Aarav langsung menoleh kearah Pintu, dan saat itu Aarav langsung membuka pintu tersebut untuk melihat siapa yang bertamu kerumahnya malam malam. “Siapa.” ujar Aarav yang membuka Pintunya, kemudian Glesa berdiri dan langsung memeluk Aarav saat Pintu Rumah Aarav terbuka. Aarav terkejut saat Glesa yang tiba tiba datang kerumahnya dan langsung memeluknya. Glesa dalam keadaan mabuk sampai ia melantur dengan menyebut Nama Aarav terus menerus. “Kenapa kau tidak memaafkan ku, kenapa kau terus menerus menolakku, Padahal dulu kita adalah Sepasang kekasih yang saling mencintai, bahkan kita pernah menikah.” ujar Glesa
“Kenapa.” ujar Glesam Aarav hanya terdiam saat mendengar apa yang Glesa katakan saat ia dalam keadaan mabuk. Akhirnya Aarav membawa Glesa masuk kedalam rumahnya. Aarav langsung meletakan Glesa di Sofa. Aarav langsung memandangi Glesa yang berada di hadapannya. Aarav teringat kembali dimana momeent Saat Mereka masih menjadi Suami Istri. Fl
Glesa dan Owen minum bersama di Ruang makan dimana Glesa terus menyeruput Teh yang sedang ia minum. Owen hanya memandangi Glesa yang sedari tadi terus menerus menatapnya “Kau ada yang dikatakan, entah itu permintaan maaf atau semacamnya.” ujar Owen“Sejujurnya aku tidak ingat, aku benar benar mabuk. Maaf sudah membuatmu tidak nyaman dan juga terima kasih.” ujar Glesa“Tidak Masalah, aku akan memaafkan semuanya.” ujar Owen, lalu tak berapa lama Ponsel Owen berdering dan saat ia mengangkat panggilan tersebut Glesa langsung melangkah untuk meletakan Gelasnya di Tempat cuci piring. “Ya Halo ada apa.” ujar Owen“Tuan Owen, Anu maaf menganggu anda. Ini ada Surat Panggilan dari Polisi dimana Anda Di tuntu karena Kasus pencemaran baik 12 Tahun lalu.” ujar Asisten Owen. Owen terdiam saat Asistennya mengatakan hal tersebut. Ternyata Aarav mengambil Langkah dimana Ia melaporkan Tuntutan kepada Owen, Dan Josep kare
Sebelum Josep menemui Aarav, dimana Josep menemui Pengcara pribadinya untuk membahas mengenai Kasus yang menyeret namanya. “Anda memanggil saya untuk.” ujar Pengacara Josep“Saya ingin kau menuntut Aarav atas pencemaran nama baik, Dimana kau sudah melihat Berita yang sedang memanas dimana dia menuduhku dalam Kasusnya. HAH dia enak saja mengatakan bahwa aku mencemarkan nama baiknya.” ujar Josep“Bisa kau mengurus semuanya dan membalikan keadaan.” ujar Josep“Dari apa yang ada Kasus itu sudah sangat lama, bahkan Jika di usut pun tidak akan mendapatkan apa pun.” ujar Pengacara Josep“Jadi Anda bisa menuntut Tuan Aarav atas hal ini.” ujar Pengacara Josep. Josep langsung diam dan ia tersenyum tipis. Akhirnya Josep bertemu dengan Aarav dimana ia hanya bisa memandang Aarav yang berada dihadapannya.“Kau Luar biasa, bisa bisanya kau menuduhku tanpa ada bukti bahwa aku menjebakmu dan membantu
Bela melihat ponsel Aarav yang tergeletak di atas mejanya. “Astaga lihat dia, bahkan dia tidak membawa Ponselnya.” ujar Bela, lalu Bela mengecek siapa yang menghubunginya dan ternyata Glesa “Mau apa dia Menghubungi Aarav?” Tanya Bela, lalu Bela mengangkat Panggilan dari Glesa.“Halo Aarav apa benar Bora melahirkan anakmu?” Tanya Glesa yang tanpa tahu bahwa yang mengangkat Teleponnya adalah Bela. Bela yang mendengar hal itu hanya bisa diam saat mendnegar hal tersebut.‘Apa yang ia katakan ini, Bora Melahirkan anak Aarav?’ Tanya Bela dalam hatiGlesa masih bingung karena Aarav hanya diam saja tanpa memberikan klarifikasi kepadanya, “Aarav kenapa kau diam saja.” Ujar Glesa“Ini aku Bela.” ujar Bela, Glesa langsung melihat apa benar dia menekan nomor yang benar.“Ini Kenapa Kau yang angkat.” Ujar Glesa“Tidak Penting kenapa aku yang angkat, sekarang k
“Apa Dulu kau pernah melahirkan Seorang Anak?” Tanya Bela, Sontak mendengar pertanyaan itu Bora langsung berubah raut wajahnya menjadi Tegang. “Apa Kau pernah melahirkan? Dan Anak itu Adalah Anaknya Aarav?”Tanya Bela, Bora terdiam sontak Tangannya langsung bergetar saat mendengar pertanyaan Bela. “Apa itu benar, Aku ingin Kau jujur mengenai apa yang aku tanyakan ini. Apa semua itu benar?” Tanya Bela sambil menatap kearah Bora yang berada dihadapannya. Sontak Bora tiba tiba Terdiam dan tangannya langsung dikepal dan Melihat Hal itu Bela langsung mengetahui bahwa Apa yang ia tanyakan adalah kebenaran yang Bora rahasiakan dari semuanya. “Jadi.. Jadi kau memang benar pernah melahirkan?” Tanya Bela. Lalu Bela meraih tangan Bora dan mengenggamnya. Tangan Bora tiba tiba dingin dan Bela berusaha untuk menenangkan Bora yang benar benar terkejut mendengar pertanyaannya. “Kau jangan takut, Kau sudah tahu aku tidak mungkin membocorkan semuanya.” ujar Bela “Siapa
Josep memberikan Tiket Honeymoon untuk Elard. Dimana Elard terdiam saat melihat tiket tersebut“Ini.” ujar Elard“Ayah mau cucu dari kau dan Bora, Ini juga untuk Menjaga Rumah Tangga yang ingin kau pertahankan.” ujar Josep“Ayah tahu kau sekarang was was karena Dia sudah berani terang terangan mengumumkan Kisah cintanya ke publik, namun dia tidak sadar bahwa kau sudah memenangkan permainan ini dan mendapatkan Bora.” ujar Josep“Hanya satu saja yang kurang, dimana Kau Harus memiliki Anak Dari Bora baru bisa kau mendapatkan Bora sepenuhnya.” ujar Josep, Elard terdiam saat Josep mengatakan hal tersebut.“Sebelum Perjalanan kalian, Ayah sudah menyiapkan Satu Kamar Hotel yang harus kau dan Bora kunjungi. Dimana Ayah juga sudah meminta bantuan Seorang untuk membuju Bora untuk datang Ke Hotel tersebut Besok Malam.” ujar Josep sambil mengangkat Gelas Wine dan ia meminumnya“Kau
Elard Membalikan badan ia melihat Chika yang berdiri di sana. Elard menatap kearah Chika dan Chika hanya menatap kearah Elard yang berada dihadapannya. Saat itu Chika Mengajak Elard untuk minum secangkir Kopi dan dimana Chika memberikan Cangkir kopi kepada Elard yang sedang duduk Di sana. “Terima Kasih.” Ujar Elard, lalu Chika duduk di hadapan Elard dan terus menatap kearahnya“Kenapa kau menatapku seperti itu, Apa diwajahku ada yang aneh?” Tanya Elard“Tidak, Hanya saja yang aku lihat tadi kau seperti Terikat oleh sesuatu.” ujar Chika“AKu tidak melihat Elard yang dulu bebas tanpa tekanan apa pun.” ujar Chika“Kau semenjak Menikah dengan Bora, kau terus saja Menjadi Anjing yang patuh akan semua Aturan yang di buat Oleh ayah Mertuamu. Aku tidak melihat Elard yang bisa mengutarakan Pendapatnya, Ada apa ini.” ujar Chika“Apa kau bilang, Aku menjadi Anjing Penurut.” ujar Elard yang sedikit tersinggung dengan apa yang Chika katakan“Kau tersinggung?” Tanya Chika“Tentu saja aku sangat te
Josep terdiam dan ia hanya menatap kearah Hito yang berdiri tak jauh darinya. Pengacara Clea manatap kearah Josep yang terus menatap kearah Hito, “saya Harap Anda wajib datang pada persidangan ini, kalau begitu saya permisi.” ujar Pengacara Clea, lalu Pria itu pergi. Media yang berada di sana Terkejut mendengar bahwa Josep dan Clea yang di pikir Publik merupakan Pasangan Serasi Akan bercerai. “Tuan Josep apa tanggapan anda mengenai Surat Gugatan ini, Apa benar anda akan bercerai dengan istri anda.” ujar Media 1, Josep langsung meremukan Dokumen itu dan pergi. Seluruh Media yang ada disa amencoba mengejar Josep untuk meminta keterangan. Dan Saat itu Hito hanya menatap kearah Josep yang pergi dengan sangat kesal. Flashback dimulai dimana Aarav menanyakan mengenai perkembangan Gugatan Cerai yang di layangkan Clea. “Kenapa kau ingin tahu mengenai ini.” ujar Hito“Dia ingin melucuti dan menjegalku. Ini juga akan berlaku untuknya.&rdq
Glesa keluar dari mobil dan melangkah kearah Bora. Bora hanya diam di tempatnya saat Glesa melangkah kearahnya. ‘Kenapa dia disini?’ Tanya Bora dalam hati.Glesa berhenti tepat didepan Bora, dimana mereka hanya menatap satu sama lain tanpa mengatakan apa apa. “Nona Glesa, Ada angin apa kau datang kesini?” Tanya Bora dengan santaiGlesa terus menatap kearah Bora, “Lepaskan Aarav.” Pinta Glesa dengan tegas, Bora terdiam saat Glesa mengatakan hal tersebut“Apa maksudmu? Lepaskan Aarav, HAH Nona Glesa kau sedang melan,” ujar Bora“Aku tahu kau sudah memiliki anak dari Aarav.” ujar Glesa,Bora sontak terdiam saat Glesa mengatakan hal tersebut. “Kau ingin menghancurkan Karir Aarav dengan memberitahunya bahwa dia mimiliki anak darimu, apa lagi di luar nikah seperti ini.” ujar Glesa“Apa kau tidak memikirkan Konsekuensi yang akan dia terima, dimana pandangan Pu