Saat mendengar ketukan di pintu, Bela langsung berbegas membuka pintu.
Saat Bela membuka pintu, ternyata itu bukan See han, melainkan Khalisa. Khalisa yang marah karena pertunangannya dengan See han batal, ingin memberi perhitungan dengan Bela.
Saat Khalisa ingin menampar wajah Bela, Tiba-tiba Ada tangan yang menahan tangan Khalisa.
Saat Khalisa melihat siapa yang menghalangi nya ternyata itu adalah See han, See han menahan tangan Khalisa dengan erat hingga tangan Khalisa sakit.
"Tidak boleh ada satu orang pun,yang boleh menyakiti Bela. " ucap See han
Khalisa yang mendengar itu, semakin marah, dia menarik tangan nya yang di pegang oleh See han.
Dengan amarah yang mengebu gebu, dia pergi meninggalkan rumah Bela.
Namun Khalisa belum menyerah, dia memikirkan cara bagaimana dia bisa merebut See han, dan menyingkirkan Bela.
Khalisa langsung melaju kan mobilnya dengan kencang, saat tiba dirumah nya, Papa Khalisa yang merupakan bos di sebuah perusahaan, bertanya pada anaknya.
"Ada dengan putri kesayangan Papa, Kok cemberut gitu wajahnya? " tanya Papa Khalisa
"Aku kesal Pa, kenapa See han lebih memilih wanita kampungan itu daripada aku. " ucap Khalisa
Papa Khalisa yang mendengar itu, langsung memikirkan cara agar dia bisa membuat anak kesayangannya tidak sedih lagi.
Papa Khalisa kemudian keluar dari kamar Khalisa untuk menelpon anak buah nya.
Setelah menelpon anak buah nya, papa Khalisa kembali ke kamar anaknya, untuk meminta foto Bela.
Khalisa mencari foto Bela di ponsel nya, sebelum Khalisa mengetahui kedekatan Bela dan See han, Khalisa pernah berfoto dengan Bela. Sehingga dia memiliki foto Bela.
Setelah memberikan foto kepada Papanya, Khalisa pun bertanya.
"Buat apa foto itu Pa?"tanya Khalisa
"Kamu tidak perlu tahu, nanti kamu akan tahu dengan sendirinya. " ucap Papa Khalisa
Setelah berkata seperti itu, dia pun meninggalkan anak kesayangan nya itu sambil tersenyum.
Ternyata Papa Khalisa ingin menyuruh anak buah nya merusak toko Bela, dan menculik Bela.
Keesokan harinya, Seperti biasa Bela membuka tokonya, tapi berapa terkejutnya Bela melihat kondisi tokonya yang sangat berantakan.
Ternyata suara yang terdengar semalam berasal dari tokonya, Bela yang tak menyadari itu hanya bisa menangis melihat tokonya yang dirusak oleh orang.
Bela terduduk, kaki nya tiba tiba terasa sangat lemas, melihat pemandangan toko nya, tabungannya sudah habis, dia pun tak tahu bagaimana cara dia memperbaiki toko itu.
Saat Bela sedang menangis, See han datang untuk melihat Bela, See han pun sama terkejut nya dengan Bela, saat melihat kondisi toko Bela.
See han mencari Bela, ternyata Bela, sedang terduduk di balik meja yang masih utuh, dari pada benda yang lainnya.
Melihat kekacauan ditoko Bela, See han pun mencoba menenangkan Bela.
Setelah Bela tenang, See han mencoba membantu Bela,untuk memindahkan bunga yang masih bagus keluar.
Bunga yang masih bisa dijual lumayan masih banyak, See han memutar otak bagaimana cara dia membantu Bela menjual bunga bunga itu.
Lalu saat dia melihat di sekeliling, dia melihat sepeda milik tetangga sebelah rumah Qori.
See han berjalan menuju rumah itu, berharap orang itu mau meminjamkan sepedanya.
Setelah sampai di depan rumah itu, See han mengetuk pintu rumah itu.
Lama See han menunggu, akhirnya pintu itu terbuka, saat pintu terbuka, keluar seorang lelaki paruh baya, dia bertanya kepada See han ada keperluan apa.
Tanpa basa basi See han mencoba meminjam sepeda milik lelaki paruh baya itu.
Setelah lama bernegosiasi, akhirnya lelaki paruh baya itu meminjam kan sepedanya, karena dia pun tak memakai nya.
Dengan perlengkapan seadanya See han mulai membuat sebuah kotak untuk meletakkan bunga di belakang sepeda itu.
Setelah selesai membuat, See han membawa beberapa bunga berkeliling komplek rumah itu.
Saat See han menawarkan bunga, semua ibu ibu komplek itu keluar, bukan karena ingin membeli bunga, tapi karena ingin melihat tukang bunga tampan.
Karena Ibu ibu komplek itu sudah keluar, See han mencoba membuat ibu ibu yang sekedar melihat nya menjadi membeli bunga.
Dengan modal ketampanannya, semua bunga yang dia bawa habis terjual.
See han pun kembali kerumah Bela, Bela yang melihat bunga yang dibawa See han sudah tidak ada lagi pun bertanya.
"Kemana semua bunganya? " tanya Bela
"Bunga nya sudah habis diborong ibu ibu komplek, " jawab See han
See han sangat senang bisa membantu Bela, dia memberikan uang hasil penjualan bunga kepada Bela.
Karena semua bunga sudah habis, Bela berniat membeli buang bunga lagi.
See han menawarkan diri untuk menemani Bela, awalnya Bela menolak, tapi Bela juga tak bisa sendiri pergi membeli bunga.
Karena Qori yang sedang kurang sehat, jadi Bela pun pergi bersama See han.
Sesampainya di kebun bunga, See han ikut dengan Bela melihat lihat jenis jenis bunga.
Saat sedang asyik melihat bunga, See ha terkejut dengan seseorang yang menyapanya.
"Tuan muda, angin apa yang membawa tuan ke kebun milik saya, " Sapa pemilik kebun
"Saya menemani pacar saya membeli bunga, " ucap See han
Saat melihat Bela datang pemilik kebun itu langsung yakin bahwa yang dimaksud See han adalah Bela.
Saat Bela ingin membayar, pemilik kebun menggratiskan semua bunga yang di beli oleh Bela.
Bela bingung, melihat Bela yang bingung See han langsung membawa Bela dan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pemilik kebun.
Saat diperjalanan Bela masih saja bingung. lalu See han pun menjelaskan kepada Bela, bahwa pemilik kebun itu dulu adalah staf yang bekerja dirumahnya, karena sudah tua dia memilih untuk pensiun dan membuka kebun bunga.
Mendengar penjelasan See han, Bela akhirnya tidak bingung lagi.
Namun saat mereka sedang asyik bercanda di taksi, tiba-tiba ada dua buah mobil menghadang mereka.
Taksi mereka pun berhenti, lalu beberapa orang keluar dari mobil dan memaksa mereka keluar.
Bela ketakutan, karena orang orang itu terus menggedor pintu taksi itu, akhirnya See han keluar.
Saat See han keluar, dia meminta Bela mengunci pintu dari dalam.
Karena orang itu banyak, See han kewalahan berkelahi dengan mereka, See han pun langsung jatuh tak sadar kan diri.
Saat See han tak sadarkan diri, orang orang tadi menculik Bela.
Bela yang ketakutan hanya bisa patuh ikut dengan orang orang itu.
Sejam lebih See han pingsan, saat dia bangun dia sudah berada di rumah sakit.
Dan yang di samping nya adalah Khalisa, See han yang terkena pukulan di kepalanya, ternyata mengalami, amnesia sementara.
Amnesia sementara See han akan sembuh bila, ada hal yang mengingatkan suatu hal yang sangat penting dihidupkan nya.
Menyadari See han yang sedang Amnesia, Khalisa pun tersenyum licik, dia pikir dia sudah berhasil merebut See han kembali.
Sementara itu, kini Bela dikurung di sebuah rumah.Bela mencoba berteriak minta tolong, tapi percuma rumah itu dipinggiran kota, dan merupakan rumah yang sudah tak terpakai.Bela sangat takut, dia menjerit ketika tikus mendekat kearah nya, tak lama kemudian, masuk seorang laki-laki tua, bersama dua anak buah nya.Bela sama sekali tidak mengenali pria itu,ternyata pria itu adalah Papa Khalisa.Papa Khalisa memperingatkan Bela agar menjauhi See han,jika dia masih ingin hidup.Bela bukan takut tak bisa lagi berjumpa dengan See han, yang dia takutkan saat ini adalah tak bisa bertemu ibu dan kedua adiknya yang masih kecil.Bela pun berjanji untuk menjauh dari See han,setelah menandatangani surat perjanjian Bela, di kembalikan kerumah nya.Begitu sampai dirumah,Bela langsung masuk, melihat Bela pulang,Ibu dan adik adik Bela sangat senang."Darimana saja kamu, Nak? "tanya ibu nya." Tadi
Saat Bela tengah bingung,asisten See han melihat kekhawatiran di mata Bela.Asisten See han berkata pada Bela,akan menjamin keselamatan Bela.Namun yang Bela pikirkan bukan hanya keselamatannya, melainkan juga keselamatan Ibu dan kedua adiknya.Ternyata asisten See han sudah mempersiapkan semuanya, selama Bela membantu mengembalikan ingatan See han, Bela akan tinggal di sebuah rumah yang hanya asisten See han dan See han yang tahu.Setelah Bela menyetujui, asisten See han dan semua staf bawahannya, mengikuti Bela untuk menjemput, Ibu dan kedua adik Bela.Tak ingin dicurigai, Bela meminta beberapa orang saja yang menemaninya.Setelah sampai dirumah Qori, Bela mengajak Ibu dan kedua adiknya untuk ikut, Qori juga diminta Bela untuk ikut, tapi Qori tak bisa meninggalkan rumahnya.Setelah itu Bela, ibunya dan kedua adiknya pun pergi kerumah yang sudah di tunjuk oleh asisten See han.Ib
Khalisa membawa Bela keluar dan mencoba mendorong Bela ke sungai.Saat Bela akan didorong ke sungai, See han yang ternyata mengikuti mobil Khalisa sampai jembatan itu, menghentikan perbuatan Khalisa."Hentikan! " teriak See han.Khalisa yang menderngar suara See han, tiba-tiba terdiam mematung."A-apa yang kamu lakukan disini, " tanya Khalisa gugup."Harusnya aku yang bertanya, apa yang sedang kamu lakukan. " ucap See han.Khalisa yang ketahuan oleh See han, sedang mencari alasan yang dapat menyelamatkan dirinya.Bela yang hampir didorong ke sungai, hanya terdiam, takut Khalisa semakin nekat.See han berjalan kearah Khalisa dan Bela,saat sudah berada di dekat Khalisa dan Bela, See han lalu menarik Bela ke arahnya."Aku peringatkan, jangan pernah lagi kamu mengganggu Bela.dan aku minta agar kamu melepaskan temannya, jika tidak akan aku pastikan kamu akan membusuk di penjara. " anc
See han membawa Bela dan keluarganya ke luar kota agar tak mudah dilacak oleh anak buah ayahnya.See han membeli sebuah rumah, diluar kota, rumah cukup luas dan lokasinya pun aman.Karena masih baru Bela mencoba menyesuaikan diri di tempat barunya.Untuk sementara waktu See han, melarang Bela beraktivitas diluar rumah, karena dia harus memastikan tidak ada orang yang mengenali mereka.Setelah menugaskan beberapa pengawal untuk memastikan daerah itu aman, baru lah See han memperbolehkan Bela beraktivitas diluar rumah.Tapi untuk membuka usaha See han melarang, karena itu akan membuat mereka akan mudah dilacak.Bela pun menurut kepada See han, Bela yang keras kepala akhirnya patuh dengan ucapan See han.Hari ini See han meminta asistennya membeli kebutuhan Bela dan keluarganya untuk sebulan,agar Bela tidak harus sering keluar rumah.Saat hendak keluar dari rumah, asisten See hab melihat salah s
See han pun segera membawa Bela keluarga Bela kerumah nya.See han yang sangat senang bahwa ayahnya sudah merestui hubungannya dengan Bela.Ternyata perubahan sikap tuan besar itu karena nyonya besar.Nyonya besar mengingatkan tuan besar agar kisah cinta anaknya tak seperti, kisah mereka dulu.Bahkan kisah cinta anaknya sekarang lebih sulit dari mereka dahulu.Ternyata kabar tuan besar yang merestui hubungan See han dan Bela telah sampai ke telinga Papa Khalisa.Papa Khalisa sangat murka, dia berencana untuk membuat tuan besar berubah pikiran.Sementara itu setelah upacara kematian ibu Anasya,See ki memilih membawa Anasya bersama nya.Upacara kematian itu tidak ada orang lain,hanya mereka saja yang menghadiri.berhubung karena situasi yang tidak memungkinkan.
Setelah kepergian Khalisa dan Papanya, tidak ada lagi yang mengganggu Bela dan See han.Sementara itu See ki dan Anasya yang masih tinggal dirumah orang tua See ki, malu malu menunjukan kemesraan mereka.Saat See ki dan Anasya sedang duduk berdua di balkon, See han datang mengoda mereka."Wah,,, ada pengantin baru nih, jadi iri liatnya. " ucap See han.Wajah Anasya bersemu merah mendengar perkataan kakak iparnya itu.Saat See han sedang mengoda See ki dan Anasya, Bela datang menghampiri mereka."Jangan terus mengoda mereka, suatu saat nanti kamu juga bakal ngerasain nya. " ucap Bela."Aku juga ingin secepatnya,Sayang." ucap See han.Mendengar ucapan See han, Bela tersenyum malu.See han yang melihat Bela salah tingkah, langsung mendekat kearah Bela dan kemudian memeluknya.See ki dan Anasya yang sedang di balkon memilih untuk ke kamar, mereka tak ingin menyaksikan kemesraan See
Setelah mengetahui Bela yang menjadi sekretaris nya, See han pun senang karena dia bisa setiap saat bersama Bela.Waktu menunjukkan hampir jam satu siang, Bela dan See han bergegas untuk pergi bertemu klien penting mereka.Diperjalanan See han tak henti memandang Bela, perubahan penampilan Bela membuat See han sangat terpesona.Karena terus memandangi wajah Bela, See han tak sadar jika mereka sudah sampai di tempat mereka akan bertemu klien."Tuan muda, kita sudah sampai. "ucap Bela.See han seketika langsung tersadar, dia pun tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.Setelah turun dari mobil mereka lalu bergegas ke masuk, untuk bertemu klien." Selamat siang tuan muda, "ucap seorang pemuda." Selamat siang kembali, maaf jika membuat Anda menunggu. "ucap See han." Oh, tidak masalah tuan muda, saya juga baru saja tiba."jawab pemuda tersebut.P
Tuan besar pun menemui Bela, Bela yang berada dikamar sedang melamun, terkejut dengan suara ketukan di pintu kamar nya.Tok.. tok..tok..Suara ketukan itu membuyarkan lamunan Bela.Bela pun bergegas membuka pintu.Setelah pintu dibuka, Bela langsung terkejut dengan siapa yang berdiri di depan pintu kamarnya."Tu-uan apakah ada hal yang penting hingga membuat tuan besar menemui saya. " ucap Bela."Benar sekali, Nak, mari kita bicara di ruang tengah. " jawab tuan besar.Bela pun mengikuti tuan besar menuju ruang tengah.Sesampainya di ruang tengah tuan besar pun bertanya kepada Bela, tentang maksud dan perasaan nya kepada See han."Apakah kamu benar, mencintai See han, " tanya tuan besar."Benar tuan, saya sangat mencintai nya. " ucap Bela.