar kencang. Rasa cemas perlahan menguap, digantikan oleh rasa syukur yang mendalam. Wajahnya yang semula tegang, kini mulai diliputi oleh senyuman lega.“Syukurlah! Berikan aku lokasinya dan aku segera ke sana.”“Tidak perlu. Tunggu saja di sana, aku akan menyuruh Andy menjemputmu.”“Baiklah! Terima kasih ya, Damian.”Yura menutup panggilan itu, terharu dan bersyukur memiliki sesorang seperti Damian yang selalu ada untuknya di saat-saat tergelap seperti ini. Hatinya mulai tenang seketika saat mengetahui ayahnya telah berhasil diselamatkan oleh Damian."Terima kasih, Tuhan, karena telah menjaga ayahku," gumam Yura dalam hati, seraya merasa lega sekaligus gembira.Yura merenung sejenak, melintasi hatinya sebuah doa agar ia segera bisa dipertemukan

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   48. Menemukan Ayah Yura

    "John, injak gasnya! Kejar kematian, pacu mobil ini sampai batasnya!" teriak Damian, kepanikan memecah keheningannya. Jawaban yang datang hanya singkat,"Siap, Tuan," jawab John, penuh dengan tekad yang tak tergoyahkan.Sesampainya di rumah sakit, ayah Yura dengan segera dilarikan ke IGD, darah yang bercucuran semakin memburu detik-detik kritis. Tanpa henti, dokter dan perawat bergerak cekatan, seolah tiap tarikan nafas ayah Yura adalah sebuah pertarungan melawan waktu. Di luar ruangan, Damian berdiri termangu, tubuhnya basah oleh keringat dingin, perasaan cemas dan ketakutan menyergap jantungnya, memompa adrenalin yang menyisakan getar di setiap hujung nadinya.Jam demi jam berlalu, tiap detik terasa begitu berat bagi Damian. Ia berjalan mondar-mandir di koridor rumah sakit, mencoba mengumpulkan doa dalam hatinya agar ayah Yura bisa selamat. Sementara Andy hanya dapat memandang dari kejauhan, tubuhnya kaku dan mata yang waspada, melihat ruangan tertutup yang berisikan ayah Yura bersa

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   47. Cepat, bunuh dia!

    “Mengapa Luhan membawa ayah Yura ke sana? Apakah mereka hendak membunuhnya?” pikir Andy, segera menggeleng tegas, menepis ketakutan di hatinya. “Tidak, tidak. Ini tidak boleh terjadi.”Gedung terbengkalai.Dony telah sampai di lokasi, turun dari mobil dengan tergesa, ingin memastikan semua sesuai rencananya. “Bagaimana kondisinya?”“Kondisi pria tua ini stabil, Bos. Kami menunggu perintah Anda!”"Tidak ada waktu lagi untuk ragu, bunuh saja lelaki tua itu. Begitu nyawanya melayang, Yura akan diberi pelajaran yang tak terlupakan oleh Sherly!""Tetapi, apa yang akan terjadi jika Nyonya Yura memutuskan untuk membenci dan meninggalkan Anda karena ini?" tanya pengawal itu, suaranya gemetar, mencoba menyadarkan Dony."Biarkan saja!" seru Dony dengan mata yang menyala, tidak peduli dengan akibat yang akan terjadi. "Yura perlu merasakan penderitaan yang sama seperti yang telah dia lemparkan kepadaku! Biar dia tahu, mengabaikan ancamanku adalah kesalahannya yang fatal!"Pengawal Dony menganggu

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   46. Hilangnya Ayah Yura

    “Kamu yang memulai semuanya, Dony. Jika di malam sakral pernikahan kita, kau tidak berselingkuh dengan Sindy, noda ini tak kan pernah terukir!" teriak Yura dengan mata berkobar.“Jadi, kau menyalahkanku?!” suara Dony bergema, menembus setiap sudut rumah mewah mereka, seolah mendobrak tembok keheningan yang ada. "Kamu ingin menuding jari ke arahku setelah segala pengkhianatanmu terhadap kita?"Dalam diam, segala kebencian dan rasa terkhianati bergelora di dalam dada. Kekecewaan yang mendalam merobek hati yang tadinya dipenuhi cinta. Air matanya adalah saksi bisu atas rasa sakit yang kini membekas. "Kamu memberikanku kepercayaan, Yura. Aku memberikanmu tempat dan perlindungan, tapi ini yang kudapatkan?" lanjut Dony, suaranya terdengar serak karena emosi. Yura menggigit bibirnya, mencoba menahan derasnya air mata yang ingin jatuh."Dony, aku—" Yura mencoba bicara, tapi Dony mengibaskan tangannya, menandakan dia tidak ingin mendengar penjelasan apapun."Jangan! Jangan coba-coba kau bersih

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status