Share

Bab 12. Panggilan Menyeramkan

Doni langsung membekap Rani dengan ciuman, tanpa memedulikan orang lain yang melihat kelakuannya.

“emmmh!” Rani memukul dada Doni karena kehabisan nafas.

“Apa ... yang  ... An, Mas lakukan!” Rani bicara dengan nafas yang tersengal-sengal.

“Non Rani tidak apa?” Pak satpam menegur ketika dia sadar dari sok.

“Apa perlu Saya_”

Rani menggeleng, “tidak apa-apa, Pak. Dia_”

“Saya calon suaminya, jadi bisakah Saya membawanya malam ini?” Doni maju sembari menggenggam tangan Rani.

“Oooh, calon suami. Tapi, maaf Den. Bapak tidak bisa mengizinkan_”

“Bapak, jangan takut, Saya membawanya ke rumah ujung!” Doni menunjuk jalan sebelah kanan darinya sekarang.

Satpam terkejut karena, rumah ujung adalah rumah paling besar, dan itu dihuni oleh seorang laki-laki yang begitu dermawan. Seluruh penghuni di kawasan itu pasti kenal dengannya pun men

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status