Share

Bab 34

Author: GadihJambi
last update Last Updated: 2025-08-01 16:01:37

“Kenapa kalian semua menatapku seperti itu?” tanya Kaisar dengan raut muka datar saat empat pasang mata menatapnya setajam silet.

Keempat pria beda usia itu sama-sama mendengkus mendengar pertanyaan Kaisar yang datar bak papan penggilasan.

“Paling pendiam dan tidak banyak bicara! Tapi, sekalinya buka mulut langsung membuat orang menangis,” omel Opa Manggala dengan memalingkan mukanya ke samping.

Kaisar menatap datar opanya yang dengan sengaja menyalahkan dirinya yang sudah membuat Dea menangis.

“Kalian semua yang membuat Dea menangis, bukan aku! Coba kalian semua bayangkan jika berada di posisinya? Selama hidupnya ia menanggung derita akibat perbuatan ibunya yang pilih kasih, semena-mena, selalu menyakiti hatinya. Ia bertahan dengan membangun tembok tinggi karena hubungan darah yang sangat ia yakini,” sergah Kaisar panjang lebar.

“Tidak ada anak yang mau dicap sebagai anak durhaka oleh ibunya sendiri. Tidak ada! Tapi, karena satu ucapan kalian, ia bingung dan takut jika semu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 35

    Atas desakan putra dan menantunya, Bu Maisarah akhirnya mau juga menuruti mereka dengan menjadikan keadaan suaminya untuk menekan Dea. “Alah, peduli amat sama ancaman bocah tengik seperti Alatas itu! Masa Ibu takut sama anak yang Ibu lahirkan sendiri? Anak yang melawan seperti Alatas itu, ancam saja dengan kata-kata anak durhaka, pasti dia takut dan patuh dengan semua perintah Ibu,” cibir Siska dengan sengaja memanas-manasi hati Bu Maisarah. “Mbak Siska benar, Bu! Aku ini kakak laki-lakinya, aku juga mau lihat sejauh mana ia akan memukuli kakak laki-laki yang seharusnya ia hormati sebagai bakti seorang adik,” sahut Ghufron ikut menambahkan bumbu dengan membanggakan derajatnya sebagai kakak laki-laki. Raisa hanya mengangguk membenarkan perkataan dua orang itu agar Ibu mertuanya tidak ragu-ragu lagi untuk mengikuti perkataan anak-anaknya. Karena desakan dan bujukan mulut manis mereka yang menyanjung derajat tinggi seorang Ibu seperti dirinya, Bu Maisarah yakin untuk melakukan ap

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 34

    “Kenapa kalian semua menatapku seperti itu?” tanya Kaisar dengan raut muka datar saat empat pasang mata menatapnya setajam silet. Keempat pria beda usia itu sama-sama mendengkus mendengar pertanyaan Kaisar yang datar bak papan penggilasan. “Paling pendiam dan tidak banyak bicara! Tapi, sekalinya buka mulut langsung membuat orang menangis,” omel Opa Manggala dengan memalingkan mukanya ke samping. Kaisar menatap datar opanya yang dengan sengaja menyalahkan dirinya yang sudah membuat Dea menangis. “Kalian semua yang membuat Dea menangis, bukan aku! Coba kalian semua bayangkan jika berada di posisinya? Selama hidupnya ia menanggung derita akibat perbuatan ibunya yang pilih kasih, semena-mena, selalu menyakiti hatinya. Ia bertahan dengan membangun tembok tinggi karena hubungan darah yang sangat ia yakini,” sergah Kaisar panjang lebar. “Tidak ada anak yang mau dicap sebagai anak durhaka oleh ibunya sendiri. Tidak ada! Tapi, karena satu ucapan kalian, ia bingung dan takut jika semu

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 33

    “Tu-tunggu dulu! Apa maksud Kakek bicara seperti itu? Mana mungkin saya mirip dengan anaknya teman Kakek dan Opa?” ucap Dea dengan muka terkejut dan membantah keras hal itu. Tubuhnya gemetaran melihat mata Opa, Oma dan Mami mertuanya menatap dirinya dengan tatapan menyiratkan jika mereka terpengaruh dengan dugaan Kakek Hutama. “Pa, kalau dilihat-lihat lebih detailnya, Dea memang punya banyak kemiripan dengan Angelina saat masih muda dulu. Apalagi mereka berdua punya iris mata yang sama-sama jernih dan hangat. Duh, kenapa aku sampai tidak kepikiran akan kemiripan mereka ya?” Mami Berliana menggumam seolah mengeluh pada dirinya sendiri yang tidak peka terhadap menantunya. “Iya, ya, Mama juga gak kepikiran. Padahal dulu waktu melihat foto yang dikirimkan Keenan, Mama sudah merasa tidak asing sama senyum dan iris mata yang dimiliki Dea,” sahut Oma Farida ikutan bicara. Mereka berdua asyik mengeluhkan kecerobohan mereka di masa lalu, dan tidak menghiraukan reaksi terkejut, syok,

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 32

    Alatas pergi mengunjungi ayahnya yang masih terbaring di rumah sakit. Avin memindahkan ayah mertuanya ke kamar khusus meskipun masih koma agar gampang dijenguk oleh anak-anaknya. Air mata pria itu langsung menetes melihat wajah damai ayahnya yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Ia masuk, lalu meletakkan semua barang-barang yang ia bawa di atas meja sudut sebelum ia tata di loker yang sudah disiapkan khusus untuk penjaga pasien. “Yah, kapan Ayah bangun dan berkumpul bersama aku dan Kak Dea? Apa Ayah gak kangen sama Audrey? Audrey sekarang bertambah gemoy dan makin pintar... Audrey pasti pengen main sama Kakungnya, Ayah bangun dong?” Suara serak Alatas yang terisak memenuhi ruangan. Tangannya memegang tangan ayahnya yang dingin karena terpapar udara pendingin. “Aku cuma punya Ayah dan Kak Dea, dan aku gak bisa hidup tanpa kalian berdua. Aku mohon, buka mata Ayah! Aku kangen suara Ayah, aku kangen ngobrol sama Ayah,” isak Alatas. Laki-laki muda itu meluapkan kesedihan

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 31

    Bu Maisarah mengeluh sakit kepala tatkala Ghufron terus mendesaknya untuk menghubungi Dea. Ibu dan anak itu menggeledah semua isi rumah dengan dibantu kedua menantunya mencari sertifikat yang disembunyikan Tuan Wirata Kusuma. Pribadi Ghufron yang memang emosian langsung meledak seperti saat ia kecil dulu. Ia marah-marah sambil menunjuk ibunya karena tidak mendapatkan apa-apa saat menggeledah isi rumah. “Bu, sekarang Ibu harus hubungi Dea! Ancam dia untuk menyerahkan sertifikat rumah! Aku gak mau jabatanku hilang dan aku gak mau dipandang rendah orang-orang lagi! Kalau perlu gunakan tua bangka yang sekarat itu untuk menundukkannya!” teriak Ghufron dengan mencak-mencak sambil napas mengap-mengap. Teriakan kasar Ghufron sore itu memancing emosi Alatas yang baru saja bangun dari tidurnya. Brak! Pintu kamar belakang di banting Alatas dengan keras sehingga terdengar dan mengagetkan semua orang yang ada di rumah termasuk Ghufron dan Bu Maisarah. Bugh! “Bangsat kau! Berani kau m

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 30

    Dea sedang menyuapi bayi kecilnya yang sudah mulai memakan MPASI di usianya yang baru menginjak enam bulan saat Ibu mertuanya datang menghampiri. “De, Keenan bilang kamu pengen belajar jadi perempuan anggun yang bermartabat ya?” tanya Mami Berliana tanpa basa basi. “Iya, Mi. Dea mau jadi istri yang nggak malu-maluin Aa kalau ikut pertemuan penting. Dea mau mengangkat kepala dengan tegak saat bertemu orang-orang penting, bukan menunduk karena merasa minder atau tidak percaya diri,” jawab Dea dengan mimik muka yang serius dan sungguh-sungguh. “Kalau begitu, Mami sarankan kamu belajar tentang etika perempuan bangsawan dan belajar kepribadian perempuan. Hanya saja belajar semua itu lumayan berat untuk orang yang belum pernah belajar hal itu? Mami aja dulunya sering pura-pura sakit biar bisa bolos belajar kelas etika dan kepribadian,” sahut Mami Berliana sedikit mengeluh sambil menceritakan tentang dirinya dulu. Bukannya ketakutan, Dea justru terlihat bersemangat mendengar cerita m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status