Share

Tentang Nabila

"Mbak Eti ...." Suara Nabila tergantung di udara

Bu Saroh mengangguk lemah. "Eti sudah meninggal, Nak. Tolong, maafkan semua kesalahannya yang sudah menghancurkan rumah tangga kamu. Maafkan anak Ibu," tutur Bu Saroh sendu. "Eti ... dia bunuh diri."

Nabila menutup mulutnya dengan dua tangan sementara suaminya menggendong bayi yang kini terlihat sangat aktif sekali dan berkata, "Saya ijin bawa anak-anak keluar sebentar, anak-anak lebih baik tidak mendengar hal-hal yang cukup sensitif. Bicarakan dengan baik-baik semua unek-unek yang masih tersisa di hati kamu, Sayang. Bagaimanapun menyimpan dendam itu tidak baik untuk hatimu. Mengerti?"

Nabila mengangguk ragu. Kedua matanya terlihat penuh dengan air mata.

"Ayo, Sayang, ikut Ayah!"

Anak laki-laki itu mengangguk dan menggandeng jemari pria bertubuh tinggi di sebelahnya. Mereka melangkah beriringan keluar rumah dan bermain di halaman rumah Maya yang memang cukup luas untuk sekedar bermain lari-larian.

"Jangan duduk di bawah, Bu," pinta M
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status