Share

16. Informasi kecil.

Author: Rinnaya
last update Huling Na-update: 2024-07-04 19:20:15

Renja duduk meringkuk termenung di atas kasur, pikiran melayang pada percakapan soal anak di sungai tadi bersama Dorie. Dia dan Darel sering melakukan hubungan intim tanpa pengaman, Renja mengelus perutnya, apakah bayi kecil akan tumbuh di dalam?

Dia mengganti posisi menjadi telentang, menutup mata membayangkan ada makhluk kecil berisik mengobati rasa kesepiannya, berlarian ceria, dan juga menangis. Bibir menukik tipis, jantung berdebar-debar akan masa depan di pikirannya.

Renja berjanji akan menjadi orang tua yang baik, lalu jika dia melahirkan anak selanjutnya, Renja akan sangat berusaha agar memberi kasih sayang yang merata.

Tapi bagaimana dengan Darel? Apa dia mau memiliki anak sesegera mungkin?

“...!” Waktunya pas sekali. Terdengar suara motor Darel di depan. Renja mengintip di jendela, melihat Darel datang menenteng plastik hitam, masuk ke dalam.

“Renja.”

Sekarang Renja bisa mendengar suaranya memanggil. Renja turun dari kasur, membuka pintu kamar dan melihat Darel telah d
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Disangka Montir, Ternyata Suamiku Tajir Melintir   67. Takdirku.

    Para pembantu mengemasi barang dari lemari ke koper. Sementara dia wanita duduk di birai ranjang dengan perasaan yang berbeda. “Kenapa tidak menunggu lahiran saja baru pulang, Nak?” Berat Liana melepaskan menantunya yang telah menemani selama enam bulan di sini. Ia lihat senyuman Renja tampak tak sabar meninggalkan rumahnya, membuat ia bertanya-tanya tentang kenyamanan menantu di rumah mertua seburuk apa? “Aku merindukan rumahku, Bu. Lagipula di sana Darel bisa istirahat sepenuhnya dari pada mengurus pekerjaan yang tiada habis. Kasihan, dia baru saja sembuh.” “Ibu mengerti, tapi ... Apa tidak masalah Darel meninggalkan kantor sekarang? Bagaimana kalau ....” Liana tidak melanjutkan perkiraan buruk, ia yakin Renja mengerti apa maksudnya. “Darel bilang dia meletakkan Bapak duduk di kursi CEO, tentu bergerak sesuai perintah Darel. Pemilik bisa melakukan hal itu, menggerakkan orang untuk mencari uang menggunakan uang. Aku pernah dengar kata-kata itu.” Renja sudah terbiasa dengan

  • Disangka Montir, Ternyata Suamiku Tajir Melintir   66. Hasil enam bulan.

    Kurang dari seminggu, berita ahli waris sebenarnya dari perusahaan di ujung tanduk kebangkrutan mengambil kembali posisinya menyebar dan menarik perhatian. Berbagai macam spekulasi dari internet, rata-rata mempertanyakan apakah pewaris asli akan berhasil mendirikan kembali kejayaan yang dibangun kakek dan ayahnya? Ya, itu pertanyaan yang patut dipertanyakan. Darel tidak memedulikan nasihat dari sesama pebisnis, mereka mengutarakan pendapat dari dampak kerugian besar jika Darel terus melanjutkan hal yang seharusnya tidak dapat diperbaiki lagi. “Kami menghormati Anda, tapi kami tidak bisa bertaruh pada hasil yang tidak terlihat sama sekali.” Ini sekian kalinya Darel ditolak oleh investor incarannya. Mungkin bapak itu akan dengan senang hati bekerja sama dengan bisnis Darel yang lain, namun tidak dengan perusahaan kritis ini. Darel permisi keluar dari ruangan, dia keluar dari perusahaan tersebut tanpa menggenggam hasil. Meski begitu, tidak ada raut kecewa sama sekali di wajah Da

  • Disangka Montir, Ternyata Suamiku Tajir Melintir   65. Ambisi.

    Kepala Renja mendongak tinggi, berusaha melihat sebuah bangunan mewah yang sayangnya tak dapat dicapai matanya sampai ke puncak. Kekaguman terpancar jelas dari netranya, terpaku di samping mobil dalam halaman luas tertata strategis. Saat Darel keluar dari mobil, pria itu merangkul pinggangnya, membawa Renja masuk tanpa memberikan penjelasan ini rumah siapa. “Ini rumah siapa?” tanya Renja menghentikan langkah, tangan Darel hampir terlepas dari panggangnya sebelum pria itu ikut berhenti. “Mertuamu,” jawab Darel dalam sekali helaan napas berat. Wajah Renja seketika pucat, memegang kepala dengan kedua tangan, frustrasi. Kenapa Darel tidak bilang sejak tadi? Dia tidak membawa apa pun sebagai hadiah. Bagaimana tanggapan mertuanya nanti? Terlebih ini kali pertama mereka akan bertemu. Mata Renja menilik cepat, membara kesal. “Bagaimana aku bisa masuk tanpa membawa apa pun?! Darel kau benar-benar—” Telunjuk Darel mendarat di bibir Renja, membungkuk, wajahnya begitu dekat sampai

  • Disangka Montir, Ternyata Suamiku Tajir Melintir   64. Berbuah manis.

    [Nah, kan, benaran hamil. Selamat, Renja.] ~Dorie.Renja tersipu setelah pesannya dibalas oleh Dorie. Setelah semuanya jelas, kebahagiaan Renja sulit digambarkan. Tidak menggunakan prasangka untuk menilai, berakhir salah paham yang membuat dia hampir melakukan tindakan konyol seperti menyembunyikan kehamilan. Memang Renja harus menekankan diri untuk komunikasi, berhenti menebak-nebak seperti dia hidup sendiri saja. Kabar ini harus diberitahukan ke keluarga. Renja menggeser layar ponsel, mencari nomor kontak mamanya. Kemudian jarinya berhenti, ponsel tersebut terlepas dari genggamannya. "Astaga bagaimana aku bisa lupa?! Bapak!" pekik Renja, memegang kepala sendiri menggunakan kedua tangan. Mabuk berkelanjutan usai turun dari penerbangan, menjadi penyebab Renja sibuk memikirkan kondisi dirinya sendiri. Pun Darel tidak menyebutkan hal itu juga, selain ikut berpikir tentang sakit Renja yang sering mual kala lapar sedikit saja. Kaki Renja turun dari Ranjang, berlari kecil keluar dari

  • Disangka Montir, Ternyata Suamiku Tajir Melintir   63. Hasilnya.

    Menjengkelkan, hari masih gelap di luar sana, dan Renja terbangun oleh gejolak di perutnya. Wanita itu melarikan diri ke wastafel, memuntahkan makanan yang ia santap semalam. Seluruh tubuh lemas, pandangan berkunang-kunang, sehingga ia harus mencengkeram erat pinggiran wastafel. Usai itu Renja tersandar di dinding, kian merosot ke bawah sampai ia terduduk di lantai. Ranja melipat tangan di perut, meringis oleh rasa sakitnya. Terpikir olehnya untuk lekas meminum obat Magh, namun bayangan Dorie muncul begitu saja. "Kau yakin itu Magh? Bisa saja kau hamil.""Ini Testpack, kau ambil." Dia menyerahkan tiga sekaligus. "Pastikan semuanya, dan beritahu aku hasilnya nanti."Benarkah hamil? Jadi bagaiamana dengan obat yang diminum Renja? Lenguhan berat lolos, bersama tangannya yang bergerak mencengkeram surainya sendiri. Denyutan pusing semakin keras, kepalanya seakan mau pecah. Tidak bisa, ia harus mengisi perutnya dengan sesuatu, sepertinya itu cara yang paling ampuh. Bersusah payah ia ban

  • Disangka Montir, Ternyata Suamiku Tajir Melintir   62. Magh mencurigakan.

    Sudah lebih dari seminggu liburan bersama ini, beberapa kali kapal singgah di berbagai negara berbeda, dan mereka hanya turun sebentar saja setidaknya ke toko terdekat—hanya sebatas waktu kapal berlabuh. Liburan yang menyenangkan, tidak ada penyesalan sama sekali meski ada beberapa tragedi mendebarkan. Dipikir-pikir sepertinya itu merupakan pengalaman yang berkesan, akan selalu teringat sampai kapan pun. Waktunya mereka kembali pulang, naik pesawat untuk sampai ke negara asal. Seperti waktu mereka berangkat, Renja mabuk penerbangan. Lemas, beberapa kali muntah. Darel terpaksa memberinya obat tidur, atau Renja menderita sepanjang penerbangan. "Ada apa dengan Nyonya, Pak?" tanya Malen, mengambil alih koper dari tangan majikannya setelah ia melihat keberadaan mereka di bandara—bertugas menjemput Darel. Renja terkulai lemas dalam gendongan layaknya anak kecil dalam pelukan ayahnya. Mata tertutup, wajah teramat pucat. Malen mengkhawatirkannya. "Mabuk penerbangan," jawab Darel. Kemudi

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status