Share

Dikuntit

“Kamu mau sesuatu?”

Hana yang bersandar di tempat tidur menggeleng. Tubuhnya lemas luar biasa setelah muntah-muntah karena mencium aroma masakan yang menguar hingga ke seluruh penjuru rumah. Di depannya, Arkan menyodorkan segelas air hangat sebelum memijat kakinya.

“Hari ini Mas ada acara?” tanya Hana. Suaranya terdengar serak.

Arkan menggeleng. Ditunjuknya laptop di sofa dan berkata, “Mas harus lanjutin laporan buat besok.”

Hana mengangguk. Didongakkannya kepala, menahan pusing yang menyerang kepalanya.

“Kamu baik-baik aja?” tanya Arkan khawatir.

Hana baru akan menggeleng saat ponselnya bergetar. Arkan menatap benda pipih itu sejenak, lalu meraihnya dan membaca nama penelepon.

“Fahmi, Han.”

Hana mengerjapkan mata.

“Mas aja yang angkat,” ucapnya pelan. Ditekuknya kedua lutut dan membenamkan kepala.

Arkan menimbang sejenak, kemudian bangkit dan keluar kamar. Tiba di balkon, disentuhnya ikon telepon berwarna hijau dan menempelkan ponsel di telinga.

“Halo. Assalamu’alaikum.”

“Wa’alaikums
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status