Share

Gugatan Cerai

Penulis: Caramelly
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-26 23:59:59

“Pagi-pagi sudah gombal. Kamu tidak bersiap ke kantor, jam berapa sekarang?”

“Kamu lupa ini akhir pekan, Celyna.”

“Oh … aku lupa. Sepertinya banyak hal yang aku pikirkan akhir-akhir ini.”

“Celyna, aku punya kabar baru.”

Celyna mengerutkan keningnya. “Kabar baru apa? Apa ada hubungannya dengan Kaizen.”

Caelan mencubit pipi Celyna. “Kamu pintar. Tadi malam, Kaizen sudah meninggalkan kediaman utama, dan kembali ke rumah. Tapi, dia tidak sendiri … Safira menyusul setelahnya. Mereka tinggal bersama.”

Caelan memperhatikan reaksi Celyna yang terlihat tenang. Jika itu dulu, mungkin dia akan menangis. Caelan mengelus wajah Celyna.

“Kamu tidak cemburu?”

Celyna tersenyum miring.”Cepat sekali kamu mendapatkan informasi tentang mereka.”

Sentuhan itu turun ke punggung Celyna. “Karena aku sudah mengawasinya sejak lama. Dan aku menunggu dia hancur.”

Celyna mendekatkan wajahnya. “Aku jadi penasaran, apa yang membuat kalian tidak akur. Padahal kalian saudara.”

“Bukannya kau dan Eric, juga sama.”

Celyn
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dimanjakan Sentuhan Panas Adik Ipar    Ciuman Panas

    Celyna dan Caelan menarik bibir mereka, saling menatap. Kepedihan merantai hati mereka, Caelan menyeka air matanya.“Jangan menangis, sayang.”Caelan meraih tubuhnya dan memeluknya erat. “Aku hanya mencintaimu, Celyna.”Setelah beberapa waktu berlalu, mereka melanjutkan perjalanan menuju pantai.Setibanya di pantai yang sepi, dan jauh dari keramaian. Keduanya kini duduk di depan mobil, Caelan membuka bagasi mobil, lalu mengambil wine kesukaan Celyna. Tidak hanya itu, ia juga membawa dua gelas.Celyna tersenyum. “Kamu sengaja mempersiapkannya.”Caelan hanya tersenyum samar, lalu memberikan gelas satunya kepada Celyna. Sebelum akhirnya menuangkan minuman itu ke gelas milik masing-masing.Celyna menghirup aroma wine itu, lalu meneguknya. “Manis,” katanya.“Kamu benar, wine nya sangat manis.”Lalu keduanya menatap lautan, dan bintang di langit. Malam yang cerah, dipenuhi ratusan, mungkin jutaan bintang di atas sana. Kebersamaan mereka sejenak, membuat mereka lupa pertikaian di rumah belum

  • Dimanjakan Sentuhan Panas Adik Ipar    Aku Bukan Mesin ATM Berjalan

    Semua pasang mata tertuju pada Celyna yang saat ini masih menunduk seraya menyantap hidangan penutup.“Celyna,” ucap Indah tidak percaya, mata dan mulutnya melebar.Celyna yang telat menyadari karena setengah melamun, mengangkat wajahnya. Menatap semua mata tertuju padanya. Adinda mengatupkan bibirnya, Eric mengerutkan keningnya. Maura menahan napas, sementara Davis menahan senyuman licik di wajahnya.Jonathan merasa dipermalukan. Sementara Nenek memilih diam, tetapi sorot matanya berubah.“Caelan, kau sudah gila.” Kaizen berdiri menunjuk Caelan. “Dia istriku, kakak iparmu.”Caelan memiringkan kepalanya. “OH ...” Caelan menyeringai.“Caelan, ucapanmu sangat tidak pantas,” kata Jonathan.Celyna menahan napas menatap Caelan, memberikan isyarat untuk tidak melanjutkan. Davis dan Maura menangkap interaksi putrinya dan Caelan.“Memangnya kenapa, lagi pula kalian akan bercerai, bukan?” kata Caelan tersenyum dingin kepada Kaizen, dengan tampang menyebalkan. “Celyna, terlalu sempurna untuk ka

  • Dimanjakan Sentuhan Panas Adik Ipar    Kalian Berniat Menjodohkan Aku

    Kedua keluarga terkejut dengan sikap tegas Celyna.“Celyna, jaga bicaramu.” Maura akhirnya berbicara.Kaizen mencoba meraih tangan Celyna, tetapi Celyna menepisnya. “Jaga sikapmu. Selagi aku masih menghormati keluarga Kendrick, terutama Nenek.” Celyna menatap ke arah Nenek yang sendu.“Celyna, kita belum resmi bercerai. Aku masih sumimu,” kata Kaizen.Celyna tidak memedulikan ucap Kaizen. Maura akhirnya berbicara, untuk memecah kecanggungan.“Maafkan sikap putriku yang keras kepala ini. Dia masih terguncang, mari silakan duduk.”Sophia menahan napas, ia mencoba tenang. Demi menjaga martabatnya di mata ibu mertuanya, Celyna menghampiri Nenek yang kini sudah duduk di kursi. Celyna bersimpuh, meraih tangan nenek.“Maaf sudah membuat Nenek cemas.”Nenek menggelengkan kepala pelan, menyentuh wajahnya penuh kasih.“Yang penting kamu baik-baik saja. Itu sudah cukup.”Nenek begitu pengertian, berbeda, tidak seperti keluarganya. Caelan memandang Celyna, penuh kerinduan. Sophia dan Maura menang

  • Dimanjakan Sentuhan Panas Adik Ipar    Kau Sedang Menipuku?

    Maura mengatupkan bibirnya.“Aku tidak akan sepertimu, meninggalkan Nenek tanpa perasaan." Celyna menghela napas. "Siksa aku, hancurkan kembali mentalku. Sampai kapan pun aku tidak akan tunduk pada kalian. Aku akan tetap bercerai dengan Kaizen. Hidupku, milikku, bukan milik kalian.”Maura menghela napas. “Aku malas berdebat denganmu. Jika kau tidak mau makan terserah, nanti mag mu kambuh.”Celyna tersenyum miring. “Sejak kapan Mama peduli pada hal sepele.” Celyna menatap tajam mata ibunya. “Aku tidak memiliki tenaga untuk berdebat dengan kalian. Jadi, keluar dari kamarku sekarang juga.”Maura akhirnya keluar, tetapi Bibi tidak langsung pergi.“Non, tolong dimakan. Kalau Non Celyna tidak makan, nanti sakit. Bibi tahu ini berat untuk Non Celyna, tetapi Non harus bertahan. Setidaknya Non minum, jangan menyiksa diri seperti ini. Makanan tidak salah.”Bibi keluar dari kamar Celyna. Setelah itu kepergian mereka, Celyna menghela napas. Ia melihat makanan di atas meja, air matanya menetes. I

  • Dimanjakan Sentuhan Panas Adik Ipar    Putri yang Tak Diinginkan

    “Habisi dia, Kaizen!” bisik Safira membuat Kaizen membelalak dan mendorong pelan Safira.“Apa kau sudah gila?”Safira merengek dan menangis. “Hanya itu yang dapat membuat kita bersama Kaizen. Kita tidak perlu turun tangan, hanya perlu membayar pembunuh bayaran. Setelah itu kita bisa bersama, apa kamu tidak ingin bersama denganku?”Kaizen meneguk salivanya. “Aku ingin bersamamu, tapi tidak seperti ini. Jika Davis tahu---““Dia tidak akan tahu. Kita bisa membuatnya seolah mengalami kecelakaan.”Kaizen menggeleng pelan, dia pergi menjauh dari Safira. Seperti ketakutan. “Aku tidak ingin terlibat dalam pembunuhan. Tidak mau ... pasti ada cara lain.”Kaizen berlari menuju lantai atas. Safira menatap Kaizen yang berlalu, lalu meneguk minuman yang tersisa di gelas yang belum lama ini digunakan oleh Kaizen. Senyuman samar tercipta di wajahnya.***Dua hari berlalu, Celyna masih terkurung di dalam kamarnya. Ia menolak makan dan minum, Adinda melihat kamar kakaknya. Matanya berkaca-kaca, sementa

  • Dimanjakan Sentuhan Panas Adik Ipar    Singkirkan Dia

    PLAK!Untuk pertama kalinya Celyna mendapatkan tamparan dari Davis. Ada raut puas di wajah Diyah. Sementara Maura menahan napas.“Hanya aku yang berhak menentukan masa depanmu. Jika berani bercerai, aku akan membuat nenekmu---““Lakukan!” tantang Celyna matanya berbinar.Mereka hampir tidak pernah berbicara. Sekalinya suara keluar dari mulut Davis, hanyalah ancaman yang harus Celyna terima.“Jika sampai terjadi sesuatu pada Nenek. Kamu akan menyesal, PAPA!”“Dasar anak tidak tahu diri. Masih beruntung kamu lahir ke dunia ini, sebagai keluarga Diwangkara.” Diyah berdiri menunjuk Celyna.Celyna melotot. Ia tidak ingin lagi ditindas dan ketakutan seperti di masa lalu. Diyah membelalak melihat amarah di wajah Celyna.“Jika aku bisa meminta kepada Tuhan, maka aku akan meminta untuk tidak dilahirkan di keluarga Diwangkara.” Suara Celyna lantang dan tegas. “Jika sampai kau menyentuh Nenek, aku pastikan semua dunia tahu kalau kau ayah yang paling buruk di dunia ini. Dan tidak pantas memimpin

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status