Share

Bab 16 Ternyata Cuma Mimpi

"Tolong!" Aku masih berusaha berteriak.

"Alsava, bangun!"

Sayup-sayup terdengar suara wanita. Tapi entah dari mana datangnya. Aku hanya bisa berteriak minta tolong. "Tolong!" Usahaku hanya itu karena tubuh ini terasa kaku bak tertimpa beban yang berat. Mungkin karena Pak Fikri menindihku.

"Bangun, Al."

Seketika aku terkejut dan langsung duduk. Keringat terasa membasahi tubuh. Aku segera membuka mata. Di sampingku ada Mama Fira yang menatapku aneh.

"Pak Fikri," bisikku. Kuedarkan pandangan ke sekiling ruangan kamar. Tak kulihat majikanku itu. Dimana Pak Fikri? Cepat sekali dia lari.

"Al, kamu kenapa? Kamu mimpi buruk?" Mama Fira duduk di sampingku dan mengusap bahuku.

"Hah, mimpi?" Setengah lingkung bertanya pada mertuaku.

"Iya, Al. Kamu pasti mimpi ya. Sampai keringatan begitu." Mama Fira mengusap dahiku.

"Aku mimpi, Ma?" Aku masih saja linglung dengan keadaan. Beberapa kali menelan Saliva penuh rasa ketakutan.

"Ya ampun, Alsava. Memangnya kamu mimpi apaan? Sampai menyebut nama Fikri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status