Share

Aku Menyesal, Mbak

Darren bangkit dari tempat duduknya saat langkah suami adikku semakin dekat. Ke arah kami yang duduk berdampingan, sebelum memulai makan siang yang telah dipersiapkan oleh Bik Minah.

"Selamat siang, Calon Adik Ipar. Mau gabung?" tanyanya tanpa beban. Tak lupa, sebuah senyum tipis dia torehkan.

Aku benar-benar heran pada seorang lelaki seperti Darren ini, sudah jelas-jelas Galang datang dengan wajah tak bersahabat, bisa-bisanya dia menanggapinya sesantai ini.

"Aku sedang tidak ingin berbasa-basi denganmu, Bodoh!" ketus Galang dengan gigi bergemeletuk ketika sepasang matanya menatap tajam pada Darren yang masih saja menunjukkan raut wajah santai dan tanpa beban.

"Oke, kalau tidak mau berbasa-basi, kita mulai saja makan siangnya, ya," sahutnya datar sembari menjatuhkan lagi tubuhnya di kursi sampingku.

"Aku sedang tidak ingin bercanda, Bangsat!" Dengan mata menyala merah, Galang menarik kerah kaus lengan pendek yang dipakai oleh Darren siang ini. Membuat hatiku yang sebelumnya sudah cema
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status