Share

Mulai Curiga

POV Arshaka

"Ya Allah, Opa!"

Gegas aku mendekat dan membantu Opa yang jatuh pingsan saat akan menaiki tangga.

"Papa!" Mami dan papi ikut mendekat.

Papi membantuku membawa Opa ke dalam mobil. Mami pun sama. Ia duduk di belakang menjaga kepala Opa. Sedangkan papi duduk di jok depan.

Aku sendiri harus masuk ke kamar. Mengambil kunci di dalam tas. Kebetulan saat itu, Nilam juga akan menyusul keluar.

"Kamu di rumah saja, takut kelelahan," ujarku memintanya kembali masuk rumah.

"Tapi, Sayang ...."

"Nggak usah tapi-tapi, buruan masuk. Ini sudah malam. Kamu sedang hamil. Jaga baik-baik anak kita, ini adalah cicit yang diharapkan oleh Opa." Aku meyakinkan Nilam seraya mengusap perutnya yang masih rata.

Wanita itu mengangguk dan nurut. Dia kembali masuk rumah bersamaku. Memasuki kamar bersama. Sebelum aku pergi, kukecup keningnya beberapa saat.

"Semoga Opa baik-baik saja," lirihnya.

"Amin," balasku lalu berpamitan dan segera mengantar Opa.

"Bang," panggil Aditya tetapi aku tidak menjawab. Kese
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status