Share

Bab 263

Penulis: Clarissa
Nada bicara Julie penuh dengan ejekan. Alis Valerie langsung berkerut tajam.

Meski apa yang dia katakan tadi hanya untuk memancing Mark keluar, tetap saja dia tidak bisa menerima ejekan seperti itu. Kalaupun dia benar-benar berniat mendekati Mark, tetap saja tidak ada yang boleh menghinanya di Kota Aven ini.

Secara refleks, dia menoleh ke arah suara Julie. Namun, pandangannya pertama kali tertuju bukan pada Julie, melainkan pada Tiffany yang duduk di sampingnya.

Valerie menyipitkan matanya, senyum dingin terukir di sudut bibirnya. "Baru beberapa hari keguguran, sudah keluar pamer diri lagi?"

Ejekannya semakin menusuk. "Apa kamu benar-benar nggak bisa tahan untuk tetap di rumah? Tubuhmu belum sepenuhnya pulih, tapi kamu sudah keluar untuk menggoda pria?"

Setelah berkata demikian, dia seolah tersadar akan sesuatu. "Bukannya beberapa hari lalu internet dipenuhi gosip tentang hubungan antara Bu Tiffany dan Mark? Sekarang tubuhmu masih belum pulih, tapi kamu sudah datang ke restorannya. Kal
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
Julie keren.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 811

    Bronson mengernyitkan alis dan menatap Cathy dengan dingin. "Tiffany dan Sean sudah lama berpisah. Mereka akhirnya bersatu kembali, wajar saja mereka saling lengket."Setelah mengatakan itu, Bronson tersenyum dengan ramah. "Kamu ini nggak akan mengerti. Kamu sudah akan bertunangan dengan Mason, kenapa masih begitu kaku? Setelah kamu menikah nanti, kamu akan mengerti."Cathy tersenyum sinis. "Aku memang orang yang lebih konservatif."Setelah mengatakan itu, Cathy melirik Tiffany dengan dingin. "Meskipun aku sudah menikah nanti, aku juga nggak akan berciuman berlebihan seperti ini di depan anak-anak. Sungguh memalukan."Setelah itu, Cathy tersenyum pada Tiffany. "Aku memang nggak tebal muka seperti adikku."Wajah Tiffany memucat, tetapi dia tetap tersenyum dan menatap gaun kecil yang dikenakan Cathy. Pakaian itu sangat minim sampai hanya menutupi bagian tubuh tertentu. "Apa maksud Kak Cathy? Meskipun aku tebal muka, aku juga nggak pakai bikini datang ke pesta pernikahan orang lain."Sete

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 810

    Tiffany membenamkan wajahnya ke dalam pelukan Sean. "Kamu yang bodoh. Menikahi seorang istri yang semuanya harus kamu bantu dan buat kamu khawatir, tapi kamu masih merasa bahagia. Coba bilang, kamu ini bodoh nggak?"Meskipun Tiffany berkata seperti itu, dia tetap merasa terharu dan bersyukur karena sudah bertemu dengan Sean. Lima tahun yang lalu, Sean yang membantunya menemukan ayah dan ibunya. Lima tahun kemudian, Sean juga yang menemukan Bibi dan sepupu-sepupunya.Memikirkan semua itu, Tiffany tidak bisa membayangkan seperti apa dirinya sekarang jika tidak ada Sean. Mungkin dia akan seperti Zion, hanya bisa meringkuk di sudut kecil seumur hidupnya dan menjadi korban."Terima kasih," kata Tiffany dengan tulus sambil memeluk Sean dengan erat.Sean hanya bisa tersenyum dengan tak berdaya, lalu perlahan-lahan mengangkat dagu Tiffany. "Aku sudah bilang, yang aku inginkan bukan ucapan terima kasihmu."Tiffany menggigit bibirnya. Dia langsung berjinjit entah karena emosi apa, lalu merangkul

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 809

    Tiffany berdiri di tempat dengan hati yang kadang berdebar karena terharu dan kadang hangat karena bahagia. Dia selalu sibuk membantu Jayla dan Miska mempersiapkan pernikahan selama beberapa hari ini, tetapi Sean selalu mengaku sangat sibuk. Dia mengira Sean sibuk dengan urusan bisnisnya, tetapi tidak disangka Sean ini diam-diam melakukan banyak hal.Saat ini, Tiffany bahkan memiliki dorongan untuk langsung melompat ke pelukan Sean dan dia pun benar-benar melakukannya. Setelah meninggalkan Miska untuk bernostalgia dengan keluarganya di lantai tiga, dia langsung mengeluarkan ponselnya dan menelepon Sean. "Kamu di mana?"Sean menjawab dengan suara rendah yang terdengar sangat lembut, "Di bawah. Arlo dan Arlene baru saja sampai, mereka sedang memotret dengan balon di depan pintu. Aku sedang menemani dua anak yang belum pernah melihat dunia luar ini."Begitu Sean selesai mengatakan itu, terdengar suara protes dari Arlene yang kesal di seberang telepon. "Papa, siapa yang kamu maksud belum p

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 808

    "Kamu nggak marah padaku?" tanya Miska.Sally mengangkat tangannya dan menggenggam tangan Miska. "Kamu sudah memilih dia, apa gunanya lagi aku marah? Tapi, kali ini kamu menikah tanpa memberi tahu keluarga, kakak ketiga dan ayahmu benar-benar sangat marah. Tuan Sean sudah berusaha keras, mereka baru mau datang ke pernikahanmu."Miska langsung tercengang. "Tuan Sean ...."Setelah itu, Miska secara refleks menatap Tiffany dengan tatapan penuh syukur. "Nona Tiffany, terima kasih ya."Tiffany terkejut. Sebenarnya, dia juga baru saja tahu masalah ini tadi. Dia pun berdeham dan tersenyum dengan canggung. "Nggak perlu terima kasih ....""Tadi kamu panggil dia apa?" tanya Sally dengan pelan."Aku panggil dia Kak Tiffany ...," jawab Miska.Mendengar jawaban itu, Sally langsung mengangkat kepalanya dan mengamati Tiffany dari atas ke bawah beberapa kali. "Benar-benar mirip ...."Sally tersenyum pada Tiffany, lalu kembali menoleh pada Miska dan berkata, "Mulai sekarang, jangan panggil dia Kak Tiff

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 807

    Brandon tidak menyadari perubahan ekspresi Miska yang menjadi aneh. Dia bersandar di pagar lantai dua menatap wanita paruh baya dengan pakaian tradisional ungu yang masih terlihat anggun di lantai bawah sana sambil menguap. "Dia yang namanya Venus ya? Penampilannya lumayan juga."Tiffany tersenyum menggoda. "Kalau begitu, malam ini kamu berencana kencan dengannya?"Brandon segera menggelengkan kepalanya. "Mana mungkin, aku baru berusia dua puluhan tahun. Tiga puluh tahun lagi, aku mungkin akan tertarik dengan tipe seperti ini. Tapi masalahnya, tiga puluh tahun lagi dia sudah jadi nenek."Tiffany hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya. Namun, begitu menoleh, dia melihat tangan Miska menggenggam pagar dengan erat. Dia langsung mengernyitkan alisnya karena reaksi Miska ini terlalu berlebihan.Secara logika, Tiffany berpikir hari ini Miska seharusnya merasa bersemangat, bukannya gugup. Bagaimanapun juga, mereka sudah menyiapkan semua ini selam seminggu dan Miska juga selalu

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 806

    "Bagaimanapun juga, kelak kamu masih harus menafkahi Xavier dan Miska, pasangan suami istri itu lagi," kata Tiffany.Jayla terdiam sejenak, lalu langsung melompat dari sofa. "Siapa yang bilang aku akan menafkahi mereka?"Tiffany tidak mengangkat kepalanya dan menjawab sambil terus menulis undangan, "Semalam kamu yang bilang. Oh ya, aku lihat semua undangan ini ditujukan untuk kerabat dan teman-teman dari pihak Keluarga Rimbawan. Bagaimana dengan keluarga dari pihak Miska?""Aku ...."Saat Tiffany sedang menanyakan hal itu, Miska kebetulan keluar dari ruang ganti setelah mengenakan gaun pengantin. Dia berdiri di depan pintu ruang ganti dengan canggung dan menatap Tiffany dengan ragu. "Aku .... Kalian anggap saja aku nggak punya keluarga dan teman."Miska berpikir lagi pula keluarga dan teman-temannya sudah lama memutuskan hubungan dengannya.Tiffany langsung mengernyitkan alis saat mendengar jawaban itu, lalu tersenyum. "Kenapa kamu bilang nggak punya teman? Kamu ada teman yang namanya

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 805

    Tiffany memang tidak salah menilai Brandon.Pada hari ketiga setelah dia memberikan kontak Venus kepada Brandon, pria yang sudah bertahun-tahun terbiasa menjalani cinta dunia maya itu berhasil menaklukkan Venus dengan mudah.Bahkan, Venus mengundang Brandon menghadiri pernikahan "keponakannya" dengan antusias.Sesuai permintaan Sean, Brandon menerima undangan itu dan berjanji akan bertemu dengan Venus di taman belakang rumah Keluarga Rimbawan saat pesta malam pernikahan berlangsung.Setelah urusan Venus beres, Tiffany menggunakan sisa waktu dan energinya untuk membantu Miska mempersiapkan pernikahan.Dia bahkan bersumpah bahwa lima tahun lalu saat pernikahannya sendiri, dia tidak pernah seserius ini.Mungkin karena kali ini, dua orang yang akan menikah adalah orang penting baginya. Satu adalah sahabat yang telah menemaninya selama lima tahun terakhir. satu lagi adalah gadis keras kepala yang sangat mirip dengan dirinya di masa lalu."Kak Tiff, menurutmu aku perlu berpakaian lebih tertu

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 804

    Cathy selalu bilang padanya, jika tidak ada Tiffany, Sean pasti akan menjadi suami salah satu dari mereka berdua.Karena itulah, dia selalu membenci Tiffany. Namun, selama lima tahun ini, kakak kandungnya sendiri selalu berada di sisi Tiffany.Sekarang, Sean juga memperlakukan Tiffany dengan sangat lembut. Hal itu membuatnya mulai ragu, apakah Tiffany benar-benar sehebat itu dalam menggoda atau memang dari awal dia sudah begitu menarik?Setidaknya, hari ini saat Tiffany membawa Miska datang bersamanya, untuk pertama kalinya dia tidak merasa benci pada Tiffany. Sebaliknya, dia merasa kata-kata Tiffany ada benarnya juga....."Kenapa kamu harus panggil paman keduamu datang sih?" Begitu keluar dari rumah sakit dan masuk ke mobil, Tiffany langsung bertanya.Sean tersenyum tipis, lalu mengusap rambutnya dengan lembut. "Aku sudah bilang, 'kan? Supaya dia bisa reuni dengan cinta lamanya."Tiffany mengedip-ngedipkan matanya, butuh waktu beberapa saat untuk mencerna. "Memangnya di Keluarga Rimb

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 803

    Jayla mengernyit dengan kuat. "Mantan kekasih?"Dia tidak tahu apa sebenarnya rencana Sean. Dengan alis berkerut, dia berkata, "Kalau begitu, kita sepakat. Kamu bantu aku menyelesaikan urusan ibu tiriku, aku bantu kalian mengatur pernikahan Miska dengan kakakku."Setelah berkata begitu, Jayla berbalik dan menyelipkan dua kartu bank yang tadi diberikan Miska ke tangan Miska kembali. "Ini, ambil kembali. Sementara ini aku masih bisa bertahan dengan uangku.""Uangmu simpan untuk persiapan pernikahan. Meskipun kakakku koma, pernikahannya nggak boleh kalah megah dari siapa pun!"Selesai bicara, Jayla naik ke tempat tidur dan berbaring. Kepalanya sengaja membelakangi Sean dan Tiffany."Kalian sudah boleh pergi. Aku sudah setuju dengan kesepakatan ini. Kalau nggak ada urusan lain, jangan ganggu aku lagi!"Miska masih berdiri di tempat, memegang dua kartu itu dengan bingung. "Kalau begitu, aku ....""Kamu tetap tinggal dan jaga tunanganmu!" Jayla mencebik. Suaranya tetap dingin seperti biasa,

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status