Home / Rumah Tangga / Dipaksa Nikah, Malah Kecanduan / BAB 486 : Season 2 - Crush Elvano

Share

BAB 486 : Season 2 - Crush Elvano

Author: Langit Parama
last update Last Updated: 2025-11-28 08:48:14

Mobil Darell akhirnya tiba di mansion megah milik keluarga Ardhanata. Di teras mansion, Elvara tampak menunggu, tidak sabar menanti kedatangan kakaknya.

Perutnya yang buncit, yang kini sudah memasuki bulan kedelapan, langsung menarik perhatian Elvano ketika ia turun dari mobil.

“Kenapa jadi lucu begini?” goda Elvano sembari melirik sang adik dari atas sampai bawah. Tatapannya berhenti pada perut yang sangat terlihat menonjol tersebut.

“Kak Vano!” seru Elvara manja, berjalan cepat maju selangkah untuk memeluk sang kakak.

Elvano menyambutnya dengan senang hati, meski pelukan mereka terhalang perut Elvara yang buncit. Satu tangannya terangkat mengusap punggung sang adik dengan lembut.

Namun, kebahagiaan itu segera terhenti ketika sebuah isakan lirih terdengar di balik dada bidangnya.

Elvano melonggarkan pelukan dan menemukan Elvara menangis, dengan hidung yang sudah merah dan mata basah.

“Kenapa, dek? Ada apa?” tanya Elvano panik, ia mengira ada hal buruk terjadi di rumah.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dipaksa Nikah, Malah Kecanduan   BAB 500 : TAMAT SEASON - 2

    Kini Elvano dan Amel sudah duduk di sebuah ruang private di restoran mahal yang ada di pusat kota. Makan malam sekaligus kencan pertama mereka setelah resmi berpacaran. “Ini ... apa gak terlalu berlebihan kita dinner di sini?” tanya Amel, pada Elvano yang duduk tenang di hadapannya. Mata Amel sesekali bergerak liar ke arah lain, mengamati setiap sudut ruangan mewah tersebut, bukan karena bosan, melainkan karena kegugupan. Meja mereka berada tepat di samping jendela full glass yang menjulang tinggi, memberikan pemandangan yang menakjubkan. Pemandangan dari sana langsung menghadap ke keindahan panorama kota saat malam hari. Gedung-gedung pencakar langit menjadi hamparan yang memanjakan mata, di mana lampu-lampu terang dari gedung-gedung perkantoran dan rumah-rumah di bawah sana berkelip layaknya bintang yang jatuh ke bumi. Suasana remang restoran dan gemerlap kota menciptakan kontras yang dramatis, menambah nuansa romantis namun sedikit mencekam bagi Amel yang pikirannya seda

  • Dipaksa Nikah, Malah Kecanduan   BAB 499 : Season 2 - Kencan pertama

    Amel menatap refleksinya di cermin kamar. Ia mengenakan dress santai yang sudah ia pilih dengan hati-hati. Pikirannya berkelana ke mana-mana, dipenuhi gejolak perasaan yang sulit diurai. Hari ini, Elvano akan menjemputnya untuk kencan resmi—sebuah langkah besar setelah mereka menghabiskan waktu pendekatan intens selama sebulan terakhir, lalu resmi berpacaran. "Aku pantes, gak, ya?" gumamnya pada bayangan di cermin. Perasaan ragu itu datang menyerbu, bukan karena Elvano, tapi karena dirinya sendiri. Usianya terpaut dua tahun lebih tua dari Elvano, dan ia pernah melalui serangkaian konflik besar yang melibatkan keluarga Elvano. Ia merasa terbebani oleh masa lalunya dan tidak yakin apakah ia layak menerima ketulusan pemuda itu setelah pernah membuat adiknya membencinya. "Dia terlalu baik. Sedangkan aku cuma ...," Amel menarik napas dalam. “Aku anak biasa, level kita beda jauh. Tapi aku udah nerima dia, gimana dong?” Ia memutar badannya, menilai penampilannya lagi. Amel tahu

  • Dipaksa Nikah, Malah Kecanduan   BAB 498 : Season 2 - Permintaan maaf

    Satu bulan berlalu pasca persalinan mendebarkan di rumah sakit. Kini, Elvara resmi menyandang gelar sebagai ibu muda di usianya yang sebentar lagi menginjak usia 21 tahun. Elvara duduk di tepi ranjangnya, wajahnya terlihat sedikit kelelahan tetapi memancarkan aura bahagia yang tak terbantahkan. Ia sedang mengamati putra kecilnya yang diberi nama Varrel yang diambil dari nama panggilannya dengan sang suami—Vara dan Darell. Varrel tengah tidur pulas di ranjang bayi di sampingnya. Sesekali bayi mungil menggemaskan itu menggeliat pelan, membuat senyum sang ibu merekah seperti bunga mawar. Kehidupan Elvara telah berubah total. Jadwal tidurnya kini diatur oleh jam menyusui dan tangisan putranya. Tugas kuliah dan tanggung jawab sebagai istri kini ditambah dengan peran sebagai seorang ibu dengan ilmu parenting seadanya. Meskipun ada saat-saat baby blues dan rasa frustrasi, kebahagiaan melihat Varel tumbuh sehat mengalahkan segalanya. “Dia tidur pulas sekali,” bisik Darell, yang

  • Dipaksa Nikah, Malah Kecanduan   BAB 497 : Season 2 - Elvara siuman

    “Kenapa dengan istri saya, Bu? Kenapa dia pingsan setelah melahirkan anak kami?” desak Darell pada bidan yang menangani istrinya. Bidan tersebut tersenyum mencoba menenangkan kepanikan Darell. “Tidak perlu khawatir, Pak. Itu sudah biasa dialami oleh ibu hamil setelah melahirkan. Karena kehilangan banyak tenaga.” “Anda yakin?” tatapan Darell menajam, menusuk dan meminta penjelasan. “Tentu saja, Pak. Jangan khawatir, serahkan pada tim medis. Anda silakan mendamping bayi Anda yang sedang dibersihkan darahnya oleh perawat,” kata bidan tersebut, lalu meninggalkan Darell menuju Elvara yang sedang ditangani. Darell berbalik, menatap ranjang pasien di mana sang istri tampak dipasangkan nasa kanul oleh dokter. Hatinya seperti diremas dari dalam, takut terjadi apa-apa pada sang istri. Oek. Oek. Di sisi lain, perawat tengah membersihkan tubuh sang anak sebelum membalutnya dengan selimut agar tidak kedinginan. Darell segera menghampiri dan mengambil alih dari perawat tersebut. “Te

  • Dipaksa Nikah, Malah Kecanduan   BAB 496 : Season 2 - Tangani ibunya

    “Mas, bukannya ... dokter bilang persalinannya kurang dua minggu lagi?” tanya Savana pada sang suami sambil berjalan menuju ruang VIP tempat Elvara melahirkan. “Gak harus pas, sayang. Kehamilannya sudah memasuki minggu ke tiga puluh tujuh. Bukannya sudah bisa lahiran?” “Iya, sih,” sahut Savana singkat. Di depan ruang VIP tersebut, Darell sudah menunggu di depan pintu ruangan. Dia memutuskan masuk ketika dokter sudah memanggil dan Elvara pembukaan terakhir. Karena tidak mungkin dia membiarkan keluarganya datang tanpa ada yang menyambut. Dan ketika telinganya menangkap langkah kaki di lorong, ia menemukan kedua mertuanya. “Gimana sama Elvara, Rell?” Savana bertanya dengan nada tak sabaran, hampir berlari menghampir menantunya. “Lagi di dalem, Ma. Dokter bilang mau panggil kalau sudah pembukaan terakhir,” tatapan Darell beralih ke lorong lagi. “Yang lain mana? Vano tidak datang ke sini?” “Vano lagi di jalan mungkin, tadi kita bareng berangkatnya. Tapi dia beda mobil. Kalau

  • Dipaksa Nikah, Malah Kecanduan   BAB 495 : Season 2 - Meja bersalin

    “Vara?” gumam Elvano terkejut, begitu juga dengan Amel. Amel dengan cepat menarik genggaman tangannya dari Elvano, dan mundur beberapa langkah untuk menjauh. Kedua tangannya langsung mengusap bahu, canggung. Elvara dengan langkahnya yang lumayan susah payah karena perutnya yang besar, terus menghampiri Elvano dan Amel berdiri. Lalu, berdiri diantara keduanya. “Mau ngapain kakak tadi?” celetuk Elvara sinis. “Nembak Amel?” “Vara, ini bukan urusan kamu,” tegur Elvano tak suka, merasa tak enak dengan Amel. “Udah sana, kamu masuk ke dalem. Di sini nanti kamu bisa masuk angin,” ucapnya lembut. Tapi Elvara tak mengindahkan ucapan sang kakak. Tatapannya lurus pada Amel, “Kamu licik juga ya, ternyata. Bisa-bisanya kamu pake cara licik kayak gini!” Amel membulatkan matanya kaget, terkejut dengan ucapan Elvara yang tak dia mengerti. “Maksud kamu apa, El?” “Gak usah pura-pura polos kamu, Mel. Dasar munafik!” ucapnya tajam. “Vara! Jangan bicara sembarangan!” Elvano kembali menegur.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status