Share

Bab 17

Hari semakin larut, keheningan terasa menyergap bumi, suara serangga semakin jelas di telinga. Tapi, rasa kantuk belum juga menghampiri.

Tiara masih setia terjaga, meski Nana, sudah kembali pulas dalam dekapannya.

Pikiran Tiara, berkelana jauh tak tentu arah. Tapi sialnya, kepingan bahagia masa lalu, datang mendominasi. Sampai akhirnya, keputusan salah menjadi pilihan, hanya karena satu alasan, peduli.

Enam tahun lalu.

"Mawar, ibu mohon, sayang. Jangan lakukan itu, nak," ujar Suti.

"Kita bisa bicara baik-baik, Mawar. Tenang dulu, jangan gegabah bertindak dan kami semua menyayangimu, nak. Sungguh, bapak tidak berbohong!" seru Wisnu.

"Cukup! aku muak mendengarnya, kamu hanya pandai membual. Karena nyatanya, baik kamu ataupun ibu, kalian tidak pernah sayang padaku. Kalian hanya menyayangi Tiara," teriak Mawar.

Kala itu, Tiara yang baru selesai berpakaian setelah mandi, buru-buru keluar dari kamarnya saat mendengar suara keributan. Terlebih, ketika ia mendengar suara Mawar yang melengking
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status