Share

Keterlaluan

"Mas ...."

Abian menoleh dan mendapati kedua mata istrinya sudah siap meluncurkan hujan.

"Lihat, ini Bu Saroh kan ... eh, eh ... tapi ... wah ternyata Bu Saroh berbohong ya, lihat ini, Bu RT!" Bu Puji menyodorkan ponsel yang sengaja ia bawa meskipun ke masjid sekalipun.

"Astaghfirullah, ternyata Bu Saroh ...."

Kepalang malu, Bu Saroh melenggang pergi tanpa berkata-kata lagi. Hatinya kesal dan geram. Rencana yang sudah ia buat bersama Eti ternyata tidak berjalan mulus.

Tetangga membubarkan diri dan melanjutkan langkah menuju masjid yang ada di ujung Perumahan Citra Kencana, sementara Abian sedang memeluk Sang Istri yang tengah menangis pilu.

"Hei, tenanglah, May!"

Maya semakin terisak. Teringat bagaimana sumpah Bu Saroh terucap dengan begitu lantang di depan rumahnya. Bayi yang dia tunggu selama bertahun-tahun mendapat doa buruk dari orang lain. Bayi itu tidak akan hadir di rahimnya. May
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status