Share

Salah Sasaran

Seketika aku menelan saliva dengan kasar mendengar suara Saka dari seberang telepon. Ya Tuhan, apa malam ini Saka akan ....

Kejadian malam kemarin saja masih membekas dalam ingatan. Dan ini ... membayangkan saja aku sudah merasa takut. Apalagi suara Saka terdengar sangat menakutkan.

Mendengar suara Saka membuatku bergidik ngeri. Apalagi suara itu sama persis saat Saka berbisik tepat di belakang telingaku seraya mencvmbu.

Apa jangan-jangan dia emang kecandvan obat seperti itu? Kok ngeri sekali bayanginnya.

Ibarat kata, sekali mencoba kok jadi tuman.

"Mari, Non, saya antar," ucap seorang pria berbadan kekar yang disebut Rul.

Entah namanya siapa, mungkin Ruli, Amrullah, atau bisa jadi Ruliyah.

"Kemana?" tanyaku khawatir.

Sebab, sambungan telepon juga belum terputus, sedangkan Saka sudah terdiam.

Mami mengambil ponsel dari tanganku dengan cekatan.

"Segera ajak dia ke apartemen Saka!" Perintahnya terdengar gusar.

Semakin mencekam saja keadaannya. Apa yang akan Saka lakukan nanti?

Terus gim
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
g masuk akal banget. lebih parah bodohnya dari psk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status