Share

20

Malam itu Dicky tak ada niat untuk kemana-mana. Tamparan Thania masih membekas di hatinya. Sakit? mungkin itu pantas ia dapatkan. Ia juga sudah menceritakan apa yang terjadi siang tadi pada ibunya. Ibu Dicky hanya mengatakan, ini pasti akan berlalu. Ibu Dicky dan Nisa malam itu sedang pergi keluar untuk membeli keperluan. Bel rumah Dicky tiba-tiba berbunyi. Membuat Dicky heran. Baru saja ibunya pergi. Kenapa kembali secepat ini? Namun tiba tiba saat Dicky membuka pintu rumahnya,

"Dicky, Maafin aku," ujar seorang gadis memeluk Dicky.

"Thania?" 

Thania tiba-tiba datang dan langsung memeluk Dicky. Dari mana Thania tau rumah Dicky? Itulah yang sempat diherankan oleh Dicky. Namun ia tak terlalu memikirkan hal itu. 

"Ajak aku jalan malam ini, please," minta Thania.

Dicky hanya menuruti permintaan Thania. Tak ingin melihat Thania semakin kecewa karena menolak permintaannya itu. Tak lupa juga ia mengabari ibunya bahwa ia akan keluar bersama

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status