Share

Bab 25. Gara-gara Minyak Angin

   Suci hendak menidurkan Putri. Namun, tak biasanya Andhika sebagai ayah kandungnya mencium keningnya sebelum tidur. Tak ada sambutan hangat dari Putri, justru ia malah menatap heran pada ayahnya.

   "Tidur yang nyenyak, ya nak. Besok sekolah lagi," ucapnya.

  Putri yang telah berbaring di kasur kecilnya sama sekali tak mau tersenyum. 

  "Kenapa sayang, kamu sakit? Atau badannya lemas, ya?" Tanya Suci, ibunya.

   "Mah, lain kali tidur sama aku, dong. Kalau besok ke sekolah jangan sampai ketemu tante Indah lagi. Kalau ngasih hadiah aku gak mau terima," keluh Putri.

   Suci yang kini telah menjadi ibunya hanya berusaha membuatku tenang. Gadis sekecil itu belum mengerti apapun san hanya bisa dimaklumi perilaku polosnya.

   "Iya, besok jangan sampai ketemu tante Indah, makanya jangan minta dulu jal

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status