Beranda / Romansa / Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder / Bab 2 Aku Suka Keromantisan yang Kamu Berikan

Share

Bab 2 Aku Suka Keromantisan yang Kamu Berikan

Penulis: Syakia
Tuan muda kedua Keluarga Mahendra, Yoan Mahendra, seorang penyanyi yang sukses beralih menjadi aktor. Meski reputasinya tidak terlalu baik, dia didukung modal besar dan menjadi bintang papan atas yang sedang naik daun!

Belakangan ini, Ryan sangat berusaha keras untuk mengatur kerja sama antara Yoan dan Sunny. Tak disangka, Milla malah tidur dengan Yoan.

Mata Milla yang indah berkilauan. Dia meraih ponsel di meja samping tempat tidur, lalu mengaktifkan kamera, dan mulai memotret dirinya bersama Yoan dengan penuh semangat ....

Meskipun dia ditipu oleh Ryan, sekarang bukan saatnya untuk larut dalam kesedihan atau gegabah untuk menghadapi masalah. Dia harus menguatkan dirinya! Pria seperti Ryan tidak akan mengubah arah hidupnya. Sebaliknya, Milla justru harus mendapatkan keuntungan dari pria berengsek itu!

Setelah memastikan apa yang diinginkannya sudah didapatkan, Milla menahan rasa tidak nyaman di tubuhnya sambil mengenakan pakaian dan meninggalkan sebuah catatan sebelum pergi.

Seiring dengan bunyi yang perlahan, pintu ruangan itu tertutup.

Pria di atas ranjang membuka matanya. Dalam pandangan matanya yang gelap, dia melirik ke arah catatan yang tertinggal di meja.

[ Kita akan segera bertemu lagi. ]

....

Setelah keluar dari kamar hotel, Milla segera melakukan dua panggilan telepon. Dalam waktu singkat, dia mendapatkan rekaman CCTV hotel dari malam sebelumnya.

Meski kualitas video tidak terlalu jelas, rekaman itu cukup untuk menunjukkan bahwa pria yang membawanya ke hotel adalah sosok dengan tubuh tinggi dan tertutup rapat. Gayanya seperti seorang selebriti papan atas yang sedang menghindari paparazzi.

Tatapan Milla menjadi dingin. Meskipun kehilangan kesuciannya tadi malam bukanlah keinginannya, dari sudut pandang lain, dia merasa mendapatkan "harta karun"!

Dengan adanya Yoan di tangannya, Milla akan memastikan Ryan dan Sunny mendapatkan balasan yang pantas! Saat dia melangkah keluar dari hotel, ponselnya berdering.

"Sayang." Suara Ryan terdengar penuh dengan semangat palsu. "Terima kasih atas kejutan yang kamu siapkan untukku kemarin! Waktu bagasinya terbuka, semua balon itu langsung terbang, romantis banget. Aku suka sekali!"

"Baguslah kalau kamu suka," jawab Milla sambil mengerutkan alisnya dan menahan rasa mual di perutnya.

"Oh ya, Milla, kamu minta tolong sama siapa untuk persiapkan semua itu?" tanya Ryan dengan nada bercanda, meskipun terdengar sedikit gugup. "Kamu bayar seseorang di sekitarku, ya?"

Tampaknya, pasangan berengsek itu baru melihat dekorasi di bagasi setelah pesta pora mereka selesai. Sekarang, mereka mencoba mencari tahu apakah Milla benar-benar datang ke sana.

"Aku nggak bakal kasih tahu kamu," jawab Milla dengan nada manja, meskipun sambil menggertakkan giginya.

Ryan tidak bisa terus mendesak pertanyaan itu, jadi dia segera mengubah pendekatan dan berkata, "Aku sudah buat janji sama manajer Yoan untuk ketemu besok di Parlis. Kebetulan kamu ada di sana, jadi kamu bisa gantiin aku."

"Besok lusa kita bertunangan, dan besok malam ada pesta lajang. Apa aku nggak perlu pulang lebih awal?" tanya Milla dengan nada skeptis.

"Tenang saja, semua sudah aku urus. Kamu cuma perlu datang dengan cantik nanti," Ryan buru-buru menenangkannya. "Selain itu, perusahaan Yoan pada dasarnya sudah setuju untuk kerja sama dengan Sunny. Kamu cuma perlu membicarakannya sebentar, nggak akan memakan banyak waktu."

"Baiklah," jawab Milla akhirnya.

Mendengar nada bicaranya yang masih terdengar patuh, Ryan sedikit lebih rileks dan kembali mengulang argumennya, "Sunny lagi di puncak kariernya sekarang. Kali ini, dengan memanfaatkan popularitas Yoan, kita harus berusaha lebih keras untuk mendorong dia ke atas!"

Milla menundukkan pandangannya dan bibirnya melengkung membentuk senyum sinis. "Tentu, kali ini aku akan mendorongnya dengan sangat baik!"

Setelah menutup telepon, Milla segera menuju bandara.

Agar rencananya tidak ketahuan, dia memutuskan untuk mengambil penerbangan berikutnya menuju Parlis agar bisa menghadiri pertemuan esok hari tepat waktu. Dia membeli tiket dan duduk di ruang tunggu VIP. Saat sedang menghubungi manajer Yoan, dia mendengar keributan di pintu masuk ruang tunggu.

"Yoan! Yoan! Aku suka banget sama kamu! Tolong kasih aku tanda tangan!"

Milla mengangkat pandangannya ....

Di sana, dia melihat sekumpulan penggemar mengelilingi seorang pria bergaya kasual yang mengenakan kacamata hitam. Milla mengerjapkan bulu matanya yang panjang. Sungguh kebetulan sekali.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Beatrix Abineno
Ryan....Milla udh tau siapa kamu?
goodnovel comment avatar
Euis Sulastri
cakeeeep......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 330 Adikku

    Milla yang tidak menyangka Tessa dan Helen adalah sahabat dekat pun menggigit bibir dan berpikir dunia ini memang kecil. Saat pertama kali dia terjebak di ladang bunga dan jatuh ke air, pantas saja Tessa merasa pakaian tradisional yang dipinjamkan Graham untuk dipakainya itu familier. Ternyata pakaian itu milik Helen.Setelah mendengar Graham menceritakan sedikit kejadian di masa dulu, Milla merasa jauh lebih lega."Sebentar lagi akan ada kompetisi yang diselenggarakan oleh konferensi parfum internasional, para peserta dari berbagai negara akan mendaftar karya andalan mereka. Kamu mau ikut aku ke Melasa untuk ikut kompetisi? Leon yang kamu kenal dari perkelahian itu juga ikut," tanya Graham."Karya andalanku adalah Kupu-Kupu Sibelia, 'kan?" kata Milla dengan gembira.Graham cukup mengagumi kemampuan muridnya ini. "Terserah kamu. Aku rasa hanya dengan beberapa parfummu ini, kamu sudah bisa membuka jalanmu.""Kalau begitu, aku akan ikut kamu pergi mendaftar," jawab Milla yang langsung me

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 329 Cinta Suci

    Candies terkekeh-kekeh sambil menutup mulutnya, lalu mendekati Milla dan berkata, "Masih bilang nggak ...."Kenrick langsung merasa canggung, lalu bertanya, "Apa aku ada salah bicara?""Terserah kamu saja," jawab Milla sambil melambaikan tangannya, ingin membuat Kenrick diam."Uhuk uhuk."Namun, tiba-tiba terdengar suara Chris yang berdeham dari belakang, lalu berkata, "Masih mau foto?""Foto!" jawab Milla, lalu segera berdiri di posisi paling tengah.Sementara itu, Chris berdiri di sebelah kanan Milla dengan penuh wibawa dan yang lainnya juga secara refleks memberinya ruangan yang cukup.Kenrick juga memanfaatkan kesempatan itu untuk berdiri di sebelah kiri Milla.Melihat situasi itu, Candies juga menyelinap dan berdiri di sebelah kanan Chris.Keempat orang itu memiliki maksud tersembunyi masing-masing.Setelah foto bersama selesai, pameran hari pertama pun berakhir. Sebagai penyelenggara, Milla dan Chris mengantar semua tamu dan mitra kerja untuk meninggalkan gedung itu.Saat tamu te

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 328 Foto Bersama

    Menjelang senja, langit mulai gelap. Milla memeriksa situasi di dalam gedung pameran dan menyadari tamu yang datang melihat sudah sedikit, sekarang yang tersisa pun hanya para mitra kerja dari Grup Jauhari atau Grup Mahendra. Dia pun memerintahkan asistennya untuk melayani tamu di depan, lalu berbalik dan menuju belakang panggung untuk mencari Chris.Setelah membuka pintu ruang istirahat, Milla mengajak, "Pak Chris, sudah hampir waktunya tutup, bagaimana kalau kita foto bersama?""Sudah nggak menganggapku merepotkan?" kata Chris sambil menyipitkan mata dan ekspresinya terlihat kesal sekaligus manja.Milla tersenyum lebar, lalu memelesat masuk melalui celah pintu. "Ada apa? Pak Chris marah ya?"Chris tiba-tiba berdiri, lalu merapikan pakaiannya. "Nggak berani. Aku ini orangnya akan datang dan pergi sesuai perintah."Milla tidak bisa menahan tawanya. "Mana mungkin. Ayo, aku antar Pak Chris. Silakan ...."Keduanya pun berjalan sambil bercanda.Saat keduanya hampir keluar dari belakang pan

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 327 Dia Bukan Aida

    Polisi membawa pergi dua botol parfum dan sertifikat hasil uji yang diberikan Milla. Sementara itu, para wartawan mengarahkan kamera mereka pada Milla, beberapa dari mereka bahkan mengerumuni Levis dan langsung mengajukan pertanyaan yang tajam.Setelah itu, Milla mengisyaratkan pada wartawan, "Parfum dari Jauhari Parfum adalah pemeran utama hari ini, aku yakin kalian semua datang juga untuk parfum ini. Insidennya sudah selesai, ayo kita kembali fokus pada pameran ini."Saat keluar dari tengah kerumunan setelah mengatakan itu, Milla juga sempat berkata pada Levis. "Kalau Pak Levis masih ingin menarik perhatian, silakan pindah tempat. Aku beri kamu waktu lima menit. Kalau kamu masih nggak pergi, aku akan minta satpam mengantarmu keluar."Levis yang merasa sangat malu, tidak mungkin tidak ingin pergi. Dia tidak ingin dikepung dan dihajar di sana, tetapi para wartawan yang masih terus mengejarnya membuatnya terlihat sangat menyedihkan.Setelah ke belakang panggung dan selesai menangani war

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 326 Menyelesaikan

    Para tamu yang menghadiri pameran langsung heboh."Benarkah begitu?""Tadi aku mencium Kupu-Kupu Sibelia itu, wanginya memang sangat harum. Bahkan melebihi ekspektasi. Jangan-jangan memang ada ditambahkan bahan yang nggak seharusnya?"Para wartawan yang makin waspada pun mendekatkan kamera mereka dan mengarahkannya tepat ke wajah Milla, takut akan melewatkan ekspresinya.Milla tidak peduli, malahan menyerang balik. "Kalau begitu, aku mau tanya. Bagaimana Pak Levis bisa tahu ada kandungan apa saja di parfumku?""Kamu sendiri yang melaporkan itu ke asosiasi industri," jawab Levis dengan santai."Tapi, aku nggak tulis bahan biji tonka di laporanku, kenapa kamu bisa yakin aku menyembunyikan komposisi itu dari publik dan bahkan bisa berkata dengan tepat kalau bahan yang aku sembunyikan itu adalah biji tonka?" tanya Milla lagi.Semua orang yang berada di sana juga mulai curiga dan secara refleks menatap Levis.Milla kembali bertanya dengan ekspresi tenang, "Aku dan Pak Levis bekerja di bidan

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 325 Menjatuhkan Hukuman

    Milla dan dua polisi saling memandang dan tersenyum pasrah. Sepertinya ibu ini bukan hanya mengalami gangguan penglihatan, tetapi juga ada masalah dengan kesadarannya. Wajar kalau dia tersesat.Milla mengeluarkan KTP-nya untuk diperiksa polisi. Setelah dipastikan bahwa dia bukan Aiai, Milla pun diizinkan pergi dari kantor polisi.Saat hendak pergi, wanita buta itu memegang tangan Milla, tidak rela melepaskannya. Matanya penuh air mata dan sangat tulus. Milla pun merasa iba dan menenangkannya sambil berkata, "Bibi, aku ada urusan, harus pergi dulu. Aku akan tinggalkan nomor teleponku. Kamu bisa hubungi aku kapan saja.""Kalau begitu kamu sebutkan, aku hafal." Wanita itu langsung menjadi tenang.Milla pun menyebutkan nomor teleponnya dan wanita itu menghafalnya sungguh-sungguh. Setelah itu, barulah dia bersedia melepaskan tangan Milla.Setelah insiden kecil itu, Milla kembali fokus sepenuhnya pada persiapan pameran parfum. Silas pun sangat antusias. Bersama dengan staf dari Grup Mahendra

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status