Tak lama kemudian mereka pun sampai di bandara,See han sudah menelpon asistennya sebelum mereka sampai bandara.
Asisten See han sudah nampak menunggu mereka, setelah melihat See han dan Bela Asistennya pun langsung bergegas menghampiri mereka.
Setelah semua barang bawaan mereka di masukan ke mobil, asistennya langsung melajukan mobil menuju rumah.
See han sudah tak sabar untuk segera sampai di rumah, tapi tiba-tiba asistennya tidak membawa mereka pulang ke rumah melainkan menuju rumah sakit.
See han pun bertanya-tanya, siapa yang sakit, saat sudah tiba di rumah sakit. See han langsung mengikuti asistennya untuk mengetahui siapa yang sakit.
Sesampainya di depan ruangan perawatan dia melihat ibu dan ayahnya.
Ibunya yang melihat dia sudah sampai langsung memeluknya.
"Kapan kamu tiba, Nak? tanya Nyonya besar.
" Baru saja, Ma, oya siapa yang sakit, Ma? "tanya See han.
" Oh
"Apa yang sudah terjadi, " ucap See han. Kayla pura-pura menangis, membuat See han semakin merasa bersalah. "Kenapa kamu melakukan ini kepadaku, " jawab Kayla, masih pura-pura menangis. "Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi, tolong katakan! " ucap See han frustasi. "Kamu, sudah menodai ku,aku minta kamu bertanggungjawab, " jawab Kayla. See han yang tak tahu sudah di jebak pun bingung harus berbuat apa, sementara saat ini Bela istrinya sedang sakit. Saat kalut See han menelpon supir nya untuk menjemput nya. See han mengirimkan lokasi nya kepada supirnya agar supir nya mudah mencari keberadaan nya. "Kamu, mau kemana jangan lepas tanggungjawab, " ucap Kayla. "Aku pasti tanggungjawab, tapi beri aku waktu, " ucap See han. Tak lama supir See han pun sampai, See han pamit pulang. "Tuan kenapa tidak mengabari saya jika tuan sudah pulang, saya menunggu tuan di cafe semalam, " ucap supir nya. "Aku juga bingung dengan apa yang terjadi denganku, kenapa aku bisa sampai di
Bela Sulung dari empat bersaudara, mereka tinggal di tepi pantai, Ibu nya bekerja sebagai nelayan. Dahulu Ibunya melaut bersama ayahnya, namun sejak kejadian lima tahun yang lalu ayahnya tak pernah lagi kembali. Pada bulan ini iklim cuaca tidak bisa di tebak, Sudah Hampir Dua minggu hujan terus.Membuat ibunya tak bisa mencari ikan,Sementara Kehidupan mereka bergantung pada hasil ibunya sebagai nelayan. Bela saat itu masih duduk di bangku sekolah menengah atas, sekarang dia sudah duduk di kelas 12. Sambil sekolah dia membantu ibunya untuk mencari uang, dia bekerja di restoran cepat saji tak jauh dari pusat kota. Setiap pukul enam sore, Bela selalu mengendarai sepeda nya melewati lorong, jalan itu merupakan jalan pintas dia menuju pusat kota. Sekitar setengah jam perjalanan bela sampai di tempat kerjanya. Bos tempat dia bekerja sangat baik kepada nya, setiap pulang kerja dia selalu di bawakan makanan untuk dia makan bersama keluarga nya. Hari ini di restoran itu sedang ada
Saat See ki bicara dengan ibunya, dia melihat Bela sedang duduk sendirian.Saat dia ingin mendekati Bela, lalu tak lama datang See han duduk di samping Bela,See ki pun mengurungkan niatnya untuk mendekati Bela.Saat dia ingin kembali ke tempat ibunya berada, tiba tiba ada seorang gadis cantik mendekatinya."Hai, sudah lama kita tidak berjumpa, kemana saja kamu, " ucap wanita ituSee ki pun menoleh ke arah wanita itu, ternyata dia adalah Anasya, Anasya merupakan anak dari rekan bisnis dari orang tua See han dan See ki.Sejak sekolah, Anasya sangat menyukai See ki, tapi See ki tak pernah menerima nya.Hingga mereka lulus dan kuliah di universitas yang sama, ternyata mereka berkuliah di tempat yang sama bukan kebetulan, tapi Anasya sengaja memilih universitas sama, karena dia merupakan orang yang terpandang di kota itu, membuat Anasya tidak sulit untuk masuk ke Universitas yang dia mau.Sementara itu See han
Bela yang tak pernah merasakan dilayani, jadi merasa bingung, dia pun memilih untuk diam, karena semua sudah diatur oleh See han.Hinga malam tiba, See han sudah membelikan satu set gaun untuk Bela, See han menyuruh Bela memakai gaun itu.Bela pun menuruti ucapan see han, setelah Bela selesai memakai gaun, See han menyuruh asisten nya make over penampilan Bela.Setelah selesai See han di buat terpesona dengan perubahan Bela.Kemudian See han, langsung mengajak Bela ke sebuah restoran, saat di restoran Bela teringat dengan adik dan ibunya.Melihat ke khawatiran Bela, See han pun bertanya."Apa yang sedang kamu pikirkan, " ucap See han"Aku memikirkan Ibu dan adik adik ku, "ucap BelaMendengar Ucapan bela, See han menyuruh asisten nya untuk membeli makanan, dan pakaian untuk diantar ke rumah Bela.Ibu Bela yang tak tahu barang barang yang diantar ke rumah nya dari siapa pun bingung
Bela sengaja menitipkan surat pengunduran dirinya, karena dia tak ingin berjumpa dengan See han. Walaupun sebenarnya dalam hati nya dia sangat ingin bertemu, tapi dia sangat takut dengan ancaman tuan besar. Bela pun terpaksa harus meninggalkan kota dimana dia dilahirkan,untuk menghindari See han. Uang yang diberikan tuan besar tidak di terima oleh Bela, Bela memakai uang tabungannya untuk pindah. Setelah menitipkan surat pengunduran dirinya, Bela kemudian kembali kerumah untuk membereskan barang bawaan nya. Bela hanya membawa pakaian dan beberapa barang saja, sebagian barang yang ada di rumah nya, di berikan nya kepada para tetangga nya. Setelah selesai membereskan semua barang bawaannya, kini Bela, ibu dan kedua adiknya, menunggu mobil yang akan mengantarkan mereka. Sementara itu, setelah menerima surat pengunduran diri Bela, See han meminta asisten nya untuk mencari tahu keberadaan Bela.&nb
See han melajukan mobil nya menuju alamat tersebut,sekitar empat jam perjalanan See han pun sampai. Tapi, saat sampai di alamat yang diberikan Rizki, ternyata itu bukan lah rumah Bela. Sadar bahwa dirinya telah ditipu, See han dengan kesal kembali, See han ingin menemui Rizki untuk memberi perhitungan. See han sangat marah, dia melajukan mobilnya dengan kencang.tak butuh waktu lama, dia pun sampai dirumah Rizki. "Keluar kamu Rizki! " teriak See han Rizki yang berada dalam rumah nya pun ketakutan, dia tak berani jumpa dengan See han. Uang yang di berikan See han sudah habis di ambil oleh preman. See han yang marah menggedor pintu rumah Rizki. "Keluar kamu, atau aku bakar rumah mu ini! " ancam See han Takut akan ancaman See han, Rizki pun keluar, dengan kepala tertunduk tanda bersalah dan takut. "Maaf, sebenarnya aku pun tak tahu, tapi aku butuh uang, " ucap Rizki
Saat See han sedang di panggil oleh ibunya, ternyata Bela pergi mengambil beberapa bunga untuk dia rangkai sebagai pelengkap dekorasinya. Bela belum mengetahui wanita yang meminta dia mendekorasi adalah Khalisa,wanita yang akan dijodohkan kedua orangtua See han, sebenarnya hanya ayah See han yang menginginkan perjodohan ini. Ibu See han, yaitu Nyonya Dian yue tidak pernah memaksa anaknya untuk dijodohkan. Sementara Bela mengambil bunga untuk dekorasi, Qori membantu Bela membersihkan ruangan dekorasi. Saat ini kedua orangtua Khalisa dan See han sedang membicarakan acara pertunangan Khalisa dan See han yang akan dilaksanakan minggu depan, Namun karena Khalisa sudah menyiapkan segala sesuatu nya, akhirnya acaranya dilaksanakan besok. See han yang tak menginginkan pertunangan ini hanya bisa diam, saat ini dia sedang memikirkan bagaimana caranya agar dia tak jadi bertunangan. See han belum berhasil menemu
Saat mendengar ketukan di pintu, Bela langsung berbegas membuka pintu.Saat Bela membuka pintu, ternyata itu bukan See han, melainkan Khalisa. Khalisa yang marah karena pertunangannya dengan See han batal, ingin memberi perhitungan dengan Bela.Saat Khalisa ingin menampar wajah Bela, Tiba-tiba Ada tangan yang menahan tangan Khalisa.Saat Khalisa melihat siapa yang menghalangi nya ternyata itu adalah See han, See han menahan tangan Khalisa dengan erat hingga tangan Khalisa sakit."Tidak boleh ada satu orang pun,yang boleh menyakiti Bela. " ucap See hanKhalisa yang mendengar itu, semakin marah, dia menarik tangan nya yang di pegang oleh See han.Dengan amarah yang mengebu gebu, dia pergi meninggalkan rumah Bela.Namun Khalisa belum menyerah, dia memikirkan cara bagaimana dia bisa merebut See han, dan menyingkirkan Bela.Khalisa langsung melaju kan mobilnya dengan kencang, saat tiba