Beranda / Romansa / Ditandai oleh Bajingan yang Membuliku / Bab 11. Ingin berhenti menjadi pesuruh

Share

Bab 11. Ingin berhenti menjadi pesuruh

Penulis: Lemonia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-18 23:38:57

Bel istirahat berdentang nyaring, memecah keheningan kelas yang mulai ditinggalkan satu per satu siswanya. Namun Fiora tetap duduk di tempatnya, tatapan kosong mengarah ke jendela. Hari ini, dia tidak ingin ke kantin.

Langkah kaki yang mendekat memaksa Fiora menarik kembali kesadarannya. Reksa muncul di sisi mejanya tanpa permisi, lalu menumpukan satu tangan di tepi meja, membuat ruang pribadi Fiora seketika terasa sempit.

“Sepertinya selain kau berubah jadi omega, kau juga berubah jadi pikun,” ucapnya dengan nada datar dan menyebalkan seperti biasa.

Fiora mengerutkan kening, butuh beberapa detik untuk mencerna maksud ucapannya. Namun sebelum ia sempat membuka mulut, Reksa sudah menambahkan dengan suara yang lebih pelan, seolah sedang mengingatkan anak kecil yang hampir lupa janji.

“Sandwich buah dan kopi. Aku ingatkan.”

"Oh," Fiora mengangguk. Perlahan, sorot matanya berubah, seolah benang kusut dalam pikirannya mulai terurai.

Reksa tidak menunggu tanggapan lebih lanjut, dia menyeli
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Ditandai oleh Bajingan yang Membuliku   Bab 12. Ternyata

    Fiora mengepalkan tangan. Buku-buku jarinya memutih, menahan gejolak emosi yang mulai mendidih di dada. “Kau mengancamku?”Reksa menyeringai. "Aku hanya memberitahu informasi kepadamu, kalau-kalau kau, yang masih 'newbie' belum tau dengan itu." Suaranya terdengar biasa, tapi penekanan pada kata newbie menyayat telinga Fiora.Fiora menggerakkan giginya, rahangnya mengeras. Ada sesuatu yang mencengkram dadanya. sakit dan sesak. Dia kesal, itu jelas. Tapi lebih dari itu, ada kemarahan yang membuncah, membakar sampai ke ubun-ubun. Namun, yang membuatnya bingung adalah betapa kuatnya perasaan itu. Dia tidak merasa semarah ini ketika pertama kali dipaksa mengikuti perintah Reksa.Kenapa sekarang berbeda?Ada sesak aneh yang menyeruak naik ke tenggorokannya, seperti benjolan yang tidak bisa ditelan maupun dikeluarkan. Rasa sedih yang aneh dan mendesak, membengkak tanpa izin."Kenapa kau melakukan ini padaku?" tanyanya lirih."Tidak perlu merasa sesedih itu. Kau sudah melakukannya berminggu-

  • Ditandai oleh Bajingan yang Membuliku   Bab 11. Ingin berhenti menjadi pesuruh

    Bel istirahat berdentang nyaring, memecah keheningan kelas yang mulai ditinggalkan satu per satu siswanya. Namun Fiora tetap duduk di tempatnya, tatapan kosong mengarah ke jendela. Hari ini, dia tidak ingin ke kantin. Langkah kaki yang mendekat memaksa Fiora menarik kembali kesadarannya. Reksa muncul di sisi mejanya tanpa permisi, lalu menumpukan satu tangan di tepi meja, membuat ruang pribadi Fiora seketika terasa sempit.“Sepertinya selain kau berubah jadi omega, kau juga berubah jadi pikun,” ucapnya dengan nada datar dan menyebalkan seperti biasa.Fiora mengerutkan kening, butuh beberapa detik untuk mencerna maksud ucapannya. Namun sebelum ia sempat membuka mulut, Reksa sudah menambahkan dengan suara yang lebih pelan, seolah sedang mengingatkan anak kecil yang hampir lupa janji.“Sandwich buah dan kopi. Aku ingatkan.”"Oh," Fiora mengangguk. Perlahan, sorot matanya berubah, seolah benang kusut dalam pikirannya mulai terurai.Reksa tidak menunggu tanggapan lebih lanjut, dia menyeli

  • Ditandai oleh Bajingan yang Membuliku   Bab 10. Menjadi omega tidak seburuk itu

    Langkah kaki Fiora bergema pelan di koridor sekolah yang terasa terlalu sunyi pagi itu. Sunyi namun tidak terasa nyaman.Semua pasang mata yang dilaluinya menangkap setiap pergerakannya, menatap tanpa malu. Tanpa berusaha menyembunyikan rasa ingin tahu yang nyaris kasar. Fiora menunduk sedikit, membiarkan poni menutupi sebagian wajahnya, meski tahu itu takkan banyak membantu.Beberapa siswa mulai berbisik, tapi karena seisi koridor nyaris tak mengeluarkan suara lain, setiap bisikan itu menusuk telinga Fiora dengan jelas."Eh, itu dia," suara pertama terdengar."Yang heat di sekolah waktu itu, kan?" sahut yang lain, lebih pelan, tapi tak kalah tajam."Apa namanya? Diferensiasi?""Benar. Dan juga langsung diklaim," nada suaranya mengandung sesuatu yang geli."Diklaim saat saat masih dibawah umur,” tambah yang lain, disambut cekikikan ringan. "Itu merupakan aib bagi omega."Fiora mengeratkan genggaman di sisi roknya. Nafasnya berat, rasanya setiap langkah membawanya semakin dalam ke luba

  • Ditandai oleh Bajingan yang Membuliku   Bab 9. Sidang

    Reksa duduk di ujung meja, punggungnya lurus, tapi matanya gelap. Di sebelahnya, ayahnya tampak murung, tangan terlipat di pangkuan, rahangnya mengatup rapat.Kepala sekolah membuka rapat dengan suara formal, “Sidang disipliner khusus ini dibuka untuk menanggapi insiden yang terjadi dua hari lalu, di ruang kesehatan sekolah, antara siswa bernama Reksa Mahardika dan Fiora Kusuma.”Tak ada yang berbicara. Hening mendebarkan memenuhi ruangan.“Saudara Reksa,” perwakilan dari Pusat Pembinaan Dinamika Sekunder, seorang pria berkacamata dengan jas abu-abu, mulai angkat suara. “Anda mengakui bahwa Anda melakukan penandaan pada Fiora, yang saat itu dalam kondisi heat dan baru berdiferensiasi sebagai omega?”Reksa mengangguk pelan. “Ya.”"Dan Anda melakukannya tanpa ada saksi. Tanpa laporan ke guru. Tanpa izin tertulis atau lisan yang bisa diverifikasi. Benar?"Reksa mengepalkan tangan di atas pahanya. Matanya perlahan mengangkat, menatap lurus ke pria yang bertanya. “Aku memiliki izinnya,” ka

  • Ditandai oleh Bajingan yang Membuliku   Bab 8. Siapa yang melakukannya?

    Fiora membuka matanya perlahan. Pandangannya masih sedikit buram, tetapi langit-langit putih polos dengan ventilasi kecil di sudut ruangan segera memberitahunya di mana ia berada. Ia masih berada di UKS. Bau antiseptik yang khas menyusup ke hidung, membawa pikirannya perlahan kembali jernih.Ia mengerjapkan mata beberapa kali. Ingatan terakhir yang ia miliki hanyalah suara-suara berat para alpha dari luar pintu. Mereka membicarakan sesuatu tentang dirinya. Setelah itu, segalanya menjadi kabur.Namun yang aneh, Fiora tidak merasa takut. Tidak ada sensasi menjijikkan atau kecemasan yang membekas di tubuhnya. Tidak ada rasa seperti habis disentuh secara tidak pantas. Justru sebaliknya, tubuh dan pikirannya terasa... aman."Ini, minum dulu."Suara lembut itu membuatnya menoleh pelan. Talia. Teman sekelas sekaligus satu-satunya beta yang cukup akrab dengannya. Gadis itu duduk di kursi kayu di samping ranjang, memegang segelas air putih yang sedikit berembun. "Bisa duduk?"Fiora mengangguk

  • Ditandai oleh Bajingan yang Membuliku   Bab 7. Pertolongan

    Heat omega bisa sangat berbahaya jika terjadi di tempat umum. Feromon yang dilepaskannya bisa mempengaruhi omega lain untuk memasuki fase heat secara tak terduga, dan lebih parah lagi, dapat memicu red phase pada alpha yang mencium baunya. Dalam fase itu, seorang alpha bisa kehilangan kendali atas instingnya, seolah otaknya terputus dari logika, dan hanya menyisakan dorongan naluriah untuk mengklaim.Karena risiko itulah, pemerintah menerapkan peraturan yang sangat ketat. Omega yang masih di bawah umur diwajibkan mengonsumsi obat penekan heat secara rutin. Hal yang sama berlaku untuk para Alpha, mereka juga harus mengonsumsi penstabil agar tidak mudah terpicu oleh aroma feromon. Obat-obat itu harus diminum tepat waktu, setiap hari, tanpa kecuali. Pemeriksaan acak di sekolah dan tempat umum sering dilakukan untuk memastikan kepatuhan.Jika ketahuan melanggar, maka akan mendapat sanksi. Denda besar, surat peringatan, pembatasan akses fasilitas publik, bahkan bisa dimasukan ke dalam Pusa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status