Share

Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder
Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder
Author: Syakia

Bab 1 Dia Cuma Orang Pincang

Author: Syakia
Gedung Daya, tempat parkir.

Sebuah mobil Audi berwarna perak berguncang hebat.

Bagasi mobil terbuka sedikit ....

Milla Jauhari bersembunyi di dalamnya, mendengar napas terengah-engah pria dan wanita di dalam mobil. Hatinya terasa remuk dan sakit.

Tanpa memberi tahu tunangannya terlebih dahulu, dia menyelesaikan pekerjaan lebih awal untuk pulang ke negara asal malam ini. Dia menghias bagasi mobilnya dengan balon, mendandani dirinya seperti hadiah besar, dan masuk ke bagasi sambil membawa botol tequila edisi terbatas kesukaan tunangannya, meski dengan satu kaki yang terluka.

Dengan penuh harap, dia menunggu hingga suara sensor mobil berbunyi. Namun, yang didengarnya justru sebuah pengkhianatan.

"Ryan, hari ini ulang tahunmu. Kamu nggak takut Milla nyari kamu?"

"Hmph, kasus hukum yang dia hadapi itu sangat merepotkan. Dia sekarang lagi di Parlis, sibuk sama urusannya sendiri. Mana mungkin dia datang ke sini?"

"Kalau begitu, aku harus bikin lebih banyak masalah lagi ya?" tanya wanita itu dengan manja.

"Kamu memang paling nakal!" ujar pria itu memanjakannya.

"Kalau aku seburuk itu, kamu cinta sama aku atau tunanganmu yang pintar itu?" rayu wanita itu.

Setelah bermesraan sejenak, pria itu berkata, "Mana bisa dia dibandingkan sama kamu? Tubuhnya bau obat yang menjijikkan! Orang sakit dan pincang! Kalau bukan karena orang tuaku melihat kekayaan keluarganya, ditambah dia punya sedikit otak bisnis, memangnya aku mau meliriknya?"

Di ruang yang sempit itu, Milla tak kuasa menahan air matanya. Dia kenal jelas suara kedua orang itu!

Dua hari lagi, dia akan resmi bertunangan dengan Ryan Samali. Namun tak disangka, pria itu malah tidur dengan sepupunya sendiri, Sunny Jauhari!

"Beruntung sekali Milla! Kecelakaan mobil yang kita rencanakan begitu sempurna waktu itu, tapi dia nggak mati!"

"Untungnya aku suruh dokter salah kasih obat ke dia dan buat dia jadi cacat. Kalau nggak, bukankah semua kerja keras kita sia-sia?" Suara Sunny tiba-tiba berubah penuh kebencian dan tidak rela.

"Sudahlah, sekarang dia cuma orang pincang. Lagian, otak bisnisnya masih berguna untuk kita. Bukankah dia yang membuatmu terkenal, Sayang?" Ryan menenangkan dengan lembut.

Suara akrab itu membuat tubuh Milla gemetar hebat, dia tak tahu apakah gemetar itu karena sakit hati atau karena getaran keras mobil ....

Sampai Ketika pria dan wanita di dalam mobil itu selesai melampiaskan nafsu dan pergi, Milla baru keluar dari bagasi. Kesadarannya kacau. Dia kehilangan keseimbangan dan tidak sengaja menumpukan berat badan pada kaki kirinya yang terluka. Rasanya sakit sekali.

Namun, rasa sakit itu tidak sebanding dengan sakit di hatinya. Dengan langkah tertatih-tatih, dia berjalan keluar dari tempat parkir tanpa arah ....

Dua tahun lalu, sebuah kecelakaan mobil mengubahnya dari seorang sosialita terkenal di Kota Huari menjadi itik buruk rupa yang pincang. Saat hatinya hancur, kehadiran Ryan-lah yang berhasil menyentuhnya.

Sejak saat itu, dia mengabdikan dirinya pada perusahaan media milik pria itu dan membantunya membangun kejayaan. Sementara itu, artis yang diorbitkan perusahaan adalah sepupunya sendiri ... Sunny!

Baru-baru ini, Sunny melanggar kontrak dan digugat oleh sebuah tim produksi. Ryan memintanya untuk menyelesaikan masalah itu.

Milla berpikir keras bagaimana caranya untuk mediasi. Dalam tiga hari, dia hanya tidur dua jam! Semua itu demi menyelesaikan masalah lebih awal dan memberikan kejutan ulang tahun untuk Ryan.

Namun, apa hasilnya?

Ryan yang selalu mengatakan mencintainya, malah memberinya kejutan yang menyakitkan!

Konyol sekali!

Ternyata, segala upayanya selama dua tahun ini hanyalah untuk memuluskan rencana busuk dua orang berengsek yang mempermainkannya!

Entah telah berapa lama Milla berjalan.

Hujan deras mulai mengguyur dari langit. Dengan keras kepala, Milla mendongak. Hujan lebat itu terasa seolah-olah langsung menembus ke dalam hatinya. Selain suara hujan, dia juga bisa mendengar suara kenangan masa lalu yang hancur berantakan.

Milla benar-benar lelah.

Akhirnya, dia terjatuh di bawah papan penanda halte di pinggir jalan. Di tangannya hanya tersisa botol tequila yang dibawanya. Dengan putus asa, dia membuka tutupnya dan meneguk habis isinya ....

....

Setengah jam kemudian.

Sebuah mobil Bentley hitam melintas di tepi jalan. Warna mobil yang sederhana tak mampu menyembunyikan kesan mewahnya. Awalnya, mobil itu melewatinya. Namun, mobil itu segera mundur dan berhenti perlahan di sampingnya.

Milla ditarik masuk ke dalam mobil dan tubuhnya terkulai di hadapan seorang pria.

Wajahnya yang basah oleh hujan dicengkeram tanpa belas kasihan sehingga membuatnya mendongak. Dalam pandangan yang mabuk, dia melihat seorang pria tampan yang wajahnya terlihat tidak asing. Dengan bingung, dia bertanya:

"Kamu siapa?"

"Kamu nggak perlu tahu siapa aku. Yang penting, aku tahu siapa kamu, Nona Besar Keluarga Jauhari." Suara pria itu dingin bagaikan hujan malam dan menyiratkan sedikit nada ancaman.

Milla menggelengkan kepalanya untuk berusaha memulihkan sedikit kesadaran terakhir dalam tubuhnya. Namun, mata pria itu yang dingin membuatnya semakin terperangkap.

Saat dia mencoba bergerak, tangannya ditahan kuat oleh tangan pria itu. Pria itu berkata dengan suara tegas, "Seharusnya aku mencarimu sejak dulu!"

"Apa maksudmu?"

Pandangan Milla yang kabur tertuju pada dada pria itu. Dua kancing kemejanya terbuka, memperlihatkan garis otot dada yang kuat. Aroma hormon pria yang menggoda itu segera menyulut tequila dalam darahnya.

Sekilas, Milla berpikir bahwa Ryan sudah mengkhianatinya. Lalu, kenapa dia tidak bisa melakukan hal yang sama?

Baik dari segi tubuh maupun wajah, pria di hadapannya ini jauh lebih unggul daripada Ryan.

Milla mengangkat punggungnya dan meraih leher pria itu dengan tangannya. "Jadi kamu benar-benar ingin mencariku? Kalau begitu, ayo! Aku akan memuaskanmu!"

Alis pria itu berkerut dalam. Matanya menatap wanita di hadapannya. Tubuhnya yang indah terpampang jelas, begitu memikat dan mematikan.

"Kamu yakin?" Suara pria itu terdengar serak.

Milla mengangguk pelan dengan gumaman kecil. Tangannya yang lain merayap ke atas paha pria itu dan bergerak semakin ke bawah.

Tubuh pria itu langsung menegang. Dengan gerakan cepat, dia meraih Milla dan menariknya ke atas pangkuannya. Dari tenggorokannya, meluncur kata-kata yang dingin, "Kalau begitu, aku akan mengabulkan keinginanmu!"

....

Beberapa jam kemudian.

Milla tiba-tiba membuka matanya. Dia terkejut melihat seorang pria masih tertidur di sampingnya.

Matanya perlahan memindai garis rahang pria itu yang tegas, dadanya yang kokoh .... Potongan-potongan ingatan semalam yang kacau mulai tersusun cepat di dalam kepalanya.

Milla ingat dirinya mabuk berat di tepi jalan, lalu seorang pria membawanya ke dalam mobil, dan kemudian .... Dengan setengah sadar, dia setuju untuk tidur dengan pria itu.

Lampu kamar masih menyala.

Wajah pria itu terlihat begitu tampan dari samping, dan entah kenapa terasa tidak asing. Milla menatapnya dengan lebih saksama. Dia merasa semakin penasaran dengan identitas pria itu. Tiba-tiba, hatinya berdegup kencang!

Ternyata dia?
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (5)
goodnovel comment avatar
ReinaMax
bagus ceritanya
goodnovel comment avatar
Kartini Surgasari
oke lanjut
goodnovel comment avatar
Beatrix Abineno
siapa dia....?
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 369 Hidup di dalam Tubuhnya

    Berbagai media besar tak ingin melewatkan berita besar, tetapi Chris mengemudikan mobilnya pergi dengan kecepatan tinggi. Dia langsung menuju hotel tempat Milla menginap.Di kamar hotel, Milla memandangi undangan di tangannya, lalu berkata kepada Joy. "Hari ini kamu istirahat saja, kita tunda kepulangan satu hari.""Kamu serius mau pergi ke rumah Keluarga Yunanda?" Joy tampak cemas."Kepala pelayan itu datang sendiri. Katanya kemarin waktu jamuan, aku telah membantu Pak Alfie, jadi mereka khusus mengundangku ke rumah. Kepala keluarga besar lainnya juga hadir. Cuma guruku yang nggak ada. Jelas maksudnya agar aku mewakili beliau. Apa alasanku untuk menolak?""Kalau kamu ngomong begitu, aku malah makin khawatir. Ini jelas seperti jebakan, apalagi kondisi badanmu sekarang nggak cocok buat masuk ke sarang harimau." Joy menggenggam tangannya, penuh kekhawatiran.Milla mengangguk. Dia pun tahu undangan ini pasti tak sesederhana kelihatannya. Namun, sikap Alfie dan kedua putranya terhadapnya t

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 368 Bercerai

    Dia ... benar-benar hamil! Sudah lima minggu!Milla tak bisa menahan diri untuk mengingat kembali kejadian lebih dari sebulan lalu. Saat itu, dia bersama Chris dan itu terjadi di masa aman ... tetapi malah "kena jackpot"?Pantas saja akhir-akhir ini dia merasa tubuhnya lemah, sering pusing, lesu, tak nafsu makan, kadang-kadang mual."Milla ...." Walaupun sudah siap mental, Joy tetap terlihat linglung. "Kamu sendiri nggak merasa apa-apa?""Aku terlalu sibuk belakangan ini, sampai lupa soal itu ...." Milla menggeleng dengan tatapan kosong. Suasana hatinya sangat buruk, bahkan ada sedikit rasa sedih."Terus ... kamu mau gimana?" Joy menggenggam tangannya, khawatir Milla terlalu sedih."Entahlah." Suaranya pelan. Milla sudah memutuskan menjauh dari Chris, tetapi sekarang dia justru mengandung anaknya ...."Terus ... kamu akan mempertahankan anak ini nggak?" tanya Joy yang tak bisa menahan diri.Milla tak tahu harus menjawab apa. Matanya melirik ke arah seorang ibu hamil yang duduk tak jauh

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 367 Dia Ingin Menjadi Ayah

    "Kalau begitu, ada kemungkinan kamu hamil," kata dokter dengan tenang.Jantung Milla sontak berdetak kencang. Namun, dia segera menenangkan diri dan berkata, "Akhir-akhir ini aku stres, baru terbang ke luar negeri juga. Perubahan suasana hati dan lingkungan bisa memengaruhi siklus menstruasi, 'kan?""Secara teori memang begitu, tapi setiap individu berbeda. Sebaiknya kamu lakukan tes darah dan urine dulu. Setelah memastikan nggak hamil, baru pemeriksaan lanjutan bisa dilakukan," ujar dokter dengan hati-hati."Milla, periksa saja dulu, biar tenang," bujuk Joy di sampingnya.Milla mengangguk dan mengambil surat pemeriksaan dari dokter. Dia pergi tes urine terlebih dahulu. Namun, dia merasa ada yang aneh. Kebetulan di toilet, dia bertemu seorang perawat dan langsung bertanya, "Permisi, masih ada kuota untuk poli ortopedi hari ini?""Sudah habis," jawab sang perawat sambil menggeleng."Apa ortopedi di rumah sakit ini memang terkenal? Kok banyak sekali pasiennya hari ini?" tanya Milla lagi.

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 366 Kalah dari Wanita

    Anak buah Andrew mendekat. Benar saja, dia berjongkok dan mengintip dari celah pintu. Setelah tak melihat siapa pun, dia mulai mendorong pintu. Namun, setelah beberapa kali mencoba, pintu tetap tak bisa dibuka."Pak Andrew ...." Anak buah itu menoleh, meminta arahan, apakah perlu mendobrak pintu.Andrew melambaikan tangan. "Lupakan saja, nggak perlu saling mengganggu. Kita keluar!"Setelah itu, terdengar suara pintu dibuka dan ditutup, disertai suara langkah kaki menjauh."Jangan pikirin pria lain saat kamu ada di pelukanku." Suara rendah Chris memecah keheningan di dalam toilet.Milla baru sadar, mendapati dia sedang memeluk leher Chris. Wajahnya menempel di dada Chris, seluruh tubuhnya menggantung padanya.Dia langsung meloncat seperti tersengat listrik, membuat Chris cepat-cepat menahan agar dia tak jatuh. "Pelan-pelan!""Ssst!" Milla tetap berwaspada, khawatir suara pintu tadi hanya trik. Mungkin saja Andrew belum benar-benar pergi."Tenang, dia pasti sudah pergi." Chris ikut turun

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 365 Kamu Vampir

    Milla terkejut, refleks ingin berteriak meminta tolong. Namun, saat menengadah, dia melihat bahwa itu adalah Chris."Kenapa kamu meracikkan parfum Raja Neraka untukku?" Chris mendekat dan bertanya dengan nada menuntut."Menyebutmu vampir mungkin lebih cocok." Milla menghindar darinya, berdiri di sisi lain, sejauh mungkin. "Bukankah kamu memang seperti vampir? Hidup abadi karena mengisap darah orang lain?""Aku seseram itu?""Iya.""Kamu sebenci itu padaku?""Betul."Chris bertanya dan Milla menjawab sambil mendongak. Jawabannya tajam tanpa mundur, seolah-olah menebas ketajaman sikap Chris.Chris mulai tenang, meskipun enggan menyerah. Dia lanjut bertanya, "Parfum yang terakhir kali kamu buat untukku, aku sengaja minta orang yang hadir saat itu untuk menganalisis. Katanya kamu meracik aroma floral yang ringan, melambangkan cinta yang manis dan penuh harapan.""Orang yang kamu suruh itu siapa? Profesional nggak?" Milla menjawab dingin tanpa mendongak menatapnya."Kamu pakai bunga yakut,

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 364 Menganalisis Parfum

    Setelah hening beberapa detik, Leon tersenyum tipis dan berdiri. "Parfumnya diracik seobsesif ini. Kalau bukan aku, siapa lagi?""Pak Leon terlalu memuji," jawab Milla sambil tersenyum cerah, lalu mulai menjelaskan, "Parfum ini memang kuracik khusus untuk Pak Leon. Soal obsesif yang tadi disebutkan, aku rasa merujuk pada kombinasi leci dan mawar yang kugunakan di aroma teratas.""Memang nggak biasa, tapi sangat menonjol. Sesudahnya, aku gunakan lada dan mawar Balgaria. Sementara itu, lapisan aroma terakhir adalah musk dan amber.""Yang ingin kusampaikan adalah Pak Leon berbeda sejak kecil, tapi meraih pencapaian luar biasa. Karena dia menerima kekurangannya, nggak pernah merasa rendah diri, juga memaksimalkan kelebihan serta bakatnya. Bukankah itu menunjukkan kebijaksanaan?""Di satu sisi, dia nggak suka terikat oleh batasan-batasan umum, seolah-olah menginjak semua aturan. Tapi di sisi lain, dalam hatinya, dia punya prinsip sendiri. Dia alami, jujur, dan tulus.""Pujianmu berlebihan s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status