Mengenakan dress panjang berwarna merah yang mengekspose punggung putih mulusnya, Yasmin tampak begitu sempurna. Gadis itu terlihat cantik, anggun dan sexy diwaktu bersamaan. Saat ini ia dan Raga sedang menghadiri acara pesta pernikahan sepupu Raga. Pesta diadakan cukup privat, hanya kerabat terdekat saja yang di undang maka dari itulah Yasmin mau datang saat Raga mengajaknya. Dibalik penampilan sempurna Yasmin, ada Raga yang sejak tadi tidak berhenti bergumam kesal. Pria itu sangat kesal melihat istrinya mengenakan dress terlalu terbuka. Sebenarnya alasan Yasmin mengenakan dress itu adalah karena dress itu sudah disiapkan oleh mama Raga. Mama Raga sudah membuatkan dress dengan motif yang sama namun model yang berbeda untuk keluaganya. Jika Raga ingin protes, maka orang yang harus di protes adalah mamanya sendiri. Tapi pria itu memilih untuk diam karena tidak berani protes pada mamanya."Raga ngapain sih? Risih tahu nggak daritadi dibelakang gue mulu," ucap Yasmin saat melihat Raga s
Setelah memastikan Yasmin sadar dan kondisinya baik-baik saja, Raga langsung membawa gadis itu pulang. Beruntung dokter yang menangani tadi mengatakan jika Yasmin hanya pingsan karena syok dan tidak ada luka yang serius. Hanya saja tadi gadis itu perlu mendapatkan jahitan ringan di pelipisnya. Sebenarnya Raga ingin Yasmin dirawat dirumah sakit untuk beberapa hari kedepan guna memastikan kondisinya baik-baik saja, tapi Yasmin menolak. Gadis itu ingin langsung pulang setelah menghabiskan cairan infusnya. Karena tidak ada luka yang serius dan tidak perlu rawat jalan, akhirnya Yasmin pun bisa langsung dibawa pulang.Raga sendiri juga tidak memberitahu orang tuanya dan Yasmin tentang kejadian ini. Dia takut orang tua mereka akan khawatir. Dia juga takut mendapat amukan dari orang tuanya terlebih lagi papanya. Seperti yang diketahui, pria itu sudah berjanji akan menjaga Yasmin dan tidak akan membiarkan gadis itu terluka sedikitpun. Jika papanya tahu dia sudah membuat menantunya seperti ini
Selama Yasmin sakit, apapun yang diminta gadis itu pasti akan Raga turuti. Semuanya tanpa terkecuali. Raga pun juga dengan sukarela mengabulkan apapun yang istrinya itu inginkan demi menebus kesalahannya karena sudah membuat gadis itu terluka. Terhitung hari ini adalah hari kedua Yasmin sakit, gadis itu juga harus absen masuk kuliah karena Raga tidak mengizinkannya masuk sampai dia benar-benar pulih. Yasmin sendiri fine-fine saja selama semua yang ia minta dipenuhi. Terlihat seperti memanfaatkan kesempatan, tapi Yasmin tidak peduli. Gadis itu menganggapnya sebagai balas dendam karena selama ini Raga selalu mengancamnya ini itu.Saat ini sepasang suami istri itu sedang menonton acara televisi setelah selesai makan malam. Lebih tepatnya hanya Raga saja yang menonton karena sejak tadi Yasmin sibuk dengan ponselnya. Ditengah aktifitas mereka, tiba-tiba Yasmin memanggil Raga. Gadis itu memintanya untuk duduk disebelahnya, tampaknya ada sesuatu yang ingin ia perlihatkan pada Raga."Raga, l
Yasmin menatap kaget sosok Keenan yang saat ini berdiri di depannya. Setelah hampir satu minggu tidak masuk kampus karena sakit, hari ini gadis itu memutuskan untuk masuk begitu luka bekas jahitannya sudah benar-benar sembuh. Saat baru sampai kampus, gadis itu dikejutkan dengan sosok Keenan yang tiba-tiba menghadangnya. Pria itu mengatakan padanya jika ada yang ingin dia bicarakan dengannya.Keenan membawa Yasmin ke sebuah taman yang berada di kampus, kini keduanya tengah duduk bersampingan di kursi yang berada di taman. Cukup lama Keenan hanya diam tanpa mengeluarkan suaranya. Yasmin pun juga sama, gadis itu memilih diam karena sejujurnya dia masih cukup trauma dengan Kejadian beberapa saat yang lalu ketika Keenan mempermalukannya di depan umum.Hingga beberapa saat kemudian, Yasmin yang teringat jika sebentar lagi akan ada kelas pun akhirnya membuka suara "Ada apa? Lo mau bicara apa?" tanyanya. Ketahuilah, gadis itu cukup gugup saat ini. Dia belum siap bertemu dan berbicara dengan o
Melihat Raga sibuk dengan laptopnya diruang tengah, Yasmin pun menghampiri pria itu kemudian mendudukan dirinya tepat disampingnya. Menyadari kedatangan Yasmin, Raga langsung menoleh. Menatap gadis itu sambil bertanya "Ada apa?". Tanpa mengatakan apapun, Yasmin menyerahkan sebuah paper bag berisi PS5 yang Keenan kembalikan tadi pada Raga. Raga terlihat mengerutkan bingung melihat Yasmin memberikan sesuatu padanya. Karena penasaran, pria itupun langsung membuka paper bag itu. "Bukannya ini kado yang kamu belikan buat Keenan?" tanyanya begitu mengetahui jika paper bag itu berisi PS5 yang waktu itu Yasmin belikan untuk Keenan. Yasmin mengangguk, gadis itu mengatakan jika dia sudah meminta kado itu kembali sesuai dengan yang Raga usulkan beberapa hari yang lalu. Yasmin sengaja berbohong jika dirinya yang meminta sendiri kado itu kembali bukan Keenan yang mengembalikannya karena takut Raga akan menertawakannya. "Kamu meminta kembali kadonya? Are you sure?" tanya Raga memastikan. Pria it
"Kamu mau kemana?"Sambil melipat kedua tangannya di depan dada, Raga meneliti penampilan Yasmin dari atas sampai bawah. Pria itu berdecih sebal melihat pakaian yang saat ini gadis itu kenakan. Dress ketat dengan panjang diatas lutut berwarna hitam tanpa lengan membuat Yasmin terlihat sangat sexy. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, mau kemana gadis itu pergi semalam ini dengan pakaian seminim itu? Pikirnya."Nongkrong," balas Yasmin singkat dengan nada kesalnya."Sama siapa?" Sambil memutar bola matanya malas, Yasmin sangat malas membalas pertanyaan yang baru saja Raga tanyakan. Tapi jika tidak dibalas, pria itu akan terus bertanya sampai ia menjawabnya. Benar-benar menyebalkan. Karena tidak ingin terlalu lama berdebat dengan pria itu, akhirnya Yasmin pun menggunakan nama Naomi sebagai alasannya. Gadis itu mengatakan jika dia ingin keluar bersama Naomi.Sebuah senyuman sinis pun tercetak jelas dibibir Raga. Pria itu bukankah orang yang mudah dibohongi. "Jangan bohong, aku
Merasa ada sesuatu yang menggerilya ditubuhnya, Yasmin pun langsung membuka matanya. Walaupun cukup sulit untuk dirinya tersadar tapi gadis itu mencoba membuka matanya. Betapa terkejutnya dia saat melihat seorang pria paruh baya yang tadi menghalangi jalannya sekarang berada diatas tubuhnya hendak melakukan pelecehan padanya. Dengan cepat Yasmin pun langsung menendang tubuh pria itu hingga berhasil tersingkir dari atas tubuhnya.Melihat dress yang ia kenakan sudah tidak beraturan, dengan sisa kesadarannya Yasmin turun dari ranjang. Gadis itu sudah ingin berlari kabur tapi sialnya pria tadi sudah lebih dulu menahan tangannya. "Hiks siapa kamu? Lepas!!" teriak Yasmin. Gadis itu sangat ketakutan saat ini."Mau kemana sih sayang, kita bahkan belum memulainya."Yasmin menggeleng. Gadis itu mencoba memberontak saat pria tadi menariknya dan membawanya kembali ke ranjang. Yasmin tidak menyangka jika kekuatan pria itu ternyata cukup besar hingga membuatnya kesulitan untuk lepas dari cengkraman
1 Bulan kemudian...Sudah 1 bulan sejak kejadian waktu itu, kini kondisi mental Yasmin sudah mulai membaik. Gadis itu sudah mulai bisa melupakan kejadian yang membuatnya trauma, walaupun belum bisa sepenuhnya hilang tapi setidaknya Yasmin yang dulu sudah mulai kembali. Semua itu berkat bantuan Raga yang tidak pernah lelah menemani dan menghiburnya. Setiap hari selama 1 bulan ini Raga terus mencoba mengembalikan semangat Yasmin, pria itu terus mendorong Yasmin agar bisa bangkit dan melupakan traumanya.Jika sebelumnya hampir setiap malam Yasmin akan terbangun dari tidurnya dan berteriak karena mimpi buruk, sudah 2 minggu ini gadis itu tidak lagi mengalami mimpi buruk itu. Semuanya sudah mulai kembali berjalan normal seperti sebelumnya. Melihat hal itu, Ragapun sangat senang. Akhirnya usaha pria itu tidak sia-sia."Mau makan sendiri atau disuapi?" tanya Raga pada Yasmin yang kini duduk diseberang mejanya.Saat ini kedua orang itu sedang berada dimeja makan untuk makan malam bersama. Mal