Home / Zaman Kuno / Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam / Bab 62 : Istriku, Apakah Dia Menindasmu?

Share

Bab 62 : Istriku, Apakah Dia Menindasmu?

Author: Xiao Chuhe
last update Last Updated: 2025-03-20 14:54:13

Sepanjang perjalanan pulang, Shen Qi tidak mengucapkan apa pun atau membicarakan tentang sesuatu apa pun. Xue Ningyan merasa canggung karena situasinya menyebalkan.

‘Apakah dia marah karena aku hanya menganggap semuanya hanya sandiwara?’ Xue Ningyan bertanya-tanya dalam hati.

Kereta kuda itu berhenti di depan Kediaman Shen. Xue Ningyan tidak kunjung turun karena Shen Qi tidak bergerak sama sekali.

“Tuan Muda, tidak mau turun bersama saya, ya?” tanya Xue Ningyan.

“Aku mau kembali ke Biro Informasi, kau pulang sendirian saja,” jawab Shen Qi.

“Eh? Tuan Muda mau bekerja? Tapi ini sudah malam …, apakah tidak bisa esok hari saja?”

“Tidak bisa, aku juga tidak akan pulang hingga besok” Shen Qi memalingkan wajah, berusaha tidak menatap matanya lagi.

Xue Ningyan mendengus, ‘Dia tiba-tiba bertingkah seperti dulu lagi, ya …, memang pria yang sulit ditebak.’

“Kalau begitu, saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tuan Muda harus segera makan malam begitu tiba di Biro Informasi, juga harus tid
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 63 : Tidak Ada Yang Bisa Dimaafkan

    “Bagaimana, ya …? Saya tidak bisa bilang kalau Nyonya Muda Kedua menindas saya, kan? Bagaimana pun kan, beliau itu lebih tinggi posisinya dari pada saya.” Xue Ningyan menutup mulutnya sambil menunduk. “Jadi kau meremehkan kekuasaanku, Xue Ningyan?” Shen Qi mendengus sambil mengikat tali pada jubah Xue Ningyan. “Bukan begitu …, Nyonya Muda Kedua yang mengatakannya, jadi saya hanya bisa mendengarkannya saja kan?” Shen Qi menatap tajam ke arah Song Xiuying yang terlihat gelagapan. “Kau menindas istriku, ya, Song Xiuying?” “Tidak! Bagaimana mungkin aku menindas istrimu yang sudah lemah?” Song Xiuying tertawa. “Kau tahu, Song Xiuying? Kau telah berkata jujur tanpa sadar meski sedang berbohong.” Shen Qi merangkul pundak Xue Ningyan dan membawanya berjalan menjauh. “Apa?!” “Kubilang, kau tidak pandai berbohong. Padahal kau suka menindas orang lemah, bisa-bisanya berkata kau tidak menindas istriku.” “Apa yang kau katakan itu, Shen Qi?” “Aku hanya mau bilang, dengan kekuasaanku saat i

    Last Updated : 2025-03-21
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 64 : Simbol Misterius

    “Ada perlu apa Putri datang menemui saya?” Shen Qi duduk di hadapan Liu Ling yang sedang menyeruput teh. “Memangnya aku tidak boleh hanya mendatangimu saja?” Liu Ling meletakkan cangkirnya, menatap Shen Qi dengan sorot datar. “Dua hari telah berlalu setelah pertemuan dengan Yang Mulia Pangeran Pertama di Istana Selatan. Kau sama sekali tidak mengirim surat atau menanyakan perkembangan kasus yang sudah kau tangani selama dua minggu. Memangnya kau tidak ingin tahu apa yang akan terjadi pada dua pengkhianat itu?” Liu Ling bertanya. “Tugas saya hanya sebatas menyelidiki dan menangkap pengkhianat saja, Putri. Di luar itu, sudah tidak ada hubungannya lagi dengan saya.” Shen Qi menjawab cepat. “Bagaimana kalau dari hasil itu, ada sesuatu yang sangat janggal sampai-sampai Pangeran pun tidak tahu apa yang sebenarnya masih tersembunyi?” Liu Ling tersenyum tipis, menaikkan sebelah alis. Shen Qi tertegun sejenak, dalam pikirannya, Aliansi Gelap langsung melintas. Shen Qi bertanya, “Apa yang

    Last Updated : 2025-03-21
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 65 : Tidak Ada Etika Seperti Itu

    Setelah mendengar pernyataan Liu Ling tentang dia yang mau bertemu Xue Ningyan, Shen Qi langsung menyerahkan semua pekerjaannya kepada Zhong Li. Lalu menyusul kereta kuda Liu Ling dan berusaha untuk tiba lebih dulu dari kereta kuda itu. Sudah sangat jelas bahwa tujuan Liu Ling yang mau menemui Xue Ningyan bukanlah hal yang baik. Selain karena Liu Ling menganggapnya sebagai saingan cinta, perintah Pangeran Pertama juga menjadi alasan yang harus diwaspadai. Meski terpaksa melibatkan Xue Ningyan demi bisa terlepas sedikit dari belenggu Pangeran Pertama, Shen Qi tidak ingin membahayakan nyawa wanita itu dengan membiarkannya terlibat secara langsung. Kaki-kaki kuda yang kokoh berderap memasuki gerbang besar Kediaman Shen. Terus bergerak maju hingga tiba di halaman depan Kediaman Tuan Muda Keempat. Shen Qi melompat turun, dan berlari menuju tempat di mana Xue Ningyan biasanya berada. Selama tinggal di Kediaman Tuan Muda Keempat, Xue Ningyan hanya pernah pergi ke tiga tempat, kamar, ru

    Last Updated : 2025-03-22
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 66 : Kunci Perpustakaan

    Setelah percakapan menggelikan di kamar mandi itu, Shen Qi menyuruh Kepala Pelayan menyiapkan makan malam untuk mereka berdua. Xue Ningyan duduk di kursinya dengan rasa canggung yang tak kunjung hilang. Pikirnya, hari ini Tuan Muda sangat berbeda dibanding hari-hari sebelumnya. Tidak, bahkan semakin hari semakin berbeda. Mungkin sejak berkunjung ke Kediaman Qin hari itu?Xue Ningyan menghela napas pelan, bukan karena dia tidak nyaman diperlakukan hangat oleh suaminya sendiri, tapi itu hanya karena rasa takutnya. Takut dirinya semakin melewati batas dan berujung menyakiti diri sendiri, takut hatinya yang sudah berdiam di tempat aman tiba-tiba mencari harapan yang berlebihan. “Kenapa kau tidak makan?” tanya Shen Qi, memecah lamunan Xue Ningyan. “Saya sedang berpikir, kenapa Tuan Muda seperti sengaja bersikap baik kepada saya?” Xue Ningyan menundukkan kepala, takut salah kalimat. “Karena kau adalah istriku.” Shen Qi menjawab santai sambil menyantap makan malamnya. “Saya rasa Tuan

    Last Updated : 2025-03-22
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 67 : Putri Tianqing Tidak Mengenal Orang Gila Sepertimu

    “Setelah matamu mulai mengantuk, tidurlah, sudah sangat larut.” Shen Qi berdiri dari kursinya. “Tuan Muda tidak akan tidur dengan saya?” Xue Ningyan menatapnya. “Mana mungkin begitu? Aku sangat ingin sampai-sampai rasanya sangat sulit untuk menahan diri. Tapi aku tidak bisa tidur denganmu sekarang, Xue Ningyan. Aku harus kembali ke Biro Informasi.” Shen Qi mendekat ke arahnya, membelai rambutnya dengan lembut sambil tersenyum. “Tuan Muda sedang sibuk, ya?” “Iya, aku menyerahkan pekerjaanku sementara kepada Zhong Li. Tapi kalau aku tak kunjung kembali, aku khawatir kepalanya akan meledak,” Shen Qi tertawa. “Kalau Tuan Muda sesibuk itu, kenapa masih menyempatkan diri untuk makan malam bersama dan menemani saya mengobrol? Anda tidak merasa bersalah pada Zhong Li?” Xue Ningyan berseru ketus, “Anda sungguh bukan atasan yang baik baginya.” “Memangnya kau tahu apa sampai-sampai berani memberikan penilaian semacam itu, Xue Ningyan?” Shen Qi menaikkan sebelah alisnya. “S-saya ….” “Aku

    Last Updated : 2025-03-23
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 68 : Batang Bambu dan Cambuk

    Hari di mana Kunjungan Ke Kediaman Orang Tua akhirnya tiba. Shen Qi menggandengan tangan Xue Ningyan dengan lembut seolah sedang memegang porselen berharga. “Gaunmu hari ini sabgat cantik,” Shen Qi berbisik pelan. “Saya tidak ingin terlihat lemah di depan Ayah, Tuan Muda.” “Tapi tidak harus memilih warna merah, kan?”“Kalau itu, saya tidak ingin kalah cantik dari adik saya.” Shen Qi tertawa, belakangan ini, gaun musim panas yang dipakai Xue Ningyan biasanya berwarna merah muda pastel atau hijau pastel. Tapi pada hari seperti ini, dia sengaja memilih warna merah terang dengan motif bunga-bunga di tepiannya. Shen Qi merasa, bahwa istrinya sekarang sangat menggoda untuk dimonopoli sendirian di dalam kamar. “Kalau saja aku boleh mengatakannya, aku ingin kau mengganti bajumu dengan yang lebih sederhana.” Shen Qi memalingkan wajahnya yang menunjukkan semburat merah. “Apa? Diganti? Apakah pakaian saya jelek? Kenapa Tuan Muda tidak menyukainya?” Xue Ningyan berusaha agar menatap matany

    Last Updated : 2025-03-23
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 69 : Manusia Setengah Binatang

    “HENTIKAN!” Seruan itu membuat beberapa orang pelayan yang sedang memukuli Xiao Ci berhenti dan menoleh ke arah datangnya suara. Wajah mereka tidak tampak terkejut apalagi menunjukkan sorot ketakutan. Justru memasang raut penuh merendahkan seolah Xue Ningyan bukan siapa-siapa bagi mereka. “Apa yang sedang kalian lakukan?” Xue Ningyan bertanya tegas. “Nyonya Muda Keempat tidak perlu ikut campur urusan di dalam kediaman ini. Anda kan, sudah bukan Nona Pertama lagi,” salah seorang pelayan menjawab angkuh. Xue Ningyan mengembuskan napas kasar, itu memang benar, tapi kenapa mereka menyakiti Xiao Ci seperti itu? “Kalau begitu, aku hanya ingin tahu apa kesalahan yang dilakukan Xiao Ci sampai-sampai kalian memukulinya begitu?” “Ah …, dia sejak Anda pergi berlagak seperti tidak mau menghormati majikan barunya, Nona Kedua. Bahkan tidak berniat mematuhi perintahnya. Jadi Nona Kedua menyuruh kami untuk menghukumnya dengan selayaknya.” “Tapi tentu saja ini bukan urusan Anda, jadi Anda tidak

    Last Updated : 2025-03-24
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 70 : Tidak Boleh Bercerai

    Saat sore hari, mereka berjalan-jalan di belakang Kediaman Xue yang memiliki banyak taman bunga. Meski pun tidak ada danau buatan besar seperti di Kediaman Tuan Muda Keempat, tempat ini juga termasuk memiliki taman yang bagus. Xue Ningyan hanya diam saja sejak kejadian buruk yang menimpa Xiao Ci diketahui olehnya. Karena itulah dirinya berakhir berada di taman ini bersama Shen Qi untuk menikmati matahari terbenam. “Apakah hubunganmu dengan Xiao Ci memang sedekat itu?” tanya Shen Qi, mencoba mencairkan suasana hening ini. “Saya sudah bersama dengannya sejak usia saya lima tahun, Tuan Muda. Ibu saya yang membawanya ke kediaman sebagai pelayan sekaligus teman bermain. Dulu saya juga sangat dihormati seperti Xue Fengzhi.” “Tapi ibu saya meninggal tak lama kemudian, ibunya Xue Fengzhi segera menjadi selir yang akan diangkat menjadi istri sah yang baru. Sejak saat itu, ayah saya memindahkan kamar saya ke belakang hanya karena Xue Fengzhi meminta kamar saya.” “Saya tidak ingat lagi hal

    Last Updated : 2025-03-24

Latest chapter

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 162 : Yang Mulia Pangeran Pertama Yang Sesungguhnya

    “Sebentar!” Yang Ye memukul meja dan meletakkan semua kartunya di sana.“Kenapa? Kau keberatan bermain satu kali lagi denganku?” Shen Qi menaikkan sebelah alisnya dengan santai. Yang Ye menggertakkan gigi, ‘Ini benar-benar pernah terjadi. Saat bermain lompat kuda dengannya, dalam tujuh ronde, dia sama sekali tidak pernah menang. Dan aku benar-benar meremehkannya sampai mempertaruhkan semua uangku. Tapi malah dia meraih kemenangan berlipat-lipat di akhir permainan. Ini benar-benar terulang.’ ‘Bagaimana ini? Jika benar-benar kalah, dia akan menanyakan informasi rahasia yang selama ini selalu disembunyikan oleh Ayah. Dan aku pasti akan dianggap tidak kompeten.’ Yang Ye memejamkan mata, menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan. “Kemarikan kartu Anda, Tuan Kepala Biro. Saya akan kembali mengacaknya dan melakukan pembagian ulang.” “Silakan.” Shen Qi menyerahkan tumpukan kartu yang didapatnya. Yang Ye terus menatap wajah Shen Qi yang masih saja datar dan terlalu santai. Dia t

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 161 : Strategi Tujuh Tahun Lalu

    “Apa yang kau inginkan?” “Mari saling bertaruh dengan informasi rahasia.” Yang Ye menautkan tangannya sambil berpangku tangan di atas meja. Shen Qi kehilangan kata-kata, menatap meja kartu di depannya. Sungguh informasi apa yang diinginkan Yang Ye darinya sampai membuat taruhan seperti itu? Atau justru sebaliknya. Yang Ye sudah tahu kalau Shen Qi mengincar informasi rahasia darinya, dan mencoba menjebaknya dengan permainan judi seperti ini?“Tuan Kepala Biro, Anda pasti mengerti situasi saya sekarang, kan? Saya membuat kesepakatan seperti ini karena saya juga harus melindungi informasi penting yang dipercayakan kepada saya. Tapi saya juga tidak mau uang saya dikuras oleh Anda.”“Kalau Anda menang dan meminta sebuah informasi dari saya sebagai ganti uang taruhan, tentu saja saya tidak punya pilihan selain memberitahukannya pada Anda.” “Tuan Kepala Biro, Anda tidak bisa menganggap permainan ini hanya sekadar permainan jebakan saja. Saya benar-benar mempertaruhkan informasi terpenti

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 160 : Satu Nama Yang Terlupakan

    Kediaman Tuan Muda Keempat. Shen Qi duduk di meja kerjanya tanpa melakukan apa pun padahal pekerjaannya banyak. Tumpukan dokumen berserakan di atas meja. Tinta terlihat kering dan kuas masih sangat bersih. Buku-buku catatan menumpuk di lantai. Zhong Li masuk ke dalam ruangan itu, raut wajahnya tidak terlihat baik. Terus tertunduk seolah berat untuk mengatakan sesuatu. Shen Qi menatap kosong ke arahnya, “Masih belum ditemukan juga?” Zhong Li menghela napas pelan, “Ya, Tuan Muda.”Sejak minggu lalu, Shen Qi disibukkan dengan pekerjaan seolah-olah tidak mengizinkannya ikut campur dalam percarian Xue Ningyan. Tang Yan semakin gencar menyelidiki masalah Aliansi Gelap setelah Lin Jingwei, Kepala Biro Informasi kembali mengirim surat tentang kasus yang berkaitan dengan mereka. Hari ini, pada jam ini, seharusnya Shen Qi pergi ke Gedung Quli untuk bertemu Yang Ye. Dan mencapai kesepakatan pekerjaan dengan Kanselir yang seharusnya tidak berkaitan dengan orang-orang pihak Pangeran Pertama

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 159 : Bagaimana Agar Xue Ningyan Membenci Shen Qi?

    Setelah pembicaraan mereka selesai, Pangeran Pertama kembali ke Istana Selatan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Xue Ningyan duduk di paviliun sendirian dengan suasana canggung yang dibuatnya sendiri. Matanya sesekali melirik Ying Shi yang hanya berdiri di dekatnya tanpa mengatakan apa pun. Sebelum pergi, Pangeran Pertama memberi tugas pada Ying Shi untuk menjaga Xue Ningyan dari dekat. Jadi Ying Shi tidak mengikutinya kembali ke Istana Selatan. Saat itu, dia mengatakan, “Gu Wan selalu lama kalau pergi ke pasar karena banyak hal yang harus dibeli. Apalagi sekarang ada kau, jadi pasti harus membeli beberapa barang yang sebelumnya tidak ada.” “Kau pasti bosan kalau menunggunya sendirian. Jadi aku meninggalkan Ying Shi di sini untuk menjagamu. Ah …, aku juga akan mempekerjakan beberapa pelayan wanita untukmu.” Xue Ningyan menghela napas panjang. Sepi dan sunyi sekali. Tidak ada bedanya antara sendirian atau ada Ying Shi. Sama-sama membosankan. Dia menatap peralatan menyulamnya.

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 158 : Dia Itu Tidak Tulus

    Brak!Pintu kamar sudah kembali terbuka dengan kencang. Xue Ningyan berdiri mematung saat benar-benar melihat Pangeran Pertama di depannya. Pangeran Pertama tersenyum, “Kau merindukanku, ya? Ningyan.”Xue Ningyan buru-buru merendahkan tubuhnya dan memberi salam, “Selamat datang, Yang Mulia ….” Matanya melirik Ying Shi, orang yang selalu ada di sisi yang Mulia itu seperti bayangan, berpakaian hitam dan hanya diam. “Terima kasih …, kenapa kau menungguku? Apakah ada hal yang ingin kamu bicarakan denganku?” Pangeran Pertama mendekat dan membantu Xue Ningyan kembali berdiri tegak. “Apakah Anda sibuk belakangan ini?” tanya Xue Ningyan. “Ah …, aku memang selalu sibuk setiap hari. Tapi sepertinya satu minggu terakhir aku benar-benar sibuk sampai sulit mengosongkan jadwal.” “Aku punya waktu untuk kembali sebentar karena pejabat yang akan menemuiku di jam ini membatalkan janji karena sesuatu yang mendesak.”“Haha …, rasanya sedikit menyebalkan, tapi aku tidak marah karena jadi punya waktu

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 157 : Kapan Yang Mulia Kembali?

    Sudah satu minggu sejak Xue Ningyan mulai tinggal di vila pribadi milik Pangeran Pertama. Kesehatannya sudah jauh membaik dari sebelumnya. Dia mulai makan dengan lahap dan menghabiskan waktu tanpa rasa bosan. Seperti membantu Gu Wan memasak, waktu minum teh spesial bersama Gu Wan, mengobrol tentang cara mengasuh anak, dan hal-hal menyenangkan yang sederhana lainnya. Tapi, sudah satu minggu juga dia tidak bertemu Pangeran Pertama. Tampaknya dia benar-benar menepati janjinya untuk tidak mengganggu Xue Ningyan selama tinggal di sini. Atau mungkin memang karena kesibukan saja. Sudah satu minggu juga dia tidak bisa mendapatkan informasi apa pun tentang Kediaman Shen. Terakhir kali dia mendengarnya karena tidak sengaja mendengar pembicaraan Pangeran Pertama dengan bawahannya. Tapi itu sudah lama sekali. Sementara pernikahan itu sudah dilangsungkan seminggu yang lalu dan sekarang Liu Ling adalah istri sah Shen Qi yang baru. Kalau saja waktu itu kondisinya tidak begitu buruk, dia bisa

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 156 : Sikap Santai Pangeran Pertama Mengesankan

    “Ya-Yang Mulia!” Gu Wan berseru, segera menyingkir dari tempat duduk di depan Xue Ningyan. “Sejak kapan Anda berdiri di sana? Kenapa tidak bilang apa-apa ….”“Sejak tadi. Aku bahkan mendengar semuanya dengan jelas.” “Ha ……”Pangeran Pertama menatap Xue Ningyan dengan hangat, “Kalau kau memutuskan untuk mempertahankan kandunganmu, kau tidak boleh meninggalkan vila ini sampai kondisimu benar-benar pulih. Jadi mungkin kau harus tetap tinggal di sini sampai tujuh bulan, atau bahkan sampai melahirkan.” Xue Ningyan menahan napas, “Ta-tapi bagaimana mungkin ….” “Pikirkanlah apa yang terjadi padamu jika kau pulang sekarang, Xue Ningyan. Tubuhmu tidak sehat, tabib mereka tidak jujur, Shen Qi akan menikah lagi …, kau tidak bisa menghindar dari perasaan kacau dan depresi. Itu sangat tidak baik untukmu dan kandunganmu. Jadi dengarkan saja apa yang kukatakan.” “Tapi …, kalau saya ingin bertemu suami saya …, apakah boleh?” Pangeran Pertama menatap kosong ke arahnya, “Tidak boleh.”Xue Ningyan

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 155 : Membuang Nyawa untuk Orang yang Akan Mati

    Siang hari Vila Selatan. Xue Ningyan duduk termenung di kamarnya. Memandangi halaman yang hijau yang seolah tidak terinjak satu kaki pun selama berbulan-bulan di samping kamarnya. Sepanjang hari, dia sepenuhnya memikirkan apa yang diucapkan Pangeran Pertama terakhir kali. Dan mengenai pilihan yang harus ditentukan sebelum bertemu dengannya kembali itu ….Xue Ningyan merasa itu terlalu sulit untuknya. Bagaimana bisa memikirkan hal yang begitu berat hanya dalam satu hari saja? Dia sangat menantikan buah hati. Dan Shen Qi juga sangat menginginkan anak itu. Dan ini adalah satu-satunya hal yang bisa menyelamatkan pernikahan mereka. Sekali saja Shen Qi tahu kalau dia sedang mengandung anaknya, pernikahan kedua dengan Liu Ling itu bisa saja dibatalkan, dan Baginda tidak akan memperpanjang urusan karena sudah sesuai aturan. Tapi dalam keadaan sekarang ini, posisi di mana dirinya tidak ada di dalam hati Shen Qi, dan Shen Qi yang telah mengumumkan kepada dunia bahwa Liu Ling adalah calon i

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 154 : Menghadapi Dua Pilihan Sulit

    “Xue Ningyan.” Pangeran Pertama memanggil namanya. Xue Ningyan mendongak, mendapati Pangeran Pertama sudah berdiri di hadapannya entah sejak kapan. “Sa-salam untuk Yang Mulia Pangeran Pertama …, semoga kesejahteraan dan panjang umur senantiasa mengikuti Anda ….”Pangeran Pertama tertawa kecil, “Aku sudah memanggilmu lebih dari lima kali, tapi kau terlihat lebih terkejut dari pada saat pertama kali bangun semalam. Bahkan salammu sampai lengkap begitu …, lucu sekali.” Xue Ningyan memalingkan wajah karena merasa malu, “Sejak kapan Yang Mulia ada di sini?” “Sudah sangat lama sekali.” Xue Ningyan membulatkan mata “K-kalau begitu, Anda harus segera duduk. Ah …, saya juga sudah menyeduhkan teh untuk Anda, Yang Mulia …. Silakan diminum.” Xue Ningyan segera menuangkannya ke dalam cangkir. Asap lembut mengepul samar-samar. Pangeran Pertama menatap teh yang sudah tidak terlalu panas itu, “Kenapa kau tidak langsung antarkan ke kamarku saja?” “Itu karena …, saat itu Anda sedang membicarak

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status