Share

Bab 18

"Kasihani kakakmu, Ara. Apa susahnya kamu melepaskan Bram. Toh, kamu masih muda, bapak yakin, kamu pasti bisa dengan cepat mendapat pengganti pemuda itu," terang Wisnu.

"Tapi, pak," sela Tiara.

"Setidaknya kamu lebih beruntung daripada Mawar. Kamu punya tubuh yang sehat, dan kekebalan tubuh yang baik. Sementara dia?" imbuh Wisnu yang sengaja menjeda kalimatnya.

"Tapi Ara mencintai Bram, pak. Dan rasanya, mustahil Ara sanggup melakukan itu," ungkap Tiara dengan suara berubah parau.

Wisnu berang, pria itu sampai menajamkan pandangan.

Sementara Tiara, tertunduk semakin dalam, saat tahu tatapan sang ayah mengintimidasi padanya. Ia yang duduk di ranjang sementara-Wisnu berada di kursi dan menghadapnya. Membuat Tiara tidak berani mengangkat kepala, barang sebentar saja.

Sebab, wajah garang Wisnu, selalu berhasil membuat Tiara takut.

Setelah ketegangan yang terjadi di ruang tengah, Wisnu membawa Tiara memasuki kamar gadis itu, untuk bicara berdua. Karena menurut Wisnu, dengan begitu, ia bis
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status