Share

104. Gue Pidanakan

Brama mengucapkan salam ketika masuk, mengabaikan apa yang didengarnya tadi.

“Pak, sudah lama di sini?” tanya Brama sambil mencium tangan mertuanya takzim.

“Baru datang. Kamu juga kenapa nggak ngabari kalau Nawa sakit?”

“Putri Bapak yang minta dan mengancam agar saya tidak mengabari Bapak. Saya bisa apa?” Brama tergelak. Ia lalu mendekati Zidan. Keduanya lantas saling jabat tangan.

“Kukira adikku sakit karena kamu hajar,” kata Zidan. "Awas saja berani KDRT. Kita gelut."

Brama kembali tertawa sambil menghampiri Nawa. Ia mengulurkan tangan. Meskipun masih marah, Nawa menerima dan mencium tangan itu. Brama lantas menyentuh pelan hidung istrinya. “Wanita manis kayak gini kok dihajar apalagi KDRT, Mas. Rugi dong.”

Zidan tertawa, menepuk pundak adik iparnya.

Brama duduk di bed pasien bersama Nawa. Sesekali ia merangkul istrinya yang tengah merajuk tersebut. Nawa diam dan menerima diperlakukan demikian. Jika berontak, ia takut akan ketahuan Heru dan Zidan. Sesuai prinsip pernikahan, keduanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Nanik Ifayanti
Doble up dunk kak
goodnovel comment avatar
Iing Rukinah
bab ini aku nyesek bacanya
goodnovel comment avatar
permata eka
kirain bima bakal balik ke ortunya ternyata enggak bener² pengen buktiin klo dia jg bisa hidup meski tanpa uang keluarganya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status