Share

Siapa yang Datang?

Aku terdiam kaku. Tak tahu harus menjawab bagaimana pertanyaan itu. Ya, harus aku akui, luka dan rasa sakit itu tak akan mungkin cepat sirna meski aku sudah berusaha sekuat tenaga menguburnya dalam-dalam.

"Bahkan, seandainya kematianku yang kamu inginkan untuk menebus rasa bersalah dan membuktikan rasa cintaku padamu, aku siap, Indah."

Aku menepuk pundaknya pelan. Merasa apa yang diucapkannya terlalu mengada-ada.

"Bisa nggak, sih, kamu ngomongnya jangan ngelantur begitu? Memangnya kamu pikir aku siap membesarkan anak ini seorang diri?" tanyaku saat rasa pilu di hati tiba-tiba menelusup masuk tanpa permisi. Ya, meskipun awalnya benci, nyatanya dia telah menambatkan jauh hatiku padanya.

"Kamu … bisa menikah lagi dengan orang lain yang jauh lebih baik dariku, Arman misalnya."

Aku merasakan kepalaku mendadak berasap saat mendengar ucapannya yang semakin melantur tak jelas.

"Hentikan omong kosong ini! Istirahatlah, badanmu masih terlalu lemah."

Darren mengangguk pelan lantas kembali meme
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status