Saat ini Raga sedang berada dirumah sakit. Malam ini ia akan menginap disana untuk menemani Yasmin karena dokter menyarankan untuk Yasmin dirawat inap selama kurang lebih 2 hari kedepan sampai kondisi wanita itu dan janinnya baik-baik saja.Sejak tadi Yasmin hanya diam mengalihkan pandangannya dari Raga. Wanita itu masih enggan menatap atau berbicara dengan suaminya. Menyadari hal itu, Raga memilih diam karena dia tidak ingin membuat Yasmin marah dan akhirnya akan mempengaruhi kondisi kandungannya.Ngomong-ngomong kedua orang tua mereka belum mengetahui tentang kehamilan Yasmin. Yasmin masih belum ingin memberitahu orang tuanya tentang kehamilannya sedangkan Raga juga memutuskan untuk menyelesaikan masalahnya terlebih dulu sebelum memberitahu orang tuanya."Yasmin, aku minta maaf karena baru bisa datang sekarang. Tadi aku baru saja pergi ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA dengan anakku."Mendengar kalimat yang baru saja Raga katakan membuat Yasmin langsung menoleh kearahnya. Kemar
"Bayu stop! Kamu mau membawa Leona kemana?!!"Suara tangisan Leona terdengar begitu keras saat Bayu memaksanya untuk ikut dengannya. Pria itu tiba-tiba mendatangi apartemen Devandra dan langsung membawa paksa Leona. Bayu ingin mengambil alih Leona karena Devandra tidak ingin kembali padanya. Karena tidak ingin anaknya ikut dengan Bayu, Devandra pun berusaha untuk menahannya. Wanita itu tidak rela anaknya ikut dengan pria yang sudah menyakiti anaknya selama ini."Kamu tidak berhak membawa Leona! Kembalikan Leona!!" teriak Devandra. Wanita itu sudah ingin menarik tangan Leona yang terus menangis namun dengan cepat Bayu mendorongnya."Kenapa aku tidak berhak? Leona anak kandungku. Aku berhak atas dirinya!!""Hiks aku tidak mau ikut om Bayu! Aku anak papa Laga bukan anak om Bayu," sahut Leona sambil menangis dan memberontak minta dilepaskan.Mendengar kalimat yang baru saja Leona katakan membuat Bayu marah. Pria itu langsung menatap ke arah gadis kecil itu. "Leona dengarkan aku, kamu buka
Setelah menjelaskan semua kesalahpahaman yang terjadi, akhirnya hubungan Yasmin dan Raga kembali membaik. Yasmin sudah bisa menerima penjelasan Raga, wanita itu percaya jika suaminya tidak mungkin menghianatinya. Setelah semuanya kembali membaik, mereka akhirnya bisa melanjutkan hidup rumah tangga bersama."Raga, kamu yakin ingin melaporkan Devandra ke kantor polisi?" tanya Yasmin.Mendengar Yasmin memanggilnya dengan sebutan aku-kamu bukan lo-gue lagi membuat Raga cukup terkejut. Lantas pria itu langsung bertanya kenapa istrinya tiba-tiba mengubah panggilannya. "Kamu sudah tidak menggunakan panggilan lo-gue lagi?"Yasmin menyunggingkan senyum tipisnya, wanita itu mengangguk sebagai balasannya. "Aku merasa jika panggilan itu kurang pantas. Aku ingin merubah kebiasaanku. Sekarang aku ingin menjadi istri yang baik dan ibu yang baik untuk calon anak kita."Raga mengembangkan senyumnya lebar. Pria itu sangat senang mendengar apa yang baru saja Yasmin katakan. Rasanya sangat lega mendengar
1 tahun kemudian... "Leona awas!!" Sebuah mobil melaju dengan cukup kencang kearah Leona yang sedang mendorong kereta bayi. Suara tabrakan yang cukup keras terdengar membuat semua orang yang berlalu lalang dijalan itu langsung menoleh dan berlarian kearah sumber suara. Dengan air mata yang sudah mengalir deras Yasmin berlari kearah kerumuanan itu. Tadinya wanita itu sedang membeli minuman untuk Leona yang katanya sedang haus. Karena tempat membeli minuman itu hanya berada disebrang jalan, akhirnya Yasmin meminta Leona untuk menunggu disamping mobil sambil menjaga adiknya yang merupakan anak kandung Yasmin yang sudah lahir 3 bulan yang lalu. Namun saat Yasmin hendak kembali ke mobil, ia melihat dari arah lain ada mobil yang melaju dengan sangat kencang kearah kedua anaknya. Yasmin yang melihat hal itu sudah ingin berlari namun sayangnya ia terlambat karena mobil itu sudah lebih dulu menabrak pembatas jalan didekat tempat Leona dan adiknya berada. "Anakku! Tolong minggir, aku harus m
Beberapa bulan kemudian...Seorang wanita cantik dengan mengenakan dress hitam selutut terlihat berjalan memasuki kawasan sebuah kampus. Tidak lupa wanita itu juga menggandeng seorang anak kecil yang tidak kalah cantik dengan dirinya. Yasmin bersama Leona baru saja sampai dikampus tempat Raga mengajar. Beberapa saat yang lalu sepulang menjemput Leona disekolahnya, Yasmin mendapat kabar dari Naomi jika Raga sedang bersama banyak mahasiswa baru, pria itu katanya sedang menanggapi semua godaan-godaan mahasiswa baru itu. Tanpa pikir panjang Yasmin pun langsung berputar arah menuju kampus. Tidak lupa wanita itu juga mengajak Leona agar semua orang tahu jika ternyata dosen yang mereka kagumi itu sudah mempunyai anak istri.“Ma, itu papa!” Seru Leona sambil menunjuk kearah Raga yang sedang duduk dikursi kantin dengan dikelilingi banyak mahasiswa baru.Sambil mengepalkan kedua tangannya kuat Yasmin menatap kesal kearah sang suami. Ternyata selama ini suaminya sering dekat dengan perempuan la
Seorang pria tampan menatap gadis didepannya. Pria itu tampak begitu kesal, tapi yang ditatap justru acuh tak acuh seolah tidak pernah melakukan kesalahan apapun. Tidak jauh dari mereka berdiri, seorang pria paruh baya ikut menatap jengkel gadis itu."Ayah, pokoknya Aku tidak mau menikah dengannya!" Teriak Yasmin kesal. Yasmin adalah nama gadis itu.Hari ini adalah hari pernikahan Yasmin dengan Raga, Pria yang menjadi dosen dikampusnya. Beberapa saat yang lalu Yasmin tertangkap basah oleh calon suaminya itu karena ingin kabur dari pernikahan mereka."Semuanya sudah terlambat, Yasmin. Hari ini adalah hari pernikahan kalian. Sudahlah jangan terlalu banyak protes, sekarang cepat ikut ayah!"Yasmin menolak saat sang ayah ingin menarik tangannya. Gadis itu benar-benar tidak ingin menikah dengan dosen yang paling Ia benci dikampusnya. Yasmin tidak habis pikir kenapa ayahnya sangat ingin menjodo
Yasmin pov.Aku menatap pintu kamar mandi yang ada di dalam kamarku, Ah lebih tepatnya kamarku bersama dosen nyebelin itu. Seharusnya aku menempati kamar yang sama dengan keenan, pria yang sangat aku sukai dan ingin aku nikahi sejak dulu. Tapi semua itu hanya tinggal mimpi saja karena sekarang aku sudah sah menjadi istri dosen menyebalkan itu."Raga buruan, gue juga mau mandi!" Teriakku sambil mengetuk pintu kamar mandi.Setelah itu aku melihat pintu kamar mandi yang terbuka, pria itu sudah selesai mandi tampaknya. Sangat terlihat jelas dari rambutnya yang masih basah akibat keramas."Raga, Raga. Aku ini suamimu, panggil yang benar," Omelnya padaku yang masih berdiri didepan pintu kamar mandi.Aku mendengus kesal, memangnya salah jika aku memanggilnya nama saja? Dia mau aku memanggil apa? Mas? Atau sayang? Hueek sampai kapanpun aku tidak akan sudi memanggilnya dengan
"Raga, Yasmin mana? Nggak ikut sarapan?" Tanya ibu Yasmin saat melihat Raga datang ke ruang makan sendirian."Yasmin sudah berangkat ke kampus tadi pagi, Bu. Katanya nggak mau berangkat bareng saya takut teman-temannya tahu kita sudah menikah," Jawab Raga sambil berusaha tersenyum ramah.Wanita paruh baya itu menatap senyum pria yang saat ini sudah menjadi menantunya. Dengan lembut dia mengusap pelan lengannya dan berkata "Maafin Yasmin, ya. Gadis itu pasti belum bisa menerima pernikahannya. Tapi ibu yakin suatu saat nanti Yasmin pasti mau menerimamu. Ibu harap kamu mau bersabar menghadapi sikapnya itu."Raga terlihat mengangguk menanggapi ucapan ibu mertuanya itu, dia sangat paham mungkin ibu mertuanya takut jika dia akan merasa sakit hati karena sikap Yasmin. "Ibu tidak perlu khawatir, saya sudah sangat hafal sifat Yasmin jadi saya tidak akan mengambil pusing apapun yang dia katakan.""Baguslah, ib