Setelah Mereka Mengobrol bersama, Bora dan Glesa keluar dari Cafe tersebut. “Baiklah Kalau begitu Aku permisi Pulang dulu.”ujar Glesa
“Baiklah Kak, Hati Hati dijalan. Dan Salam Buat Kak Owen.” Ujar Bora“Baiklah, Salam buat Ayah dan Ibumu ya. Kalau begitu Kakak pergi dulu.” Ujar Glesa yang menepuk Bahu Bor lalu ia pergi dari sana. Bora hanya terdiam sambil menatap Glea yang melangkah pergi dari sana. Ika yang tak jauh dari Cafe tersebut melihat Bora berdiri di depan cafe tersebut. “Ohhh bukankah itu bukannya Bora, Kenapa dia ada disini.” Ujar Ika, Lalu Bora membalikan badannya dan ia tak sengaja melihat Ika yang ada di belakangnya. “Benarkan.” Ujar Ika“Ika Kenapa kau ada disini.” Ujar Bora yang terkejut meihat Ika berada di Hotel yang sama dengannya. Lalu Ika berjalan kearah Bora yag sedang berdiri didepan Cafe yang ada di Lobby Hotel “Sedang apa kau disini?” Tanya Bora
&ldqu
“Dan Pesan dari Paman Josep untukmu adalah Mulai Minggu depan, kau harus bersiap siap untuk Melamar Bora secara resmi.” Ujar Owen“Melamar?” Tanya Elard“Hmmm melamar, Loh Bukankah Kau dan Bora Adalah Sepasang kekasih. Bahkan Ayah Juga sudah menyetujui bahwa kau dan Bora akan bertunangan sebelum proyek ini di buat.” Ujar Owen“Aku bilang aku tidak mau di jodohkan.” Ujar Elard“Aku akan mendapatkan Bora dengan caraku sendiri.” Ujar Elard“Dengan caramu sendiri, Apa kau yakin.” Ujar Owen“Sudah beberapa Minggu, bahkan Kau sudah bekerja sama dnegan Bora selama beberapa tahun. Namun Kenapa Bora tidak tahu bahwa kau suka dengannya, Jangan bilang kau adalah Tipe seorang yang takut akan mengungkapkan terlebih dahulu, Apa kau takut di Tolak Dan persahabatan kau dan Dia akan hancur.” Ujar Owen yang menatap kearah Elard yang ada di hadapannya.Lalu Owen langsung
“Benar juga, Bukankah Kau sudah memberitahu Kakak Mengenai Rencana Pertunangan Kak Bora dan Kak Elard?” Tanya WinaTira terdiam saat Wina mengatakan hal itu, Josep menatap kearah Tira yang ada di hadapannya. “Kau sudah memberitahukan Bora Mengenai hal ini Kan Tira?” Tanya Josep, lalu Tira hanya terdiam dan memandangi Clea yang ada dihadapanya. “Ayah, Kau mau aku bicara jujur atau bohong.” Ujar Tira“Tentu saja Jujur.” Ujar JosepClea dan Wina terus menatap kearah Tira, lalu Tira berjalan beberapa langkah kearah Josep, “Ayah, Seberapa besar Ayah menyayangiku.” Ujar Tira“Jika Pertanyaan Yang ayah Layangkan kepada Ibu sampai Suara Ibu terdengar kedepan pasti ini mengenai Aku atau Bora.” Ujar Tira“Jadi Aku ingin tanya, seberapa sayangnya ayah kepadaku, Apa ayah menyayangiku dengan tulus atau hanya pura pura.” Ujar Tira“Tentu Ayah menyayangi
Keesokan harinya, Elard Sudah bersiap siap untuk berangkat kerja. Saat itu Salah Satu Pembantu Mengetuk Pintu Kamar Elard. Tok.. tok.. tok...Elard yang mendengar suara ketukan pintu langsung menoleh kearah Pintu kamarnya. “Masuk.” Ujar Elard, lalu Pintu kamar Elard terbuka dan Pembantu itu masuk kedalam kamarnya. “Tuan, Sarapan sudah siap.” Ujar Pembantu 1“Ohhh baiklah Bi aku akan kebawah.” Ujar Elard. Setelah Itu Elard langsung melangkah menuju ke Ruang Makan, disana Glesa dan owen sudah menunggunya. “Selamat pagi.” Sapa Glesa“Pagi Kakak Ipar.” Ujar Elard yang duduk di tempatnya. Owen yang saat itu sedang mengoleskan Selai Kacang ke atas roti hanya terdiam dan menatap kearah Elard yang sedang Mengambil Roti yang ada di Hadapannya.“Aku dengar Hari ini Galery mu sedang di adakan Pelelangan Lukisan Lama yang tidak terjual.” Ujar Owen“Benar, Rencananya Lukisan Luk
Lalu Elard berjalan kearah salah satu tamu dan tak sengaja ia berjumpa dengan Clea dan Tira yang ternyata hadir dalam Acara pelelangan tersebut. “Tante, Tira.” Ujar ElardClea dan Tira berjalan kearah Elard yang berdiri disana. “Wahhh Pelalangan Lukisan sangat tante tunggu tunggu. Tante tidak menyangka bakal bisa bertemu denganmu disini” ujar Clea, Elard terdiam dan menatap kearah Tira yang berada di Samping Clea.Flashback dimulai dimana, Saat Tira di bawa keluar dari Ruang Kerja Josep oleh Clea dan Wina. Tira di bawa ke kamar Tira. “Lepaskan” ujar Tirayang melepaskan kedua tangannya yang di pegang oleh Clea.“Kenapa kalian membawaku kekamar, Aku belum selesai bicara sama Ayah.” Ujar Tira“Ibu yang mau tanya kepadamu, kenapa kau melakukan hal seperti itu. Tira, Jika kau terus seperti itu maka Kau yang akan di rugikan nak.” Ujar Clea“Aku tidak perduli, Aku hanya mengungkapkan apa ya
Disisi lain Glesa sudah sampai di Depan Rumah Aarav, saat itu Glesa keluar dari mobilnya dan saat ia sudah keluar dari Mobilnya, Ia terus memandangi Rumah yang ada di hadapannya. ‘Aku yakin kau ada disini, kau akan bersembunyi di rumah peninggalakn mendiang orang tuamu Aarav.’ Ujar Glesa dalam hati yang terus menatap kearah Rumah Aarav yang ada didepannya. Glesa Berjalan Perlahan kearahRumah Aarav dan Saat ia didepan Pintunya, Glesa terdiam sejenak dan Ia melihat Rumah Yang Aarav tempati tidak ada perubahan saat dulu ia datang pertama kali ke Sini. “Rumah ini tidak ada yang berubah, Padahal ini sudah 10 tahun yang lalu saat aku menginjakan kakiku disini.” Ujar Glesa dalam hati.Flashback dimulaiDimana Aarav membawa Glesa pertama kali setelah ia menikah dengannya, sekitar 13 tahun yang lalu. Glesa keluar dari mobil dan saat itu Aarav masih menutup mata Glesa dengan Seutas kain. “Kenapa kau menutup mataku, Bukankah ini bukan Kejutan?”
Sementara itu, Tira dan Elard masih mengobrol satu sama lain. Tira menyilangkan Kakinya dan menadahkan Tangannya untuk menopang Dagunya, “Aku ragu bahwa Lamaran itu akan sukses.” Ujar Tira“Bahkan Sampai Detik ini saja Bora tidak tahu bahwa Ia akan bertunangan denganmu.” Ujar TiraElard terdiam saat Tira mengatakan hal tersebut, “Jika Bora tahu bahwa minggu ini dia akan di lamar olehmu apa ya responnya.” Ujar Tira sambil tersenyum kearah Elard yang ada di Sampingnya. Elard hanya terdiam saat Tira mengatakan hal tersebut kepadanya.“Aku tidak perduli apa responnya saat tahu bahwa aku dan dia akan melaksanakan pertunangan, yang harus kau tahu bahwa Aku sangat mencintai Bora dan kau tidak bisa menyangkalnya.” Ujar ElardTira hanya terdiam saat Elard mengatakan hal tersebut. Disisi lain Bela sedang dalam perjalanan menuju ke Bandung. Saat ini Dia sedang berada di jalur Tol supaya jarak tempuh dari Jakarta ke Ban
Aarav masih mengenggam kedua tangan anak itu, “Ayah punya alasan kenapa ayah tidak mengunjungimu.” Ujar Aarav“Apa Alasannya.” Ujar Anak Panti 2Aarav terdiam untuk mencari Jawaban dari pertanyaan yang di lontarkan oleh Anak Tersebut. Bora berjalan kearah Aarav dan anak panti tersebut. “Karena Ayah menyiapkan Hadiah Khusus ini untuk semua Anak Anaknya yang ada disini, Bukan begitu Ayah.” Ujar Bora, Aarav terdiam saat Bora menjawab pertanyan dari anak tersebut. Bora jongkok kearah Anak panti yang sedang bersama Aarav “Kalau boleh tante tahu siapa namamu?” Tanya Bora“Namaku Indina.” Ujar Anak Panti 2“Indina? Wahhh nama yang bagus.” Ujar BoraAnak Panti itu binggung karena Bora tiba tiba datang menghampirinya, “Siapa Tante cantik ini.” Ujar Anak Panti 2“Aku, Ahhh perkenalkan Nama Aku Bora.” Ujar Bora yang memperkenalkan Dirinya kepada anak tersebu
Aarav, Bora serta Salah satu Ibu Panti berjalan keluar Panti, diman Ibu Panti mengantar Aarav dan Bora menuju ke Mobilnya. “Terima kasih karena kalian sudah menyempatkan diri kesini.” Ujar Ibu Panti 1“Sama sama bu, saya dan juga Bora sangat senang sekali bisa bermain dengan semua anak anak panti disini.” Ujar Aarav“Jika saya ada waktu luang saya akan datang kembali Kesini.” Ujar BoraLalu Ibu panti memegang tangan Bora, “Ibu akan menantikan Kau dan juga Aarav untuk datang berkunjung lagi. Pintu Panti asuhan ini akan terus terbuka untuk kau dan juga Aarav.” Ujar Ibu Panti 1Bora hanya terseyum saat Ibu panti mengatakan hal tersebut sementara Aarav hanya memandangi Bora yang berada di sampingnya. “Kalau begitu kami pamit dulu.” Ujar Aarav“Kami permisi dulu bu, Mari.” Ujar Bora, lalu Mereka berdua melagkah menuju kearah mobil dan saat mereka sudah masuk kedalam mobil mereka lan