Share

Bab 13. Bibit Pelakor

Mobil Athar berhenti di salah satu pemakaman umum. Lelaki itu dengan wajah dingin meminta aku turun dari mobilnya.

"Kenapa kita ke kuburan? Kamu mau nyari setan?" tanyaku heran.

Sungguh, aku tidak memahami jalan pikiran Athar. Tadi dia bilang mau membawaku ke keluarganya tapi nyatanya malah ke kuburan.

Bukannya menjawab, sebaliknya Athar melengos. "Udahlah, turun saja! Nanti juga Mbak tahu," sergahnya menyebalkan.

Jujur, aku ingin sekali membantah tapi akhirnya aku menyerah. Aku bergegas mengekori Athar yang sedang berjalan lurus di atas jalan setapak yang berada di tengah-tengah pemakaman.

Selama aku mengikuti langkah panjang Athar, perasaanku jadi gak karuan. Apalagi kondisi sangat hening, sepi dan berangin.

Aku bergidik seraya melihat sekelilingku yang dipenuhi kuburan dan tanaman bunga Kamboja yang menebarkan aroma khasnya.

Diam-diam aku berdoa semoga gak ada makhluk yang tak kasat mata mengikuti. Takut banget kalau pulang dari sini ketempelan.

Nauzubillah! Amit-amit!

"Pak Athar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status