Share

Buket Bunga

Luna mengerjapkan matanya beberapa kali, berusaha memastikan kalau dia tidak salah melihat bahwa pintu kaca yang hanya berjarak beberapa langkah dari tempat tidur itu sudah tidak lagi terkunci. Namun, bagaimana caranya pintu itu bisa terbuka? Sementara Luna ingat betul kalau dia sudah menguncinya sebelum menonton film.

[“Halo, Ibu Luna? Apakah ibu masih mendengar suara saya?”] Suara resepsionis hotel dari seberang telepon kembali menyadarkan Luna.

“Iya, mba, saya masih dengar,” jawab Luna pelan. Wanita itu kembali terdiam sejenak. Kepalanya langsung terasa pening setelah mimpi buruk tadi.

[“Baik bu, bagaimana jika kirimannya kami antarkan saja ke kamar ibu? Apa ibu setuju?”] tanya resepsionis itu dengan nada suara yang sangat tenang, berbeda jauh dengan Luna yang merasa sangat tegang.

“Ba—baik mba, silakan diantar saja,” jawab Luna terbata-bata. Kepalanya dipenuhi berbagai kemungkinan tentang barang apa yang akan dia dapatkan.

Luna meraih ponselnya kembali dan menimbang-nimbang b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status