Share

27. Ada yang Cemburu

"Bang Amin, mau apa ke sini?" Ririn membuang pandangannya, lalu menaruh begitu saja cincin yang diberikan Amin di atas meja etalase warungnya.

"Saya mau beli nasi uduk," jawab Amin gugup. Di balik pohon, Imron sudah menepuk keningnya, merasa sangat gemas dengan Amin yang selalu saja gugup.

"Dua belas ribu saja," jawab Ririn masih tak mau melihat Amin. Ia malah sibuk sendiri mengelap piring makan, serta mengaduk nasi uduk di dalam termos.

"Saya gak punya uang dua belas ribu. Adanya cincin itu. Emang gak bisa bayar pakai cincin?" Ririn menaruh centong nasi dengan kasar, lalu menatap Amin dengan horor.

"Pergi! Ambil saja nasinya, gak usah bayar!" Ririn memilih masuk ke dalam rumah, meninggalkan Amin yang masih terbengong di dekat etalase nasi uduk. 

Puuk!

Imron menimpuk kepala Amin dengan batu kecil.

"Aw ...." Amin mengusap belakang kepalanya sambil menoleh ke belakang.

"Kejar, Min! Is
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status