Share

Belum selesai

Pandu terus menatap lekat Zita yang sedang menikmati pudding buah kiriman Dety, wanita itu kembali datang ke rumah sakit sore hari. Tangannya meraih tisu di atas atas, ia bersihkan sudut bibir Zita perlahan. Kedua mata Zita justru melirik sebal ke suaminya itu.

"Aku bukan anak kecil, Mas Pandu. Bisa lap sendiri mulut aku!" ketusnya sembari merebut tisu dari tangan suaminya.

"Kan aku mau manjain istri aku," jawaban Pandu membuat Zita berdecak.

"Kenapa? Ngerasa bersalah? Istrinya bisa aja keguguran gara-gara ditendang nenek lampir itu." Semakin judes saja, kan. Pandu mendengkus, ia meraih tangan kanan Zita yang sudah tak memegang sendok, karena Pandu sudah meletakkan kotak pudding ke atas nakas. Telapak tangan Zita ia tempelkan ke wajah, kedua mata Pandu terpejam, meresapi kelembutan tan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status