Beranda / Rumah Tangga / Dinikahi Majikan / Karena kamu ngutang

Share

Karena kamu ngutang

Penulis: Neny nina
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-16 15:16:37

"Boleh kok, Azizah. Semua jadi lima puluh ribu, ya?"

"Kok sampai lima puluh ribu, Bi?"

"Karena kamu ngutang, zah. Beda kalau bayar kontan. Kalau kamu bayar kontan, Bibi akan kasih harga normal!"

"Tapi itu kan terlalu mahal, Bi?"

"Kalau kamu ada uang kontan sekarang, akan Bibi kasih murah! Sebab, seperti kata Pela tadi, belum tentu kamu bisa bayar cepat. Perputaran uang Bibi kan jadi tersendat di kamu!"

Azizah terpaksa mengalah demi supaya adiknya bisa makan. Sebelum dia pamit pulang, Pela bertanya kepadanya soal pekerjaan yang dia tawarkan. "Heh Azizah.... Gimana? Kamu jadi kan ngelamar pekerjaan yang aku kasih?"

"Iya, jadi."

"Bagus, lah. Biar kamu bisa bantu bayar hutang! Kasihan Bi Iyun kalau harus bayar hutang sendiri!"

Setahu Azizah, mereka tidak pernah berbelas kasihan kepada ibunya. Yang ada, mereka selalu menghasut ayahnya yang tidak lain adalah adik kandung wanita bernama Ijah itu agar menceraikan ibunya karena ibunya tidak bisa membahagiakan adik bungsunya itu.

Dia pulang dengan mengabaikan cibiran dari sepupunya dan Bi Ijah. Tadinya dia pikir Bibinya sudah berubah jadi orang yang baik saat dibela di depan anaknya. Tapi ternyata masih rakus dengan uang haram.

Bisik-bisik mereka masih terdengar oleh Azizah yang belum jauh dari tokonya. " Kamu berhasil bikin dia putus dari Rudi?"

"Iya, Ma. Rudi mutusin dia di depan aku. Kan aku lebih cantik dari dia, lebih modis dan kaya lagi." Gelak tawa mereka pecah saat membicarakannya.

Rudi adalah mantan pacar Azizah. Dia mengajak Azizah untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Tapi Azizah menolak dengan alasan dia masih ingin membahagiakan adik dan ibunya.

Pela menghasut Rudi agar memutuskan hubungan mereka. Dia merekayasa perselingkuhan Azizah dengan orang lain agar dia bisa memiliki Rudi. Alhasil, Rudi menerima Pela dan memutuskan hubungannya dengan Azizah.

Sesampainya di rumah, Azizah segera memasak nasi dan telur dadar. Melihat adik-adiknya makan dengan lahap, hatinya bercampur aduk. Ada perasaan sedih, haru dan bahagia.

Ucapan salam terdengar dari arah pintu. Suara salam dari seorang wanita yang membuat hati dan perasaan Azizah menjadi nyaman dan tentram. Segala kekhawatiran, kesedihan dan kebingungannya akan hilang saat mendengar suaranya. Dia adalah ibunya. Ibu yang sangat dia sayangi. Jika bisa dia akan menundukkan seluruh isi dunia di kaki ibunya. Tapi apa daya, dia hanya anak manusia yang mempunyai keterbatasan sebagai manusia.

"Wa'alaikummussalam, Bu."

Dengan senyum sumringah ibunya masuk. Ditangannya terdapat satu kantong plastik yang berisi beberapa bungkus lauk masak. Azizah mengambil bungkusan itu dari tangan ibunya agar ibunya bisa menggendong adik bungsunya yang menghambur ke pangkuan ibunya.

"Makanlah, Nak. Itu lauk dikasih Bu Epi langganan Ibu," suruhnya kepada Azizah dan Ainun.

Saat ibunya sedang asyik bersama adiknya, ayahnya pulang dengan sempoyongan, yang tak lain bernama Doni. Ibunya segera memapah ayahnya untuk masuk ke kamar tidur. Tapi ayahnya menghempaskan tangan ibunya dan berjalan sempoyongan ke arah Azizah.

Setelah menarik salah satu kursi di meja makan, dia berkata, "Heh, Azizah. Besok kamu harus ikut dengan Ayah."

"Kemana, Yah?" tanya Azizah cemas.

"Pokoknya, Kamu ikut saja."

"Mau kamu bawa ke mana anakku?" sela Ibunya yang juga cemas. Firasatnya sudah buruk. Darahnya berdesir karena dia tidak pernah berbuat baik kepada anak-anaknya.

"Mau aku jual untuk bayar hutang judiku!"

"Dasar manusia laknat kamu Doni! Dia itu anak kandungmu sendiri! Bukan barang yang bisa kamu jual untuk melunasi hutang judimu!"

Lelaki bernama Doni itu berdiri dari duduknya dan melayangkan sebuah tamparan yang keras kepada istrinya, hingga membuatnya tersungkur.

"Ibu...." Azizah dan Ainun serempak berteriak dan berlari ke arah ibunya. Sedangkan Akbar hanya berdiri mematung dengan mata melotot ke arah ayahnya.

Setelah ayahnya tertidur, Azizah mengutarakan niatnya untuk menjadi pembantu di sebuah rumah mewah yang tidak jauh dari rumahnya.

"Bu.... Sebetulnya, aku sudah mendapatkan pekerjaan."

"Benarkah, Nak? Pekerjaan apa? Dimana?" tanyanya dengan antusias sambil menyeka air matanya.

"Di jalan mawar, Bu. Rumah yang paling besar. Aku jadi pembantu di sana," terangnya.

"Pembantu?"

"Iya, Bu. Jika aku bekerja di sana, Ayah tidak akan bisa menjualku, Bu. Karena di sana diwajibkan menginap. Jadi aku tidak akan ketemu dengan Ayah. Bagaimana menurut Ibu?"

"Tapi, Nak. Apa kamu bisa bekerja sebagai pembantu? Itu pekerjaan kasar, Nak."

"Gak apa-apa, Bu. Aku pasti bisa, kok. Nanti setiap gajian aku akan kirim uang buat Ibu. Jadi Ibu bisa bayar hutang-hutang kita di warung Bi Ijah."

Dia memang ingin agar anaknya keluar dari rumah terkutuk itu agar lepas dari cengkraman ayahnya. Dia tidak mau anaknya dijual oleh suaminya untuk melunasi hutang judinya. Tapi jika anaknya menjadi pembantu, sesungguhnya hatinya agak berat. Tapi demi bisa mempunyai tempat yang aman untuk anaknya berlindung dia pun akhirnya memberikan izin.

"Baiklah, Nak. Mungkin ini jalan yang terbaik untuk lepas dari ayahmu yang jahannam itu," ucapnya seraya membelai kepala anaknya yang masih sempat-sempatnya tersenyum manis meski air matanya mengalir deras.

Azizah mengemas baju-bajunya yang akan ia bawa ke dalam tas ransel sebelum tidur. Dia ingat pesan ibunya, agar dia keluar dari rumahnya besok pagi-pagi sekali sebelum ayahnya bangun. Karena jika tidak, maka ayahnya tidak akan membiarkan Azizah untuk kabur.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
lucu sekali orang mabuk itu ya. klu jalan sempoyongan tapi masih bisa menampar istrinya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dinikahi Majikan   47

    "Kesabaranku sudah habis. Aku pastikan kamu akan mendapatkan balasannya Azizah," gumam Rudi.Keesokkan harinya, Azizah terbangun di dalam mobil. Seingatnya dia semalam berada di sebuah kamar dengan suaminya Yanto setelah merayakan malam tahun baru."Aduh," ringisnya seraya memegang kepalanya yang terasa berat. Di luar mobil, dia melihat tiga orang laki-laki sedang berbicara, lebih tepatnya sedang bernegosiasi. Satu orang yang tidak dikenalnya, sementara yang dua orang lagi adalah orang yang dikenalnya. Mereka adalah Rudi dan Doni. Azizah kembali menajamkan penglihatannya. Ya, ternyata memang mereka berdua, tidak salah lagi. Azizah segera membuka pintu mobil untuk melarikan diri. Tapi ternyata pintunya terkunci dan tidak bisa dibuka.Ketiga orang itu sekarang masuk ke dalam mobil dan tersenyum sinis kepada Azizah."Dimana saya?! Kenapa saya ada di sini?! Ayah dan Rudi kenapa kalian juga ada di sini?!"Dengan sinis Rudi menjawab pertanyaan Azizah."Kami di sini untuk menjualmu! Uangnya

  • Dinikahi Majikan   46

    Hari-hari berlalu tanpa ada kegaduhan. Doni seperti menghilang ditelan badai semenjak dia melancarkan aksinya. Yuni sudah mulai tenang. Azizah juga tidak lagi mencemaskan adik-adiknya akan diculik oleh sang ayah.Malam ini adalah malam tahun baru. Mereka semua yang ada di rumah Yanto sedang bersiap-siap untuk merayakan tahun baru ke sebuah pantai.Setelah menempuh perjalanan beberapa jam, akhirnya mereka sampai di sebuah pantai yang indah."Ayo masuk, Sayang." Elena menuntun Azizah masuk ke sebuah villa yang sangat indah."Ini adalah villa kita." "Indah sekali, Ma." Azizah memandang takjub keindahan villa itu. "Kamu akan lebih kagum lagi jika melihat pemandangan laut dari balkon. Ayo mama tunukkan," ajak Anita kemudian.Sesampainya di balkon, Azizah benar-benar terpesona dengan pemandangan laut yang tampak dari sana.Elena mencoba memanfaatkan waktu untuk mendekati Yanto disaat Azizah sibuk dengan mertua, ibu dan adik-adiknya."Sayang. Sudah lama kita tidak ke sini, ya?" Elena meran

  • Dinikahi Majikan   45

    Tok. Tok. Tok.Suara ketukan pintu membuat perhatian Azizah teralihkan. Dia yang tadinya saling pandang dari balik kaca transparan bersama sang suami, kini menoleh ke arah pintu."Masuk," seru Azizah.Ternyata Rudi yang datang dengan membawa beberapa laporan."Setelah memeriksa sejenak, Azizah berucap dengan nada dingin."Kenapa laporannya jadi berbeda dengan aslinya?!""M_maksudnya?""Pak Dino sudah menyerahkan tentang laporan gaji karyawan yang banyak potongannya. Saya harap Pak Rudi segera menyelesaikannya dalam satu bulan. Laporan ini sangat tidak akan bagus jika sampai ke tangan Pak Yanto. Jadi tolong kerja samanya. Berhenti jadi orang culas, karena itu akan menyengsarakan dirimu sendiri. Atau... kamu mau mendekam di penjara?!"Yanto terperangah dan berkeringat dingin mendengar kata-kata Azizah. Dalam hatinya berkata, "Sombong sekali dia sekarang. Baru sehari menjadi bos sudah sok-sokan gayanya. Tapi aku ti

  • Dinikahi Majikan   44

    Rudi merasa bersyukur karena Azizah menolak menolong Pela secara halus. Karena dia tidak mau kebusukannya di perusahaan akan ketahuan oleh Pela. Mau ditaruh di mana mukanya jika dia ketahuan korupsi. Pela pasti akan membatalkan rencana pernikahan mereka. Rudi menyeka keringat yang ada di keningnya dan menghembuskan napas secara perlahan."Azizah benar, Sayang. Dan... menurutku, sebaiknya kamu tidak usah bekerja lagi. Kita kan mau menikah, jadi, biar aku saja yang bekerja.""Umm, so sweet...." Pela menggenggam tangan Rudi dengan mesra..Azizah sedikit merasa kecewa mendengar Rudi melarang Pela untuk bekerja. Apalagi melihat kemesraan yang mereka tunjukkan di depan Azizah. Dia bermonolog dalam diam."Ternyata Rudi memang sangat mencintai Pela. Jika tidak, dia tidak akan melarang Pela untuk bekerja. Pela memang sudah mengisi hatinya. Sedangkan aku hanya sekedar penjaga jodoh sepupuku. Nasibnya memang jauh lebih baik dariku. Walaupun sekarang aku sudah menikah, suamiku tetap milik perempu

  • Dinikahi Majikan   43

    Elena terperangah hingga matanya melotot mendengar ancaman dari Azizah. Tapi Azizah mengulang kembali ancamannya."Kalau kamu berani mempermalukan aku di depan para tamu, aku pastikan semua orang akan mengetahui tentang perselingkuhan mu dengan Nofer mantan pacarmu."Elena terperangah mendengar ancaman dari Azizah. Dia tidak menyangka gadis lugu seperti Azizah akan berani mengancamnya."S_siapa Nofer? Jangan mengada-ada, kamu! Beraninya kamu mengancamku dengan membuat kebohongan!"Mendengar Elena mengatakan itu, Azizah tertawa kecil. "Elena, Elena. Aku pernah melihatmu bermesraan dengan Nofer di Mall, seperti halnya yang mas Yanto lihat. Tadinya aku pikir, cuma aku yang lihat. Tapi ternyata, mas Yanto juga melihatnya. Yah aku kasihan melihatmu bertengkar dengan mas Yanto. Tapi jika kamu mempermalukan aku nanti, bukan cuma dengan mas Yanto, tetapi, kamu akan bertengkar dengan mama dan papa mertua juga. Sebagai bonusnya, kamu akan menjadi bahan perbincangan semua orang. Bagaimana, Elen

  • Dinikahi Majikan   42

    "Kurang ajar! Kenapa aku bisa ketahuan. Yang lebih parahnya lagi, paman juga terseret. Gara-gara dia, paman harus dirawat di rumah sakit."Selama ini aman-aman saja. Tidak ada pemeriksaan gaji karyawan atau pun tentang uang bahan baku. Rudi bekerja sama dengan pamannya untuk menilap uang perusahaan karena dilihatnya sang Presdir jarang masuk ke perusahaannya. Tapi semenjak dia menikah, dia jadi sangat rajin memeriksa segala sesuatunya. Keadaan jadi sangat buruk untuk Rudi dan pamannya.Walau terasa lama, tapi akhirnya waktu berlalu. Rudi masih menimbang-nimbang apakah ia akan datang menghadiri pesta yang diadakan oleh bosnya. Pesta untuk memperkenalkan istrinya.Tapi dia memang harus pergi ke pesta itu, karena Yanto sudah memberikan signal kepadanya dengan memberikan keputusan jangka waktu jatuh tempo pelunasan uang gaji karyawan yang ia korupsi.Dia segera menghubungi Pela. Pela sangat senang sekali karena Rudi mau mengajaknya ke pesta yang diadakan bosnya. Tapi sayangnya dia merasa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status