Share

Pindah

Aku masih mentertawakan kebodohan Mas Yoga, ingin sekali mengatakan padanya bahwa perempuan itu punya niat buruk untuknya. Bahwa bayi yang dia kandung bukannya darah daging Mas Yoga. Semua itu rasanya percuma, belum tentu dia percaya dengan omonganku.

 Aku memilih masuk ke kamar. Mengambil handphone lalu menghubungi Mas Candra. Dia mengirimkan pesan tadi, memintaku untuk menandatangani beberapa berkas. Aku ingin keluar sekarang. Biarkan saja Mas Yoga sendiri di rumah ini. Apa yang bisa dia lakukan?  Tak ada sedikitpun.

 "Hallo, Mas. Kita ketemu di kafe biasa ya? Aku mau jalan ini", ujarku.

 "Ya, mas juga mau jalan. Sampai jumpa disana ya?" balasnya.

 "Ok", ucapku. Lalu menyimpan handphone di dalam tas. Aku meraih kunci mobil dan juga kunci mobil yang satunya. Jangan sampai saat aku tidak ada, Mas Yoga membawa kabur mobil itu.

 "Kamu mau kemana?" tanya Mas Yoga saat aku memasang sendal di kakiku.

 "Aku kelua

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status