Share

Bab 10. Cepat Pilih Salah Satunya.

Doni menatap punggung Rani, dia melihat begitu besar kekecewaan yang tidak mudah Doni hilangkan.

Ingin sekali Doni mengejar, tapi dia tidak mau kembali membuat Rani sedih.

Dia sadar, semua ini memang salahnya yang tidak bisa bersikap tegas pada Mawar.

Tadi, setelah Doni sampai di rumah Mawar, dia melihat Mawar tengah menangis dengan luka di tangannya.

“Apa yang terjadi!” Doni menatap Mawar dan beberapa pelayan bergantian.

“Dia datang lagi, Don. Dia datang lagi!” Mawar menangis dengan memeluk lutut.

Doni mendekat, memeluk dan mengusap punggung, “kamu jangan takut, ada aku di sini.”

Mawar semakin menangi, memeluk Doni dengan mata menatap para pelayan supaya pergi.

“Ka_karena sudah ada Tuan di sini, kami akan pergi.”

“Ya, kami mohon jaga Nona, karena saat ini dia tengah rapu, Tuan.”

“Kapan orang itu datang?” Doni berucap dengan mata penuh amarah.

“Setengah jam yang lalu, saat ini dia tengah tertidur

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status