Beranda / Romansa / Dinikahi Pria yang Pernah Kucampakkan / Kamu Harus Membuatku Lebih Puas

Share

Kamu Harus Membuatku Lebih Puas

Penulis: Young Lady
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-21 19:07:10

Ilona spontan bersingkut mundur ke ujung ranjang karena terkejut dan khawatir Reinhard melakukan sesuatu padanya. Meskipun mereka telah resmi menikah, dirinya belum siap jika lelaki itu meminta haknya. Namun, Reinhard hanya melempar sebuah berkas.

Ilona langsung menetralkan ekspresinya dan mengubah posisinya menjadi duduk tegak. Reinhard tampak sangat membencinya. Seharusnya, ia tidak perlu khawatir lelaki itu melakukan sesuatu padanya. Pernikahan ini tak akan seperti pernikahan pada umumnya.

Reinhard langsung memutar tubuhnya dan melangkah menuju sofa yang tersedia di kamar tersebut. Lelaki itu duduk, kemudian bersandar di sofa tanpa melepas tatapan tajamnya dari Ilona. Ilona melirik kertas yang Reinhard lemparkan tadi dengan kening berkerut.

“Apalagi yang kamu tunggu? Apa kamu ingin membuatku berubah pikiran?”

Suara bariton Reinhard berhasil menyadarkan Ilona dari lamunannya. Wanita itu spontan menoleh ke arah lelaki di hadapannya dengan delikan tajam.

Ilona meraih berkas yang Reinhard berikan tadi. Kemudian membaca bagian atasnya sekilas. “Ini untuk apa?” tanya wanita itu sembari melirik Reinhard. “Kontrak pernikahan?”

“Ya, cepat kamu tandatangani! Kontrak itu sebagai jaminan supaya kamu tidak bertingkah macam-macam! Aku bisa menuntutmu jika kamu berani melanggar,” tutur Reinhard tanpa menghilangkan nada perintah dalam suaranya.

Ilona mencibir pelan. “Aku tidak akan menandatangani berkas ini sebelum membaca semuanya. Kamu sangat picik, bisa saja kamu mencantumkan sesuatu yang membuatku rugi.”

“Hanya lima menit,” cetus Reinhard sembari melirik arloji mahal yang melingkar di pergelangan tangannya.

Ilona langsung membaca setiap kata yang tertulis di dalam kontrak itu dengan saksama. Tak ingin ada satu kata pun yang terlewat. Ia tidak menyangka Reinhard sampai menyiapkan kontrak tertulis seperti ini. Sebab, lelaki itu tak pernah membahasnya.

Keningnya mengerutkan ketika menyadari sesuatu yang aneh dari isi kontrak di tangannya. Dari lembaran kontrak tersebut, kebanyakan hanya membahas tentang hukuman yang harus Ilona terima jika melanggar kontrak ini. Dan dalam kontrak tersebut, isinya hanya disebutkan jika Ilona harus mematuhi apa pun yang Reinhard inginkan.

“Kamu memintaku menuruti semua keinginanmu? Maksudnya apa? Kenapa tidak kamu jelaskan secara spesifik di sini?” tanya Ilona dengan mata memicing. “Aku tidak mau tandatangan jika perjanjiannya tidak jelas!”

Perjanjian yang tertera dalam kontrak ini sangat menjebak. Isinya memang sederhana, jika Ilona ingin keluarganya hidup aman tanpa gangguan, dirinya hanya perlu mengikuti seluruh keinginan Reinhard.

Namun, kalimat tersebut memiliki makna ganda. Jika Ilona setuju, itu tandanya ia harus siap melakukan apa pun Reinhard inginkan. Tidak ada penjelasan tentang keinginan seperti apa saja yang termasuk ke dalamnya. Dan lelaki itu pasti akan memanfaatkan situasi untuk membuatnya tersiksa.

Ilona memang sudah menyerahkan diri pada Reinhard, tetapi bukan berarti lelaki itu bisa melakukan apa saja sesuka hati. Ada banyak batasan yang perlu ditegaskan di sini dan Ilona akan memperjuangkan haknya. Memperjuangkan sisa-sisa harga dirinya.

Reinhard langsung berdiri dan melangkah mendekati Ilona. “Aku hanya memintamu mengikuti keinginanku, semua yang aku inginkan. Bagian mana yang perlu aku jelaskan lagi?”

“Kamu akan menggunakan kontrak ini untuk membuatku tunduk pada seluruh keinginan gilamu itu?” tuduh Ilona sembari tertawa sinis.

Ilona tahu Reinhard membencinya. Lelaki itu menawarkan pernikahan padanya hanya demi membalas dendam. Bodohnya, ia malah menyetujui dengan mudah karena merasa tak memiliki pilihan lain. Dan sekarang dirinya harus terjebak di sini.

“Memang itulah tujuanku menikahimu. Jangan pernah berharap aku akan memperlakukan dirimu seperti ratu.” Reinhard berhenti melangkah di depan Ilona, tatapannya berubah tatapan dengan rahang yang mengeras.

“Kamu meninggalkanku saat aku sekarat. Sekarang aku memungutmu, harusnya kamu cukup berterimakasih padaku,” imbuh lelaki itu sinis.

Ilona mencengkeram berkas pernikahan kontrak yang ada di tangannya. Kesalahannya di masa lalu memang sangat fatal. Ia menyadari kebodohannya. Ilona tetap mempertahkan ekspresi datarnya, tak ingin membuat Reinhard merasa menang karena telah berhasil mengusiknya.

Ilona berdecih pelan meskipun tak urung ia tetap meraih bolpoin yang Reinhard berikan padanya. Wanita itu segera membubuhkan tandatangannya dan mengembalikan berkas tersebut pada Reinhard, nyaris melemparnya karena sudah terlampau kesal.

Reinhard menerima berkas tersebut dengan senyum puas yang terlukis di wajahnya. “Kamu mengatai aku iblis, ‘kan? Nikmati saja kehidupan barumu dengan iblis ini selamanya. Welcome to my world.”

“Puas?” sindir Ilona sinis.

Ilona ingin menyesali keputusannya, namun tak ada kesempatan lagi untuk melakukan itu. Pada kenyataannya, ia memang tidak memiliki pilihan lain. Apalagi ia tahu Reinhard tak akan berhenti mengusiknya sebelum keinginan lelaki itu tercapai.

"Ini belum apa-apa, Sayang. Hari-hari berikutnya, kamu harus membuatku lebih puas lagi," imbuh Reinhard dengan tatapan penuh makna.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Dinikahi Pria yang Pernah Kucampakkan    Kesempatan Kedua

    Ancaman yang Reinhard lontarkan berhasil membuat Ilona tak memberontak lagi. Terpaksa ia pasrah saja membiarkan Reinhard menyetel video menjijikkan tersebut. Namun, sebisa mungkin dirinya melihat ke arah lain. Reinhard benar-benar gila sampai mempertontonkan video seperti ini padanya. Dari video yang Reinhard tunjukkan itu, sekilas Ilona melihat sosok Merisa yang sedang melakukan ‘sesuatu’ dengan seorang lelaki. Tentu saja lelaki yang ada dalam video tersebut bukanlah Reinhard. Sosok itu tampak asing, namun kalau tidak salah lelaki itu adalah salah satu aktor pendatang baru yang pernah ia lihat di televisi. Entah apa maksud Reinhard menunjukkan video seperti itu sebenarnya. Ilona ingin menyumpahi lelaki itu dalam hati. Namun, ia ingat kalau dirinya sedang hamil saat ini. Katanya tidak baik menyumpahi orang saat dalam keadaan hamil. Alhasil, Ilona hanya bisa menahan kesal hingga video berdurasi cukup lama itu selesai diputar. “Sudah puas?! Sekarang aku i

  • Dinikahi Pria yang Pernah Kucampakkan    Lihat atau Aku Cium

    Tidur lelap Ilona terusik karena merasa tubuhnya terguncang. Matanya kembali terbuka bersamaan dengan Reinhard menurunkan tubuhnya di atas ranjang. Tatapan keduanya terkunci selama beberapa saat. Kalau bukan karena terdengar suara ketukan dari luar, mungkin mereka akan bertahan dengan posisi yang sama lebih lama. Reinhard kembali membawa Ilona ke rumahnya. Padahal Ilona benar-benar tak ingin lagi tinggal di rumah ini. Ilona akan jauh lebih senang jika Reinhard membawanya ke rumah yang ditempati ibu dan kakak tirinya. Walaupun di sana ia juga kurang nyaman, lebih baik tinggal di sana daripada di rumah ini. Setelah menyelimuti Ilona sebatas dada, Reinhard segera menegakkan tubuhnya, kemudian melangkah mundur. “Masuk!” sahutnya seraya berjalan memutari ranjang dan menempati sisi yang kosong di samping Ilona. Dua orang pelayan yang masing-masing membawa menu makanan lengkap memasuki kamar Ilona. Kantuk Ilona langsung hilang seketika melihat banyaknya makana

  • Dinikahi Pria yang Pernah Kucampakkan    Aku Tidak Akan Melepasmu

    PLAK!Ilona menampar Reinhard dengan sisa tenaga yang wanita itu miliki. Andai tubuhnya tidak selemah ini, ia pasti bisa menampar Reinhard lebih kuat lagi. Dari semua orang yang mengetahui kondisinya sekarang, hanya lelaki ini yang tega berkata seperti itu. Bahkan, Reinhard mengatakan kata-kata itu dengan begitu santai. Deru napas Ilona berubah memburu, wajahnya merah padam. Setetes air mata meluncur dari sudut matanya dan wanita itu langsung menghapusnya secara kasar. “Kalau kamu ingin aku menggugurkan anak ini, lebih baik sekarang kamu pergi! Aku lebih tahu yang terbaik untuk diriku sendiri!”Selama ini Ilona berpikir jika Reinhard akan bersikap sama seperti dulu. Reinhard selalu mengatakan kalau ia tidak boleh menyakiti darah daging lelaki itu. Namun, sekarang Reinhard begitu mudah menyarankan dirinya untuk mengikuti saran dokter itu. Secara tidak langsung, Reinhard mengatakan kalau dia tidak membutuhkan apalagi menginginkan janin yang bersem

  • Dinikahi Pria yang Pernah Kucampakkan    Gugurkan Saja

    Amarah masih terpampang jelas di wajah Reinhard yang merah padam. Beberapa luka lebam membekas di wajahnya, namun tidak ada niatan untuk mengobati luka-luka tersebut. Hanya untuk kali ini saja, lelaki itu membiarkan seseorang yang membuat wajahnya babak belur bernapas bebas. Setelah memberitahukan kehamilan Ilona, Adrian kembali memberikan beberapa pukulan di wajahnya. Lelaki yang pernah menghancurkan hidup adiknya itu menceritakan apa yang terjadi pada Ilona saat ini. Tentang berapa besar resiko dari kehamilan Ilona ini. Ia juga sudah bertemu dengan dokter yang menangani Ilona. Pendarahan yang Ilona alami sudah berhenti sebelum Reinhard datang. Saat lelaki itu datang, Ilona sudah dipindahkan ke ruang perawatan. Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda wanita itu akan sadarkan diri. Meskipun begitu, menurut dokter yang menangani Ilona, wanita itu dan janinnya baik-baik saja. “Kamu berhutang penjelasan padaku,” ucap Reinhard berbisik. Kedua

  • Dinikahi Pria yang Pernah Kucampakkan    Membongkar Rahasia Besar

    [“Ilona! Apa yang terjadi?! Ilona! Bangun! Ya ampun ... darah.”]Adrian yang masih menunggu respon Ilona atas pertanyaannya semakin panik mendengar suara lain yang tiba-tiba terdengar dari ponsel adiknya. Ditambah lagi kalimat-kalimat yang wanita itu lontarkan membuatnya mulai berpikir negatif. Lelaki itu berusaha mengingat pemilik suara ini sebelum kembali berseru. “Vania, apa yang terjadi pada Ilona? Apa maksud perkataanmu barusan?!” cerca Adrian dengan suara lebih lantang, berharap wanita di seberang sana mendengar suaranya. Ia abaikan tatapan penuh tanya dari beberapa rekannya. “Vania! Katakan apa yang terjadi?! Darah siapa yang kamu maksud barusan?”Cukup lama hanya deru napas seseorang yang terdengar sebelum suara putus-putus Vania menyahuti cercaan Adrian. [“A-aku tidak tahu apa yang terjadi. Saat aku datang Ilona sudah seperti ini, dia pingsan. Ada darah cukup banyak mengalir dari kakinya.”]Adrian terbelalak. “Minta bantuan pada siapa pu

  • Dinikahi Pria yang Pernah Kucampakkan    Pendarahan Lagi

    Ilona yang sedang berkutat dengan ponselnya langsung menegang mendengar suara itu. Selama beberapa saat, wanita itu hanya bergeming dan tidak berani mengangkat kepalanya. Ia khawatir ini hanya bagian dari imajinasinya saja karena terlalu merindukan seseorang yang seharusnya dirinya lupakan. Kalau bukan karena kedatangan pramusaji yang mengantarkan makanannya, pasti Ilona akan bertahan di posisi tersebut lebih lama lagi. Terpaksa wanita itu mengangkat kepalanya sembari membantu pramusaji itu menata makanan di mejanya. Saat itu juga tak sengaja Ilona bertemu pandang dengan seseorang yang sedari tadi duduk di hadapannya. Hanya beberapa detik saja sebelum ia kembali melongos, seolah-olah tidak mengenali orang itu. Ketenangan di wajahnya berbanding terbalik dengan jantungnya yang sudah bertalu-talu di dalam sana. “Biar aku tebak, kamu pasti sedang gugup, ‘kan? Sampai tidak berani menatapku. Atau malah kamu sedang merindukan aku sekarang? Katakan saja yang se

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status