Share

BAB 6

Author: Ikfanelle
last update Huling Na-update: 2023-07-24 14:42:04

Yura berlari kencang sambil melupakan keberadaan sang kakek misterius itu. Suara teriakan gadis itu semakin mengeras menggema di ruang-ruang rumah. 

"Kei!" jerit wanita itu mendapati Keinara tengah kerasukan. 

Dari bola matanya yang memutih, ada sebuah raut kemarahan dan rasa bangga. Gadis itu telah dikuasai sepenuhnya oleh sosok halus yang merasukinya. Sementara itu, warga yang mengantar Keinara ke rumah Vanya merasa tak kuasa menahan berat tubuh sang pengasuh cantik itu, ditambah tubuhnya terus meronta-ronta.

"LEPASIN!" jerit gadis itu sambil menepis pegangan para warga. 

Tepisan itu begitu kuat sampai-sampai para warga terpental sedikit jauh. Tubuh Keinara melayang, suara tawanya kencang membahana seperti tawa seorang pria. Ia berjalan tanpa sadar menuju ke pekarangan belakang rumah, sedang Yura dan yang lain mengikuti gadis itu. 

Perempuan muda nan cantik itu berdiri mematung menghadap pohon, kemudian berjongkok dan mencakar-cakar gundukan tanah di bawah pohon itu sambi meraung. Sekejap ia terhenti, lalu berdiri menghadap semua orang. Roh jahat yang merasuki tubuh Keinara telah mengambil keperawanan, menanggalkan pakaian gadis itu agar warga melihat betapa indahnya tubuh sang Bunga Pengasuh. 

Beberapa pasang mata mulai menutup karena tak ingin melihat aurat itu, sedang dua orang wanita segera menutup tubuh sang gadis menggunakan sehelai kain batik yang membentang.

Seorang pria yang diduga cenayang datang karena dihubungi Lian. Netra Yura menatap ke arah sang cenayang yang berpakaian sama seperti sang kakek misterius itu, tapi pria ini terlihat muda. Tanpa banyak bicara dan bertanya, pria sakti itu mulai menyadarkan Keinara. 

"AAAAAAAAA!" Teriakan kesakitan terdengar memilukan, bahkan Yura tak tega dengan keadaan pengasuh anaknya itu. 

Namun, pemandangan memilukan telah berakhir ketika tubuh Keinara lunglai dan jatuh ke tanah. 

"Cepat, bawa gadis ini sebelum roh jahat itu kembali merasuk ke tubuhnya!" titah dari Sang Cenayang. 

Gadis yang lemah tak berdaya itu kini dibawa masuk ke dalam rumah, sedang warga yang terlibat masih menunggunya sampai perempuan cantik itu tersadar dari alam lain. Keinara hanya bisa mematung saat Yura dan Lian menceritakan kejadian janggal itu. Ia tidak bisa berpikir karena seluruh pikirannya hanya terbayang oleh sosok pemuda menyeramkan yang dilihatnya di hutan itu.

Setelah peristiwa yang hampir mencelakai pengasuhnya, Yura mencoba untuk berbicara dengan suaminya. Bukan tanpa alasan, ia sangat mencemaskan putrinya dan pengasuhnya itu.

"Sekarang kamu percaya, 'kan, Pa? Kamu percaya sama apa yang dikatakan Kei?" 

Melihat istrinya ketakutan, Lian tak sedikit pun menganggap hal itu serius. 

"Omong kosong macam apa ini, Ma? Kamu itu terlalu khawatir!"

"Memang apa salahnya Mama khawatir? Kita sudah meminta anak orang untuk mengasuh putri kita dan dia hampir kehilangan nyawanya. Apa Papa gak mengkhawatirkan itu!" 

Sang suami hanya menghela napas panjang, terdiam sembari menutup bukunya. Kacamata bening yang dikenakannya dilepas. Embusan napas dan raut lelahnya yang seakan tak ingin membahas hal sama terlihat di mata Yura. 

"Sudahlah, aku gak mau bahas itu lagi," ujarnya seraya beranjak dari ruang tamu. 

Malam semakin gelap, sedikit sinar yang merambati ruang-ruang rumahnya. Keinara terpejam dalam kegelapan dan hanya lentera remang menemani tidurnya. Gadis itu sangat tenang bermimpi. 

Angin lembut mulai berembus memasuki ruang kamarnya. Seperti sesuatu tak kasat mata telah mengendap di sebalik selimut. Sang gadis manis yang tenang tidurnya kini mulai merasa tak nyaman sampai napasnya sedikit tersengal. 

"Hhhaaah ... ugh ... hhaaahhhh," desahnya. 

Suara desahan itu malah semakin membuat makhluk tak kasat mata mengeluarkan seluruh nafsunya. Napas Keinara semakin keras terdengar. Meski tak terlihat, tapi sesuatu yang memasuki kemaluannya tampak nyata. 

Keringatnya mengucur deras ke seluruh tubuhnya. Sedikit matanya terbuka, pandangannya samar namun sosok hitam itu terlihat. Semakin lama, semakin jelas sosok bayangan hitam itu. Ia menindih tubuh gadis itu, menatapnya dengan tatapan yang datar. 

Rupa yang hancur menyisakan sisi ketampanannya tak membuat sang pengasuh cantik itu tertarik. 

"AAAAAAAAAAAAA!" 

Teriakan yang begitu nyaring, memecah kesunyian rumah itu. Yura dan Lian kompak berlari menuju ke kamar Keinara. Aneh, sesampainya mereka di sana, pintu kamar gadis itu terkunci dari dalam. 

Yura tahu betul pengasuh putrinya tidak akan pernah mengunci pintu kamarnya. 

Sementara teriakan dari kamar itu terdengar menyiksa dan Lian beberapa kali mendobrak pintu. 

"Kei! Kei, buka pintunya!" seru Yura yang cemas. 

Setelah lama mencoba membuka dengan paksa, pintu itu secara tiba-tiba terbuka dengan sendirinya. Suami Yura itu terjerembab jatuh ke lantai, sedang dirinya terperangah melihat sesuatu yang tak lazim. 

~***~

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Disukai Jin Pelindung Anak Asuh   BAB 45

    ***Keadaan Freddy sangat memprihatinkan, beberapa kali ia menghadapi kematian dengan berulang dan selalu selamat meski keadaannya begitu mengerikan. Sekarang pria itu mengurung diri di rumah dengan segala ketidakberdayaannya.Beberapa pelayan yang bekerja di rumahnya perlahan-lahan mengundurkan diri. Semua karyawan juga sama halnya. Mereka meninggalkan Freddy dalam kesendirian dan ketakutan yang sebenarnya adalah ilusi pengelihatannya. Gangguan itu masih terus berlanjut, terlebih arwah suruhannya yang belum tenang menghantuinya. Pria itu tak bisa lari dan juga pergi karena setiap langkah "mereka" akan datang. Kali ini dia mengusir sesuatu yang sebenarnya tak ada. "Pergi! Pergiiii!" Begitu ucapnya.Namun meski sudah berteriak, bayangan itu tetap tak mau pergi. Bayangan ilusi itu terus mengingatkannya pada kesalahan. Freddy mencoba untuk bangun, tapi sayang ia tak bisa melakukannya. Siluet bayangan hitam besar itu kini ada di hadapannya. Tatapan mata merah memandangnya seakan menagi

  • Disukai Jin Pelindung Anak Asuh   BAB 44

    "Kei, apa yang terjadi pada kamu?" Suara Yura sudah keras, tapi sayang Keinara tak mendengarnya.Dalam waktu yang cukup lama, Yura melihat pengasuh anaknya itu sedang berjuang, bersembunyi dari Kiyo. Mayat-mayat tampak bertebaran, merangkak meraih tubuh gadis itu seakan menunjukkan pada makhluk itu bahwa sang pujaan ada di sana. Wanita itu terduduk melihat pemandangan tak biasa. Ia melihat sendiri Kiyo menemukannya dan Keinara mulai disetubuhi di depan anak mereka. "MAMA!" Suara Vanya membuyarkannya dan Yura segera tersadar."Mama kenapa?" Gadis kecil itu memandangnya dengan penuh rasa cemas. Yura melihat ke sekeliling, suasana kembali seperti semula. Meski begitu, dirinya tetap merasa cemas karena memikirkan Keinara. Pandangan itu seakan menjadi pertanda bahwa sesuatu telah terjadi pada gadis dan bayinya itu. Ia tidak bisa jika harus berdiam saja, wanita itu segera menceritakan pada Ki Jatmika tentang pengelihatannya. *"Ki---""Aku sudah tahu apa yang ingin kamu tanyakan kepada

  • Disukai Jin Pelindung Anak Asuh   BAB 43

    ***Vanya terduduk di teras memandangi langit yang sendu, sedang Yura mencari kayu bakar di halaman belakang. Gadis kecil itu memandang sekitar sambil berharap dirinya bisa pulang. Dari kejauhan seperti ia mendengar suara Keinara yang menjerit, gadis kecil itu menoleh cepat. Ia beranjak untuk mengikuti asal suara itu. "Vanyaaa!" Yura menyadari itu, bergegas dirinya mengikuti sang anak.Suara teriakan Keinara begitu jelas terdengar, Vanya yakin sang pengasuh berada di hutan yang sama. Namun lama mencari dirinya tak menemukannya dan suara itu semakin lama semakin menjauh. Yura segera menarik tangan putrinya dan berlari menjauh dari tempatnya berdiri. "Vanya, apa yang kamu lakukan? Tidak ada Kak Kei di sini, itu hanya ilusi!" Gadis kecil itu menunduk karena menyesal, tapi amarah Yura segera mereda dan bergegas membawa Vanya keluar dari tempat itu. *Keinara masih membeku, ia terduduk berteduh sembari melindungi bayinya dari tangan-tangan dingin yang menyembul keluar dari dalam tanah

  • Disukai Jin Pelindung Anak Asuh   BAB 42

    "Aku hanya ingin mengulangi masa dimana kita bersama, aku hanya ingin itu! Kamu tidak boleh mengelak!" Keinara memandang Kiyo dengan berkaca-kaca. Sejujurnya, ia masih mencintai pemuda yang telah lama tiada, tapi dia sadar bahwa dunia mereka berbeda. Anak yang ia lahirkan dari benih sesosok hantu biar dirinya yang merawat, tak ingin jika Kiyo yang mengambilnya. Namun bagaimana pun Kiyo sekarang telah menjadi sosok yang kejam, dia harus dihindari. "Tolong kembalikan mereka, Kiyo." "Aku akan mengembalikan mereka jika kamu mau ikut bersamaku."Suatu pilihan yang sangat sulit baginya, tapi dia harus melakukan ini demi menyelamatkan keluarga Vanya. Ia meminta untuk Kiyo menunggunya sampai dirinya siap menjadi pendamping pemuda itu di alam gaib. "Baiklah, aku akan memberimu waktu. Namun kau harus kembali?""Iya, tapi beri aku kebebasan meski hanya sesaat. Aku ingin berkeliling berdua dengan anak kita."Mata binar Keinara membuat Kiyo terdiam, pandangan itu membuatnya teringat kembali p

  • Disukai Jin Pelindung Anak Asuh   BAB 41

    Lian menoleh ke arah istrinya yang sudah sangat kecewa. Ada bulir menetes dari netranya. "Kamu masih saja seperti dulu." "Sayang, bukan maksudku menyakitimu!" ujar Lian memohon. "Kamu bahkan tidak mau mendengarkan apa yang aku minta dan sekarang kamu tak percaya sama ceritaku."Lian hanya terdiam dan sang istri mulai bertindak. Ia segera membawa Vanya dan akan mencari Keinara lalu membawanya pulang. "Tunggu, Yur!" seru Lian menghalangi Yura. "Biarkan aku pergi!" Wanita itu tetap ingin meninggalkan Lian. Hal yang sama terjadi kembali, pertengkaran Lian dan Yura tiba di tempat dan waktu yang tak tepat. Pria itya sadar apa yang ia lakukan, ia tak bermaksud untuk tak percaya pada Yura."Tunggu sebentar!""Untuk apa, Pa? Sudah kesekian kalinya begini. Sekarang apalagi?!"Suasana mendadak hening menyisakan penyesalan Lian, sedang Yura masih dibara oleh api kemarahan. Dia bersikeras untuk keluar dari rumah bersama Vanya dan mencari keberadaan Keinara meskipun itu mustahil. "Ok, ok, ak

  • Disukai Jin Pelindung Anak Asuh   BAB 40

    ***Gangguan gaib yang membuat Freddy begitu gila, emosinya begitu tak stabil dan penuh dengan halusinasi. Bahkan pagi ini, dia dihantui oleh kejadiannya di masa lalu. Tatapannya begitu takut, tapi ia tak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk merampas rumah itu. Beberapa karyawan yang bekerja untuk merubuhkan rumah itu kini bergerak. Freddy juga tidak hanya merampas rumah untuk diratakan, tapi juga melenyapkan semua keluarga Lian berserta Keinara. Kakinya harus segera melangkah, menemui para karyawannya untuk segera bekerja. Mereka bergegas mendatangi kediaman yang kini dijaga oleh sesuatu yang menyeramkan. Dengan terpincang kakinya, Freddy melangkah menapaki tanah. Sebuah pertanyaan besar selalu berada di sekitar kepala semua orang, apa yang terjadi pada pria kaya yang membuat kakinya berjalan terseok pincang. Sudah banyak dokter yang menanganinya, tapi semua itu sia-sia. Kaki kanannya serasa diremas kuat oleh sebuah tangan besar, rasa dingin di sekitar begitu terasa. Fredd

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status