Beranda / Romansa / Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan / 44. Booking restauran mewah untuknya

Share

44. Booking restauran mewah untuknya

Penulis: ZuniaZuny
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-07 09:56:33

"Bagaimana semua ini bisa terjadi? Mengapa ini harus terjadi padaku?" bisik Dony dalam kesunyian. Kesesakan emosi mendorongnya untuk menemukan jawaban, tapi semakin dicari, semakin ia tersesat dalam liku-liku kebingungan dan rasa takut akan masa depan yang tak pasti. Dengan mata yang mulai berkaca-kaca, Dony bertanya kepada dirinya sendiri dalam putus asa, "Apa yang harus kulakukan sekarang?"

Semua masalah menuntut jawaban dan kepastian. Begitu pula masalah yang dihadapi Dony saat ini. Dia merasakan kepedihan di hatinya saat mengingat malam itu, saat Damian dan Yura datang bersamaan. Saat itu dia sudah merasa curiga pada mereka berdua. Namun, dia berusaha menepis rasa curiga itu, mengingat wewenang Damian yang cukup besar di keluarga ini.

Kini, Dony diberikan pada pilihan yang jelas di mana Damian begitu menginginkan miliknya. Sama seperti dahulu, saat Damian menginginkan miliknya, Dony harus memberikannya. Ya, posisi Dony tak lebih seperti waktu itu. Dia tahu ini adalah keputusan yan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   95. Will you marry Me?

    Damian mengambil cincin dengan hati berdebar, lalu matanya tak lepas dari wajah Yura yang penuh antisipasi. Ketika cincin berlian itu tersingkap dari sela sela cake dan butter, sinar mata Yura berkilau seakan menyamai kilau batu berharga tersebut. Damian perlahan membersihkan cincin tersebut dengan tisu dan menyodorkannya pada Yura dengan posisi berjongkok dengan satu kaki bertumpu lantai. "Yura, will you married with me?""Aku....""Yes, I'm willing to marry you."Damian menampakkan senyum lebar, mata berkilat menunjukkan hati yang penuh bahagia. Ia meraih tangan Yura, lembut namun penuh arti. "Ini?" suaranya bergema kejutan saat mata Damian tertumbuk pada cincin indah di jari manis Yura."Ini..." Yura berhenti sejenak, kemudian dengan gerakan dramatis melepas cincin itu dari jari. "Hei, kenapa dilepas? Jangan dibuang!" Damian cepat-cepat menahan tangan Yura yang tampak ingin membuang cincin tersebut.Namun, tindakan Yura bukan untuk membuangnya. Dengan senyum nakal, Yura memasangnya

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   94. Yura menginginkannya

    'Ah, kenapa tidak bisa terjadi?' gumamnya dalam hati, sambil menyesap kekecewaan yang kian pekat. Ia kemudian berusaha merapikan diri; meraih sisir di tasnya, mengelus rambutnya yang tergerai, dan menyeka sisa-sisa harapan di bibirnya dengan tisu.Damian hanya bisa menggaruk kepala, berpura-pura mengatasi gatal yang sebenarnya tak ada. Sorot matanya menyiratkan kebingungan, dan ada rasa bersalah yang mulai mengendap di dada, seolah merasakan bahwa ia telah membiarkan kesempatan itu terlewat begitu saja.Damian menatap Yura dengan tatapan penuh kekhawatiran. "Kamu, oke Yura?" suaranya pelan namun membawa beban kecemasan yang mendalam."I-,iya, tentu saja." Yura memaksa senyum, matanya teralih ke boks di atas meja, berusaha menyembunyikan gundah di dalam hatinya."Apa aku boleh membukanya?""Tentu saja boleh, aku membelinya khusus untukmu," jawab Damian lembut, mencoba meredakan suasana.Dengan jari-jari yang bergetar, Yura perlahan membuka boks tersebut. Setiap desain kue di atas boks

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   93. Kemesraan malam ini

    "Jangan coba-coba main-main dengan saya. Saya tidak akan segan-segan menghancurkan kamu jika itu perlu," desis Damian dengan nada mengancam.Luhan mengangkat dagunya, tidak gentar. "Lakukan saja, Damian. Tapi ingat, tanpa bukti konkret, segala tuduhanmu akan kembali padamu."Kedua pria itu berdiri dalam diam yang mencekam, mata mereka saling bertaut dalam pertarungan batin yang intens. Ruangan itu seakan dipenuhi dengan ketegangan yang bisa dipotong dengan pisau. Setiap kata yang terucap semakin memperdalam jurang pemisah di antara mereka.Merasa jika pertemuan ini tak menghasilkan, Damian memutuskan untuk pergi. Saat ini ada suatu tempat yang selalu Damian pikirkan.Di manakah tempat itu?Mobil melaju kencang menuju sebuah toko bunga. Damian segera masuk toko dan mengatakan keinginannya kepada pemilik toko yang ramah. "Aku mau buket mawar merah yang bagus.""Mawar merah untuk siapa, Nak?" tanya si pemilik sambil tersenyum. Damian hanya tersenyum malu, "Untuk seseorang yang spesial,"

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   93. Semakin rumit

    "Aku sudah mengetahui dalang dibalik semua ini. Dia adalah … Luhan."“Apa?”“Luhan? Maksudmu, Ayah Luhan?”Damian menganggukan kepala, pamannya itu memang tidak tahu apa-apa.Andy, dengan keputusan dari Damian yang tegas, mengambil alih jalannya rapat. Dengan beberapa ketukan tegas di atas meja, dia mengumumkan bahwa rapat dianggap cukup dan semua bisa meninggalkan ruangan. Satu demi satu, para eksekutif berdiri dan pergi, meninggalkan ruangan yang kini hanya dihuni oleh Damian dan pamannya, Ferdy.Damian, dengan raut wajah serius dan tekad yang kuat, menoleh kepada pamannya. "Aku akan menemui Luhan hari ini," ujarnya dengan nada yang mengandung keputusan yang tidak bisa diganggu gugat.Ferdy, mendengarkan dengan ekspresi yang mendukung, mengangguk perlahan. "Aku akan memberikan ultimatum padanya," lanjut Damian. "Jika dia tidak mengakui bahwa dialah yang menggunakan namaku untuk pinjaman tersebut, aku tidak akan segan-segan membawa masalah ini ke jalur hukum. Aku bahkan siap untuk me

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   92. Ide briliant seorang Damian

    "Katakan, siapa dalang di balik semua ini. Cepat!""Luhan! Kakek Luhan, orangnya."Damian melepas cengkraman tangan dan beralih. Tiba-tiba, dengan kekuatan penuh, Damian menghantam meja kerjanya.Blamb!Suara keras terdengar memecah keheningan ruangan itu. Lelaki yang berdiri di depannya itu, Ali, seketika menunduk, matanya tidak berani menatap Damian. "Maaf, Tuan Damian, saya tidak punya pilihan," suaranya bergetar. "Luhan mengancam akan menyakiti keluarga saya jika saya tidak membocorkan rahasia perusahaan."Damian menghela napas berat, mencoba meredakan api kemarahannya. Walaupun ia marah, ia juga tahu bahwa Ali berada dalam situasi yang sulit. "Kamu tahu ini bisa merusak segalanya. Perusahaan ini bukan hanya tentang uang, tapi juga tentang kepercayaan banyak orang yang bekerja di sini," ucap Damian dengan nada yang lebih tenang namun masih terasa tegas. Ali hanya bisa mengangguk lemah, menyesali perbuatannya. Damian melihat ke dalam mata Ali, mencoba menimbang apa yang harus dilak

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   91. Masalah perusahaan

    "Jadi sekarang kamu memutuskan untuk memanggilku dengan gelar resmi itu lagi?"Andy hanya bisa tersenyum pahit, mengangguk perlahan, meski tahu Damian tak bisa melihatnya."Baiklah, keheninganmu cukup menjelaskan semuanya." Damian menghela nafas, suaranya menyeruak dengan kekecewaan yang nyata. "Jadi, mulai detik ini, jangan sekali-sekali kau sebut nama ku lagi, mengerti?""Ok," jawab Andy, kata-katanya tercekat, seolah setiap suku kata itu berat untuk diucapkan. Dalam hatinya, kehancuran mendalam mulai memakan hati, meninggalkan rasa hampa yang tak terukur.Setelah menutup telepon, Andy langsung menghubungi beberapa teman peretas yang dia kenal. Wajahnya tampak cemas, matanya bergerak cepat membaca pesan di layar komputer. Jam di dinding seolah bergerak lebih cepat dari biasanya, meningkatkan ketegangan dalam ruangan.Dengan bantuan peretas, informasi mulai mengalir. Layar komputer Andy dipenuhi dengan angka, grafik, dan dokumen yang terus menerus diperbarui. Dia mencatat setiap det

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status