Share

120

"Kalau kau ragu untuk memulai percakapan maka aku yang akan menghubungi filsa untukmu," ucapku lembut.

"Ya, tolong lakukan itu," jawabnya dengan binar mata penuh harap.

"Kuharap dia merespon baik dan kita bisa bertemu dengan damai, tanpa air mata dan luka lagi."

"Semoga saja," desah Mas Albi sambil menganggukkan kepala.

*

Setelah Mas Albi ke kantor, tugas tugas rumah sudah beres, aku segera mengambil inisiatif untuk menghubungi mantan maduku yang kini tinggal dengan kedua orang tuanya.

Kupencet nomor ponselnya dan berharap bahwa itu masih nomor yang sama namun ternyata sudah tidak aktif. Untungnya aku menyimpan nomor telepon rumah ibunya Filza jadi aku segera menghubunginya.

"Halo, Assalamualaikum Bu," sapaku berhati hati.

"Halo, walaikum salam, Nak Aini, apa kabar Nak? kok tumben baru menelpon sekarang ya?"

"Begini Bu, Mas Albi ingin menjumpai Gibran," jawabku.

"Oh tentu saja, kalian bisa mendatanginya ke rumah," jawab Ibunya Filza.

"Apakah itu akan baik Bu?"

"Tentu saja, tak ada ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status