Share

Bela diculik?

Saat mendengar ketukan di pintu, Bela langsung berbegas membuka pintu. 

Saat Bela membuka pintu, ternyata itu bukan See han, melainkan Khalisa. Khalisa yang marah karena pertunangannya dengan See han  batal, ingin memberi perhitungan dengan Bela. 

Saat Khalisa ingin menampar wajah Bela, Tiba-tiba Ada tangan yang menahan tangan Khalisa. 

Saat Khalisa melihat siapa yang menghalangi nya ternyata itu adalah See han, See han menahan tangan Khalisa dengan erat hingga tangan Khalisa sakit. 

"Tidak boleh ada satu orang pun,yang boleh menyakiti Bela. " ucap See han

Khalisa yang mendengar itu, semakin marah, dia menarik tangan nya yang di pegang oleh See han. 

Dengan amarah yang mengebu gebu, dia pergi meninggalkan rumah Bela. 

Namun Khalisa belum menyerah, dia memikirkan cara bagaimana dia bisa merebut See han, dan menyingkirkan Bela. 

Khalisa langsung melaju kan mobilnya dengan kencang, saat tiba dirumah nya, Papa Khalisa yang merupakan bos di sebuah perusahaan, bertanya pada anaknya. 

"Ada dengan putri kesayangan Papa, Kok cemberut gitu wajahnya? " tanya Papa Khalisa

"Aku kesal Pa, kenapa See han lebih memilih wanita kampungan itu daripada aku. " ucap Khalisa

Papa Khalisa yang mendengar itu, langsung memikirkan cara agar dia bisa membuat anak kesayangannya tidak sedih lagi. 

Papa Khalisa kemudian keluar dari kamar Khalisa untuk menelpon anak buah nya. 

Setelah menelpon anak buah nya, papa Khalisa kembali ke kamar anaknya, untuk meminta foto Bela.

Khalisa mencari foto Bela di ponsel nya, sebelum Khalisa mengetahui kedekatan Bela dan See han, Khalisa pernah berfoto dengan Bela. Sehingga dia memiliki foto Bela. 

Setelah memberikan foto kepada Papanya, Khalisa pun bertanya. 

"Buat apa foto itu Pa?"tanya Khalisa

"Kamu tidak perlu tahu, nanti kamu akan tahu dengan sendirinya. " ucap Papa Khalisa

Setelah berkata seperti itu, dia pun meninggalkan anak kesayangan nya itu sambil tersenyum. 

Ternyata Papa Khalisa ingin menyuruh anak buah nya merusak toko Bela, dan menculik Bela. 

Keesokan harinya, Seperti biasa Bela membuka tokonya, tapi berapa terkejutnya Bela melihat kondisi tokonya yang sangat berantakan. 

Ternyata suara yang terdengar semalam berasal dari tokonya, Bela yang tak menyadari itu hanya bisa menangis melihat tokonya yang dirusak oleh orang. 

Bela terduduk, kaki nya tiba tiba terasa sangat lemas, melihat pemandangan toko nya, tabungannya sudah habis, dia pun tak tahu bagaimana cara dia memperbaiki toko itu. 

Saat Bela sedang menangis, See han datang untuk melihat Bela, See han pun sama terkejut nya dengan Bela, saat melihat kondisi toko Bela. 

See han mencari Bela, ternyata Bela, sedang terduduk di balik meja yang masih utuh, dari pada benda yang lainnya. 

Melihat kekacauan ditoko Bela, See han pun mencoba menenangkan Bela. 

Setelah Bela tenang, See han mencoba membantu Bela,untuk memindahkan bunga yang masih bagus keluar.

Bunga yang masih bisa dijual lumayan masih banyak, See han memutar otak bagaimana cara dia membantu Bela menjual bunga bunga itu. 

Lalu saat dia melihat di sekeliling, dia melihat sepeda milik tetangga sebelah rumah Qori. 

See han berjalan menuju rumah itu, berharap orang itu mau meminjamkan sepedanya. 

Setelah sampai di depan rumah itu, See han mengetuk pintu rumah itu. 

Lama See han menunggu, akhirnya pintu itu terbuka, saat pintu terbuka, keluar seorang lelaki paruh baya, dia bertanya kepada See han ada keperluan apa. 

Tanpa basa basi See han mencoba meminjam sepeda milik lelaki paruh baya itu. 

Setelah lama bernegosiasi, akhirnya lelaki paruh baya itu meminjam kan sepedanya, karena dia pun tak memakai nya. 

Dengan perlengkapan seadanya See han mulai membuat sebuah kotak untuk meletakkan bunga di belakang sepeda itu. 

Setelah selesai membuat, See han membawa beberapa bunga berkeliling komplek rumah itu. 

Saat See han menawarkan bunga, semua ibu ibu komplek itu keluar, bukan karena ingin membeli bunga, tapi karena ingin melihat tukang bunga tampan. 

Karena Ibu ibu komplek itu sudah keluar, See han mencoba membuat ibu ibu yang sekedar melihat nya menjadi membeli bunga. 

Dengan modal ketampanannya, semua bunga yang dia bawa habis terjual. 

See han pun kembali kerumah Bela, Bela yang melihat bunga yang dibawa See han sudah tidak ada lagi pun bertanya. 

"Kemana semua bunganya? " tanya Bela

"Bunga nya sudah habis diborong ibu ibu komplek, " jawab See han

See han sangat senang bisa membantu Bela, dia memberikan uang hasil penjualan bunga kepada Bela. 

Karena semua bunga sudah habis, Bela berniat membeli buang bunga lagi. 

See han menawarkan diri untuk menemani Bela, awalnya Bela menolak, tapi Bela juga tak bisa sendiri pergi membeli bunga. 

Karena Qori yang sedang kurang sehat, jadi Bela pun pergi bersama See han. 

Sesampainya di kebun bunga, See han ikut dengan Bela melihat lihat jenis jenis bunga. 

Saat sedang asyik melihat bunga, See ha terkejut dengan seseorang yang menyapanya. 

"Tuan muda, angin apa yang membawa tuan ke kebun milik saya, " Sapa pemilik kebun

"Saya menemani pacar saya membeli bunga, " ucap See han

Saat melihat Bela datang pemilik kebun itu langsung yakin bahwa yang dimaksud See han adalah Bela. 

Saat Bela ingin membayar, pemilik kebun menggratiskan semua bunga yang di beli oleh Bela. 

Bela bingung, melihat Bela yang bingung See han langsung membawa Bela dan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pemilik kebun. 

Saat diperjalanan Bela masih saja bingung. lalu  See han pun menjelaskan kepada Bela, bahwa pemilik kebun itu dulu adalah staf yang bekerja dirumahnya, karena sudah tua dia memilih untuk pensiun dan membuka kebun bunga. 

Mendengar penjelasan See han, Bela akhirnya tidak bingung lagi. 

Namun saat mereka sedang asyik bercanda di taksi, tiba-tiba ada dua buah mobil menghadang mereka. 

Taksi mereka pun berhenti, lalu beberapa orang keluar dari mobil dan memaksa mereka keluar. 

Bela ketakutan, karena orang orang itu terus menggedor pintu taksi itu, akhirnya See han keluar. 

Saat See han keluar, dia meminta Bela mengunci pintu dari dalam. 

Karena orang itu banyak, See han kewalahan berkelahi dengan mereka, See han pun langsung jatuh tak sadar kan diri.

Saat See han tak sadarkan diri, orang orang tadi menculik Bela. 

Bela yang ketakutan hanya bisa patuh ikut dengan orang orang itu. 

Sejam lebih See han pingsan, saat dia bangun dia sudah berada di rumah sakit. 

Dan yang di samping nya adalah Khalisa, See han yang terkena pukulan di kepalanya, ternyata mengalami, amnesia sementara. 

Amnesia sementara See han akan sembuh bila, ada hal yang mengingatkan suatu hal yang sangat penting dihidupkan nya. 

Menyadari See han yang sedang Amnesia, Khalisa pun tersenyum licik, dia pikir dia sudah berhasil merebut See han kembali. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status